Rencana Selanjutnya Si Penghasut

8 0 0
                                    

Di markas Beast Knight, Julpa sudah sedang memikirkan rencana, lalu Reza, Nanda, dan Ojan datang membuyarkan pikirannya.

"woy... sedang apa kau disini ?" tanya Reza.

"ah kau ini, membuat pikiranku buyar saja, aku sedang memikirkan rencana"

"rencana apa? jangan bilang untuk berkhianat" tanya Nanda.

"bodoh kau, ya tidak mungkinlah, aku masih membutuhkan aliansi ini untuk tetap berkuasa" tegas Julpa.

"lantas rencana apa yang kau pikirkan" tanya Nanda lagi.

"aku sedang memikirkan rencana untuk mempertahankan kekuasaan klan kita"

"karena aku tidak ingin terus bergantung dengan Wing of Knight" lanjut Julpa.

"oh.. seperti itu, ya sudah lanjutkan saja berpikirnya, jika sudah ada hasil kabari kami" sahut Ojan.

"kami pergi dulu" tambahkan Ojan.

"ya sudah sana pergi" balas Julpa.

"kalian tidak perlu tahu apa yang aku rencanakan, yang pasti rencana ini akan menghancurkan semua klan, terutama Wing of Knight, sehingga aku bisa menguasai WALKOT seorang diri, tanpa harus berbagi pada pihak manapun" gumamnya dalam hati dengan senyum licik.

Di pihak Wing of Knight, Rizky menanyakan pertanyaan yang mengganjal pikirannya kepada Sauki, perihal perdebatan yang selalu terjadi antara dia dengan Julpa.

"ki, ada yang ingin ku bicarakan" kata Rizky

"ada apa ky ? apa yang ingin kau bicarakan? " tanya Sauki penasaran.

"ini tentang kau dan Julpa, mengapa kau tidak bisa akur dengannya? bukankah tidak enak dilihat oleh anggota klan dari kedua belah pihak jika kalian terus saja memperdebatkan hal sepele? "

"aku tidak pernah memulai perdebatan dengannya, justru dia yang selalu memancing emosiku dengan cara dia bicara" jelas Sauki.

"lantas untuk apa kita beraliansi dengan mereka jika kalian saja tidak bisa akur" tanya Rizky heran.

"aku membutuhkan kekuatan mereka, dan untuk menghentikan jatuhnya korban dari kedua belah pihak karena pertarungan yang tidak ada gunanya" jawab Sauki.

"kalau itu paham, tetapi tunjukkanlah jika kalian sudah berdamai, agar kedua klan tidak memiliki celah, dan agar kita semakin bersatu" ujar Rizky.

"baiklah akan aku coba, tetapi aku tidak janji akan berjalan seperti yang kita inginkan atau tidak. " jawab Sauki.

Kembali ke tempat Julpa yang sedang sibuk dengan rencana liciknya, kali ini Imam yang datang, dengan tujuan yang sama seperti Rizky, dia juga ingin membicarakan tentang mereka yang tidak pernah akur.

"Jul aku ingin bicara padamu"

"aduh apalagi? tadi Reza, Nanda, dan Ojan sudah menggangguku berpikir, sekarang kau juga ikut ikutan membuyarkan rencanaku" gerutu Julpa.

"berpikir, memangnya kau punya otak? kau kan selalu menggunakan otot dan bulu bulu bau mu itu" ledek Imam.

"jadi kau kemari hanya untuk meledek?" Tanya Julpa yang agak kesal

"oke oke, sebenarnya aku ingin bertanya, mengapa kau selalu bersitegang dengan Sauki ? bukannya kita sudah bersatu dengan Wing of Knight ?" Tanya Imam.

"aku hanya tidak suka dengan sikapnya yang sok memimpin, aku tidak mau diperintah oleh siapapun" jelas Julpa.

"jika begitu kenapa kau menyetujui aliansi ini terbentuk" Imam heran.

"aku butuh kekuatan mereka, dan juga mereka memiliki pasukan yang banyak, itu bisa membantu kita bertahan dari serangan yang datang dari luar WALKOT"

"berarti klan kita dan mereka saling membutuhkan bukan ?" tegas Imam.

"ya begitulah, tapi aku hanya tidak suka diperintah dan diperlakukan seperti bawahan" jawab Julpa dengan sombongnya.

"jika terus seperti ini, aku takut aliansi ini akan berakhir, karena kalian masih saja berpikir hal egois seperti ini"

Julpa yang tiba tiba dapat ide untuk memuluskan rencananya.

"baiklah aku akan menjaga sikap, aku tidak ingin aliansi ini berakhir yang nantinya akan merepotkan kita juga" Ucap Julpa yang sebenarnya tidak begitu tujuan utamanya.

"maaf Jul bukannya aku kurang ajar dengan berkata begitu, tapi aku hanya ingin kalian berdamai, agar kita semakin kuat"

"iya mam aku mengerti, terima kasih sudah mengingatkanku" kata Julpa sembari menepuk-nepuk pundak Imam.

"ya sudah aku pergi dulu, kau lanjutkan saja berpikirnya, tapi jangan terlalu keras, yang ada kepalamu akan berasap nanti" ledek Imam.

"sialan kau, sudah pergi sana dasar otak burung" jawab Julpa

"lebih baik otak burung dari pada makhluk berbulu yang otaknya tertutup bulu" Imam segera pergi.

War Of WalkotWhere stories live. Discover now