(Episode 2)

117 5 0
                                    

Ia menengok ke belakang ketika telinganya samar-samar mendengar suara orang bicara dari dalam pintu kaca.

Rasa penasaran muncul tiba-tiba. Kakinya melangkah menuju pintu balkon, kemudian satu tangannya hendak mendorong pintu.

Ia diam berhenti di depan pintu kaca dan mendengarkan suara lelaki itu.

"Dan, setelah itu, Jack Frost di nobatkan sebagai penjaga anak-anak kar'na dia memiliki sifat yang aktif dan menyenangkan. Setelah itu, dia dan keempat penjaga lainnya menaiki kereta luncur milik Santa kembali ke dimensi mereka. Tamat." Christ mendongeng kisah silam pada dua anaknya di atas satu kasur.

"Wow... Papa, itu cerita yang keren." Ucap si gadis kecil usia 7 tahun.

Si bocah lelaki usia 10 tahun itu mendesah, lalu berpaling ke adiknya.

"Kau sudah mendengar cerita ini sebanyak 20 kali." Ujarnya, malas.

"Tapi itu tetap keren. Dan Jack Frost itu sosok Penjaga yang baik." Elsa bersandar ke bahu kakaknya.

Jack Frost yang mendengar nya dari luar tersenyum kecil.

"Oke, sekarang waktunya kalian tidur. Jack, kau juga harus istirahat. Kau masih sakit." Christ berdiri dari kasur.

Elsa berlari mendekat ke ayahnya.

Christ langsung menangkap gadis kecilnya dan menggendongnya.

"Ya papa..." Jawab Jack.

Christ berjalan menuju sisi kamar satunya. Ia menidurkan Elsa di atas kasur.

Ia menyelimuti Elsa lalu duduk di sampingnya dan mengusap keningnya lembut.

"Papa, apa Jack Frost itu benar nyata?" Tanya Elsa.

"Ya, dia nyata. Kalau kau percaya pada Jack Frost, papa yakin kau bisa melihatnya." Jawab Christ.

"Aku mau melihatnya." Ujar Elsa.

"Papa juga yakin Jack Frost pasti ingin bertemu denganmu." Jawab Christ.

Elsa menguap dan memejamkan matanya.

Christ mengecup sekilas kening Elsa. I berdiri dan berjalan kembali ke kamar anak sulungnya.

Jack tengah duduk bersandar ke belakang sambil msmainkan tabled-nya.

Christ langsung mengambil tabled-nya.

"Jack..."

"Papa..."

"Kau masih harus banyak istirahat, bukannya bermain tabled." Ujarnya.

Jack mengembuskan nafas kasar ke atas hingga anak rambutnya terbang.

"Oke..." Ia merebahkan badannya dan menarik selimutnya hingga batas dada.

Christ duduk di tepian samping putranya.

Jack memiringkan posisi tidurnya menghadap sang ayah. Ia beranjak duduk kembali.

"Papa, apa cerita yang tadi itu nyata?" Tanyanya, penasaran.

"Ya, dia nyata. Papa melihatnya sendiri. Jack Frost, sosok Penjaga yang sangat berani dan sangat peduli dengan anak-anak." Jawab Christ.

"Papa pernah melihat dia?" Tanya Jack.

"Iya. 'Kan tadi papa sudah bilang." Jawab Christ.

"Papa, aku merindukan mama." Ujar Jack.

Christ mengusap punggung putranya.

"Papa juga... Jack, dengar papa, kau juga harus bisa menjadi seperti Jack Frost. Peduli dan berani. Memang kau bukan Penjaga seperti Jack Frost. Tapi cobalah... Kau harus lebih berani daei adikmu. Semenjak mama tidak ada, papa mengandalkanmu, Jack." Christ mengecup puncak kepalanya Jack agak lama.

The Guardian-DevotionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang