Di markas silence reaper, mereka sedang berkumpul tiba tiba suhu udara di markas mereka terasa sangat panas tidak seperti biasanya.
"tumben panas banget ya" kata Eko
"iya tidak seperti hari biasanya" sahut Anang
"aku mau ke depan, didalam pengap sekali" Eko langsung membuka pintu markas, dan betapa terkejutnya di depan markas mereka, ada sekumpulan orang dengan bola api di kepalan tangan mereka dan siap untuk membakar markas mereka.
Eko yang panik langsung berlari masuk dan memberi tahukan masalah ini kepada Dimas.
"Dim didepan ada segerombolan orang dengan bola api di kepalan tangan mereka, pantas saja mendadak panas sekali"
"siapa mereka dan mau apa kesini" Dimas bingung dan tetap terlihat dingin tanpa ekspresi
"mana ku tahu, yang pasti mereka punya maksud tidak baik" sahut Eko lagi
diluar, Chris memberi aba aba kepada klannya untuk menembakan bola apa ke arah markas, tetapi tiba tiba muncul tembok es yang keluar dari dalam tanah. mereka terus menerus menembakan bola apa tanpa henti, tetapi tembok es itu tidak kunjung hancur, justru bola api mereka yang menguap saat mengenai tembok es tebal itu.
"gila temboknya ga tergores sedikitpun, baiklah aku akan menggunakan magma" seketika Chris menghujani tembok itu dengan magma, awalnya tembok itu masih bertahan, tetapi lama kelamaan tembok itu hancur juga. melihat tembok es sudah hancur, mereka langsung menyerbu markas Silence Reaper, tanpa di duga saat mereka sudah sampai di depan pintu markas, Dimas keluar dan tiba tiba suhu sekitar menjadi sangat dingin.
"berhenti" ucap Dimas dingin
"ada apa ini? suhu dingin ini membuat tubuhku kaku" ucap Rezgil salah satu anggota Rage of Fire
"mau apa kalian kesini? " tanya Dimas
"semuanya, keluarkan hawa panas dari tubuh kalian" Chris memerintahkan anggota klannya.
Rupanya cara itu berhasil, suhu dingin itu hilang dan mereka dapat bergerak lagi.
"serang" teriak Chris tanpa menghiraukan pertanyaan Dimas.
Lalu lagi lagi tembok es muncul di hadapan mereka dan kali ini berlapis lapis dan lebih tebal dari sebelumnya.
"trik yang sama tidak akan berpengaruh pada kami" Chris langsung mengeluarkan magma dan menghujani tembok es itu sampai setengah runtuh.
Di dalam markas, Kevin mengambil termos elektrik dan merubahnya menjadi bazoka, lalu dia naik keatas markas dan membidik Rage of Fire. setelah sudah tepat pas Kevin langsung menembakan bazoka kepada mereka, tetapi mereka dapat menghindarinya.
"hentikan" teriak Dimas tetap tanpa ekspresi
"siapa yang memberimu izin untuk menembak? " lanjut Dimas.
"jika terus seperti ini markas kita bisa hancur" jawab Kevin.
"aku masih sanggup menahan mereka" teriak Dimas.
Anang dan Eko yang tidak ingin diam saja di dalam, mereka diam diam keluar markas dengan kekuatan bayangan mereka, dan diam diam menyerang 2 orang anggota Rage of Fire.
Karena serangan dadakan itu, Ferdi dan Rezgil terkapar, tetapi Aldo menyerang pundak kiri Eko dengan kekuatan lasernya. Eko yang terkena serangan langsung jatuh, begitu juga Anang, walau tidak ada luka fisik, tetapi karena mereka kembar, psikis mereka satu, itu lah mengapa Anang ikut merasa kesakitan.
Ferdi dan Rezgil yang sudah bangkit kembali segera mengaktifkan kekuatan api hitam dan api biru mereka, dan siap mengeksekusi Anang dan Eko.
Melihat anggotanya dalam bahaya, Dimas mengaktifkan es hitamnya, tembok es tersebut berubah menjadi hitam, dan ketika Dimas menggenggam tangannya, tembok itu hancur berkeping keping dan mengenai semua anggota Rage of Fire, mereka tidak bisa bergerak karena serpihan es hitam itu masuk kedalam tubuh merekan membekukan tubuh mereka dari dalam, meski mereka mengeluarkan hawa panas tetap tidak ada efeknya.
Seketika Dimas sudah ada dihadapan Chris dah langsung menghajarnya beserta semua anggotanya, saat Dimas akan menghabisi Chris dengan pedang es yang di buatnya, Eko yang setengah sadar menghentikannya
"hentikan... apa kau ingin membunuh lagi" sekuat tenaga Eko berbicara.
Dimas pun mengurungkan niatnya dan pedang es tersebut hancur berkeping keping.
Dimas segera membawa Anang dan Eko kembali ke markas dan menyuruh Kevin untuk menyembuhkan mereka dengan peralatan medis yang canggih, sementara itu Dimas kembali keluar dan kembali menghampiri Rage of Fire yang masih tidak bisa bergerak dan berkata.
"pergilah kalian jangan coba coba ganggu kami lagi"
lalu Dimas mencairkan serpihan es hitam itu agar mereka bisa bergerak lagi.
untuk pertama kalinya Chris merasa ketakutan dan mengakui kekalahannya, serta memerintahkan klannya mundur.
Imam yang sedang terbang dalam wujud elangnya tidak sengaja melihat pertikaian mereka dan segera kembali ke markas untuk melaporkan apa yang ia lihat kepada Sauki.
"Sauki, aku melihat Silence Reaper dan klan baru yang waktu itu menantang kita sedang bertarung" lapor Imam
"Silence Reaper ? bukannya mereka tidak ingin terlibat tengan pertarungan apa pun?, tapi biarlah, itu bukan urusanku" jawab Sauki
"sepertinya klan baru itu benar benar menyerang semua klan yang ada disini" sahut Julpa.
"Biarkan saja sepertinya mereka ingin membuktikan pada kita kekuatan mereka dengan menantang Silence Reaper, tapi aku yakin Silence Reaper bukan klan yang mudah mereka kalahkan, walau jumlah mereka saat ini hanya sedikit, tetapi kekuatan mereka benar benar merepotkan" ucap Sauki.
"hey apa kau ingin taruhan siapa yang menang? " tanya Julpa kepada Sauki.
"untuk apa? siapapun yang menang tidak akan berarti apa apa" jawab Sauki.
"dasar sinis" celetuk Julpa.
Sauki hanya diam tanpa memperdulikan ucapan Julpa.
"kenapa kalian bertindak bodoh seperti itu? menyerang ke tengah tengah mereka tanpa tau apa kekuatan mereka ? " Dimas yang melihat Eko masih dalam tahap penyembuhan bertanya dengan kesal atas tindakan si kembar.
"maafkan kami, kami hanya ingin membantu mempertahankan markas ini agar tidak hancur oleh mereka" jawab Anang dengan menundukan kepalanya.
"aku bisa mempertahankan tempat ini, dan aku pasti akan melindungi kalian, kalian tidak perlu terlibat pertarungan yang tidak perlu" jawab Dimas.
"maafkan kami, kami hanya ingin membantumu" jawab Anang.
"sudahlah yang sudah terjadi biarlah, anggap ini pelajaran" Kevin berusaha menengahi.
"Kevin, buatlah markas ini menjadi lebih kuat, gunakan semua teknologi yang kau punya, tingkatkan pertahanan markas ini, agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi" perintah Dimas.
"baiklah aku akan melakukan renovasi besar besaran" kata Kevin.
Dimas langsung meninggalkan mereka, dan lebih memilih menyendiri di ruangan pribadinya, dia mengambil foto kekasihnya dan mengajaknya bicara.
"tadi ada klan asing yang mencoba menyerang kami, aku hampir kehilangan kendali lagi, tapi untungnya aku berhasil menguasai diriku kembali, kekuatan yang selama ini berusaha aku lupakan terpaksa ku gunakan lagi, agar sisa klan kita tidak berkurang lagi, ini benar benar menghantuiku, membuat rasa sakit di dadaku yang sekian lama ku lupakan tercipta kembali, maafkan aku" walau tanpa ekspresi tetapi air mata tidak bisa berhenti mengalir dari pelupuk matanya.
![](https://img.wattpad.com/cover/253742172-288-k689883.jpg)
YOU ARE READING
War Of Walkot
ActionWALKOT bagaikan Utopia, tempat yang indah dan memiliki sumber daya alam yang tak terbatas, banyak pihak yang ingin menguasainya bahkan menghancurkannya, banyak konflik yang terjadi mulai antar klan bahkan konflik internal yang menyebabkan terancam h...