👑|QUEEN 43

1K 74 81
                                    

Better if you click vote before you read. Thanks♡

Happy Reading!

Bruk!

Bruk!

Rajendra melempar koper-koper milik Queen tepat dihadapannya.

"Angkat kaki dari sini." ucap Rajendra dingin.

"B-bunda." gumam Queen saat manik matanya menangkap sosok Nara yang berlari dari kamar.

Rajendra dengan cepat menahan Nara, "Lepasin pah, bunda mau peluk anak bunda."

"Dia bukan anak kita Nara!"

"Om tolong--"

Bugh!

Rajendra melayangka bogeman pada Satrio. "Angkat kaki!" bentak Rajendra.

Satrio merangkul Queen untuk berdiri, "kita pergi ya." ucap Satrio.

Queen pasrah, bibirnya sangat kelu, sangat sulit untuk membela diri untuk saat ini apalagi didepan Rajendra dan yang lain.

"Engga! Jangan pergi sayang. Jangan pergi!" ucap Nara.

Queen tak kuasa menahan air matanya, tapi ia pun tak bisa memeluk Nara untuk yang terakhir kalinya bahkan untuk sekejap saja.

Queen dan Satrio pergi meninggalkan Mansion, tapi Nara masih tetap memberontak dalam pelukan Rajendra.

"ALESHA!!" teriak Nara saat mobil Satrio sudah pergi.

Dengan jarak yang lumayan jauh, Marvin yang baru tiba di area Mansion Adhitama ia memperhatikan halaman yang berserakan.

Ia mengambil benda itu, dan tersentak. "ANJING!" umpat Marvin saat ia melihat foto wanita yang tengah berada di bawah kungkungan seorang pria, dan itu Queen.

"Pak! Ini acaranya udahan?" tanya Marvin pada tukang kebun.

"Iya den, kasihan nyonya muda. Bapa rasa mah ya, itu bukan nyonya muda." balas tukang kebun sendu.

"Makasih pa informasinya." ucapnya.

Marvin melipat foto itu dan memasukkannya ke saku. Ia menuju apartemennya dan membuka laptopnya.

"Sumpah gue pernah liat bokep modelan gini!" gumam Marvin.

Ia membuka situs haram itu dan mencari video yang ia maksud.

"NAH! apa gue bilang!" seru Marvin saat menemukan videonya. Ia memutar videonya, sialnya ia terbawa suasana. Tapi sedetik kemudian ia tersadar.

Marvin melacak akun tersebut, nama akun tersebut adalah 'Algavero'.

"Gue di pihak lo Queen."

-o0o-

Sinar matahari masuk seakan menusuk matanya,  ia terbangun dan mengedarkan pandangannya.
Suasana yang begitu asing, ia berusaha bangkit menopang tubuhnya dengan kedua lengannya.

Ia pergi ke kamar mandi untuk mencuci mukanya. Pipinya terasa sedikit rasa perih, ia baru mengingat kejadian semalam. Ia ditampar dan keluarganya baru saja mengusirnya.

Tak lupa mereka juga mengungkapkan identitas asli dari seorang Queenesha. Ia kembali berderai air mata, mengingat dirinya sehina itu di mata keluarga Adhitama.

QUEENESHA || TAMAT✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang