Malam silih berganti. Malam ini terasa lebih dingin dari sebelumnya.
Elsa duduk di meja belajarnya yang ada di seberang kasurnya, dan tengah menggambar.
Sedangkan Jack tengah bermain video game di tabled-nya di sisi kamarnya.
Christ sendiri berada di kamarnya sambil membalas chat-chat yang masuk ke ponsel.
Jack Frost berada di balkon dan diam memandangi salju yang ada di halaman belakang rumah.
Tidak ada suara lain terdengar. Semuanya terasa sangat hening.
"Jack, apa yang kau lakukan di sini?" Elsa berjalan mendekat ke si Penjaga salju.
Jack membalikan badannya ke belakang menghadap Elsa.
"Hanya memperhatikan salju di bawah." Jawabnya.
Elsa berhenti di teralis kamarnya samping Jack Frost.
Is tersenyum kecil saat iris biru lautnya memandangi indahnya salju-salju yang terus turun di malam gelap.
"Indah...."
"Ya..." Jawab Elsa.
"Kau tau, salju selalu bisa membuatku tenang." Ujar Jack.
Aku sangat menyukai salju." Ujar Elsa.
"Aku juga... Salju atau es itu kekuatanku. Aku juga dulu sering bermain perang salju dengan adikku." Ujar Jack.
"Ayo kita main!" Ujar Elsa.
"Apa..."
Jack menatap Elsa dengan kening mengernyit.
"Tapi ini sudah malam. Aku tidak mau kau sakit." Ujar Jack.
"Ayo Jack, kita main." Jack berusaha mengelak dari permintaan Elsa.
"Elsa, dengarkan dia..." Christ berdiri di ambang balkon.
Jack dan Elsa menengok ke Christ yang berada di ambang pintu.
"Aaaaa~, tapi papa..." Elsa memberikan pandangan puppy eyes pada sang ayah.
Christ berjalan keluar pintu balkon mendekat ke Jack Frost. "Tidak. Dengarkan kakakmu, Elsa."
Kening Jack mengernyit mendengarkan ujaran Christ.
"Hah... Kakak..."
Christ hanya melempar senyum pada Jack seakan mengatakan 'Iya'. Ia lalu kembali menatapi ke gadis kecilnya.
"Lagi pula, ini sudah malam, sayang. Demammu bisa lebih parah." Ujarnya.
"Tapi, malam ini langitnya sangat cerah, dan aku tidak bisa tidur, dan aku ingin bermain." Rengek Elsa.
"Ya, tapi tidak kali ini, ini sudah terlalu malam." Ujar Jack.
"Kau bisa bermain yang lain 'kan?" Tanya Christ.
"Jack terlalu sibuk dengan gadget-nya." Jawab Elsa.
"Kau bisa bermain yang lain dengan Jack." Ujar Christ.
"Bagaimana kalau kita bermain ke tempatmu?" Tanya Elsa.
Kedua mata Jack membelalak kaget mendengar permintaan Elsa sama persis sepetti di mimpi buruknya.
Apa... Ta-ta-ta-tapitu —" Kalimat Jack dipotong Elsa.
"Ayolah Jack... Sekali saja..." Melas Elsa.
Jack melirikan iris biru lautnya pada Christ meminta bantuannya.
"Dengarkan dia, Elsa. Lagi pula, ini sudah malam." Ujar Christ.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Guardian-Devotion
HorrorSesosok Penjaga anak-anak di utus oleh North untuk menjaga seorang gadis kecil bernama Elsa Grey Potter yang katanya memiliki kekuatan tersembunyi dan menjadi incaran dari Pitch Black. Elsa juga memiliki seorang kakak lelaki berusia 10 tahun bernam...