👑|QUEEN 40

1K 78 64
                                    

Better if you click vote before you read. Thanks♡

Happy Reading!

"Pertama-tama saya ucapkan terimakasih pada Allah swt, yang selalu merestui disetiap langkah yang saya ambil, lalu kedua orang tuaku, sahabat, kerabat, Kenan dan ...,"

Manik mata Queen nenangkap sosok Satrio yang baru datang dan berdiri tepat disamping Gavian.

"Satrio. Dan ya, hari ini dengan gelar Juara umum satu angkatan, piala ini bukan hanya milik aku, tapi juga milik kalian. Bukan pemenang jika tidak ada yang kalah, tapi kalian semua tidak kalah, kalian adalah pemilik trofi ini, kita sama-sama berjuang dan kita mendapatkan hasil yang setimpal. The last one, follow your dream, not you're boyfriend."

Pidato Queen mengundang riuh tepuk tangan dari siswa lainnya. Mereka ikut merasa bangga dengan Queen, meskipun ia anak pemilik sekolah ini tapi ia tak penah menunjukkan sikap arogan, selama ini rivalnya hanya 1 yaitu Tamara.

Saat Queen menuruni panggung, ia langsung menghampiri keluarganya, tentu seperti yang sudah dijanjikan, Axcellio, Axcelindo, dan Jack akan datang saat wisuda. Anak anak itu tidak terlalu buruk untuk Queen, sedikit nakal memang, tapi yasudahlah.

"Dimana bang Gavian?" tanya Queen.

"Mungkin kebelakang," ucap Enzy.

-o0o-

Satrio menepuk pelan pundak Gavian yang tengah termenung di taman menatap air mancur.

"Gue kira lo gak suka keheningan." ucap Satrio ikut mendaratkan bokongnya disamping Gavian.

Gavian mendelik malas pada Satrio, "Queen memang masih 17 tahun, tapi kedewasaannya melebihi umurnya. Hatinya penuh kasih sayang, terutama lo." ucap Satrio, Gavian menoleh perlahan.

"Saking sayangnya, dia gak mau bikin orang orang yang dia sayangi ngerasa khawatir."

"Maksud lo?"

"Ah forget it. Kenapa lo kesini, ninggalin itu?"

Gavian menggeleng, "Sat, boleh gue tanya sesuatu?"

"Tanya aja."

"Lo tempat curhat nya dia kan?" Satrio mengangguk, "Queen sering cerita tentang gue?" tanya Gavian sedangkan Satrio terkekeh mendengar pertanyaan hal itu.

"Selalu, lo selalu ada di setiap cerita Queen. Dia bilang lo ngeselin, dan dia juga kesel karena lo belum nikah." ucap Satrio dengan tawa membuat Gavian mendengus.

"Ohya satu lagi, secara lo dokter kan. Mana yang lebih penting, Jantung atau paru-paru?"

"Apa hubungannya?"

"Jawab aja."

"Jantung dan paru-paru kedua sangat penting. Meskipun seseorang punya jantung untuk memonpa darahnya, tapi kalo dia gak punya paru-paru untuk bernafas, gimana mau hidup?. Begitupun sebaliknya, Kalo seseorang punya paru-paru buat bernafas, tapi gak punya jantung buat mompa darah. Hidupnya gak akan pernah berarti." ucap Satrio.

Gavian merenung, meresapi setiap kata yang Satrio ucapkan.

'Satrio asing, tapi dia berarti buat Queen.' batin Gavian.

QUEENESHA || TAMAT✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang