Pangeran Berkuda Putih -Part1

436 215 416
                                    

Angin berembus cukup tenang disekitar taman rumah sakit, awan kembali berarak-arak bergandengan dengan formasi yang berbeda-beda. Taman cukup sepi kali ini, menambah suasana sunyi disekitar taman. Sejumlah orang lanjut turut tenang dan nyaman duduk di bangku luar taman yang telah tersedia dimasing masing tempat. Namun, keheningan itu hanya berlanjut sebentar saat seorang gadis berseragam pasien rumah sakit selayaknya orang sakit lagi-lagi berteriak kencang memarahi perawat yang membawa dia masuk ke taman dengan kursi roda rumah sakit.

"Bodoh! Gimana sih masa bawa pasien aja kagak becus, gua kan bilang gua mau pergi ke ruang management kenapa malah dibawa ketempat kayak gini sih!" teriak Arraya marah.

"Maaf, untuk sekarang kami tidak bisa membiarkan mba pergi ke sana karna sekarang sedang ada meeting di ruang konferensi jadi ...." ujar perawat ramah sambil terus membawa Arraya pergi jalan jalan disekitar taman.

"Mba mbu mba mbu lu kata gua mbamu sono cari mba mu! Lagian ....lu ngga tau siapa gua hah?!" teriaknya lagi menatap wajah perawat itu dengan tajam.

Perawat itu menggeleng dengan cepat

"Heh?! Jangan-jangan lu anak baru di rumah sakit ini ya?"

"I-iya," jawab Perawat itu mengangguk ragu-ragu menyadari bahwa pasiennya mengetahui dirinya.
Arraya kembali menghempaskan tubuhnya ke kursi roda sambil membuang napas.

"Pantes aja lu kagak kenal gua dan posisi gua disini"

"Kalau begitu Anda mau dipanggil siapa?Dengan begitu saya akan memanggil Anda dengan kata yang lebih sopan?" Tanya perawat itu takut berusaha tetap tegar.

"Cih,cari tau aja sendiri! Gua males ngasih taunya. lagian di sini kan punya banyak dokumen buat apa?! Buat koleksi? Ya .... kali buat koleksi mang dikira ini toko barang antik"

"Ba-baiklah kalau begitu saya akan mencarinya nanti."

"Gak usah gak usah, gua bakalan ngasih tau lu sekarang bahkan detik ini juga biar lu tau siapa gua sebenarnya, berhenti!" perintah Arraya sambil memandang taman yang dipenuhi anak-anak yang sedang ditemani ibunya dan juga para lansia. Tak lama kemudian ia tersenyum saat salah seorang perawat yang ingin masuk ke rumah sakit membawa beberapa dokumen di tangannya

"Eh-eh-eh perawat! Tunggu dulu,kemari." panggil Arraya saat melewatinya.

"Ya,saya? Ada yang bisa saya bantu?" ujar perawat menoleh dan menghampiri ke arahnya.

"Mba, mba tahu siapa saya?" tanyanya selidik dengan menatap sinis sambil berlagak angkuh ke perawat yang membawanya

"Ah..hmmm.....tentu saja saya mengenali anda. Anda itukan nona Arraya Faranisherly Anak nya dokter Araide pemilik rumah sakit ini kan. Wah saya terkejut anda ada disini." seru perawat tersenyum.

"Nah gitu dong .... akhirnya ada yang kenal gua juga disini, noh kasih tau anak baru ini, masa dia gak tau siapa gua sih." sinisnya

"Akh baiklah ... " angguk perawat itu ke perawat yang membawanya berbisik-bisik.
bisikannya sampai terdengar ditelinga Arraya. Bukan masalah jika Arraya tau perawat itu saling memberikan informasi mengenai dirinya.namun informasi itu lama lama makin kearah sifat sifat kepribadiannya.

"Aduh ... kenapa kamu bawa pasien dia sih?, Hati-hati sama dia jeng dia itu orang nya nyebelin banyak maunya,manja pula, maunya diperlakuin kayak ratu disini terus ...." bisik perawat yang membawa dokumen ke perawat yang membawanya. Kuping arraya memerah kesal.

'Bener-bener ya ... ni dua perawat sama-sama nyebelin' dumelnya dalam hati

Plaak

Arraya memukul pipi nya sendiri yang sudah ingin memerah dengan kedua telapak tangannya berusaha mencari perhatian. Sebelum pipinya semakin merah sempurna karna dipermalukan tentu saja dia tidak suka itu.

It's MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang