(Episode 7)

119 5 3
                                    

Elsa terengah kaget. Ia melangkah mundur menjauhi retakan itu.

Retakan itu kemudian berhenti tepat di depan kakinya.

Jack menghentakan satu kakinya.

Es langsung kembali menjadi utuh seperti semula.

Namun retakan kembali terdengar di bawah kaki Elsa.

Elsa kembali terengah kaget. Ia melangkah mundur menjauhi retakan.

"Elsa! Ja-ja... Jangan bergerak..." Ujar Jack

"Jack, bagaimana ini... Esnya retak..." Elsa terlihat sangat ketakutan.

"Te-te-tenang Elsa, tenang ya... Ja-jangan lihat ke bawah. Lihat aku..." Jack mencoba menenangkan si gadis kecil.

Namun es yang di pijaknya tiba-tiba saja juga retak.

Jack merundukan kepalanya dan melihat retakan kecil di es. Ia menggigit bibir bawahnya dan mendesis.

Ia mengangkat kepalanya lagi dan memandang Elsa yang sudah sangat ketakutan.

"Jack, a-aku takut..." Suara Elsa gemetar ketakutan.

Jack terdiam kaget memandang si gadis kecil dengan kedua mata sedikit membelalak.

Ucapan yang di lontarkan Elsa sama persis dengan kalimat yang adiknya pernah katakan dulu padanya sewaktu es di bawahnya mulai retak.

Kejadian yang selalu menghantui Jack dari dulu menjadi mimpi buruk untuknya.

Tawa riang berubah menjadi ketakutan ketika es yang menjadi tempat mereka untuk bermain berakhir dengan tangis dari adiknya.

Kejadian tiga abad lalu yang menjadi momok untuknya terulang lagi di depan matanya. Tapi kali ini tidak ada lagi isakan tangis.

Semua ini terasa seperti De Javu.

"Y-ya, ya, a-a-aku tau.... Tapi kau tidak akan jatuh. Kau akan baik-baik saja, Elsa..."

Jack mengingat betul semua yang di ucapkan pads sang adik dulu.

Namun retakan es di bawah kakinya seakan melebar.

Elsa kembali terengah dan melangkah mundur

"Jack...."

"Seesshhhhtt, tenang Elsa, tenang ya... Hey, k-ka-kau ingin bermain? Ki-ki-kita akan bermain engklak. Kau tau caranya?" Tanya Jack.

"Tidak! Retakannya semakin besar..." Ujar Elsa.

"Hey, Elsa... Elsa... Jangan lihat ke bawah. Lihat aku. Lihat aku..." Jack mencoba mengalihkan perhatian Elsa.

Iris biru Elsa menatapi si Penjaga.

"Aku janji, aku janji... Kau akan baik-baik saja. Ini akan mudah. Ikuti saja langkahku. Satu..."

Kaki Jack mengambil satu langkah lebar ke samping menjauhi retakan itu.

Namun, retakan kembali terdengar saat kakinya menapaki permukaan es.

Jack mendesis ketika melihat retakan es.

"Dua..."

Ia mengambil langkah lagi ke samping.

Elsa diam memperhatikan langkah si Penjaga

"Tiga!"

Jack melompat ke samping agak jauh dari retakan.

Ia sedikit berjongkok dan mengacungkan tongkatnya ke depan bermaksud menangkap Elsa.

"Sekarang giliranmu."

"Satu..."

Elsa mengambil langkah maju.

The Guardian-DevotionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang