Surat Perang

6 0 0
                                    


Para prajurit yang terluka akibat serangan magma Chris menghadap Sauki untuk melaporkan bahwa mereka diserang oleh Rage of Fire.

"Sauki tolong kami" kata salah satu prajurit.

"ada apa dengan kalian? siapa yang melakukan ini? " tanya Sauki.

"kami diserang Rage of Fire, mereka menyerang secara membabi buta" jawab prajurit.

"memangnya kenapa kalian sampai diserang? apa kalian mengusik mereka ?" Sauki heran.

"kami hanya menegur mereka yang sedang bersiap siap membakar hutan, kami pun tidak mengerti untuk apa mereka lakukan itu" jelas prajurit.

"yang benar kalian? mau apa mereka? apa mereka berusaha memancing kita? "

"kami tidak tau"

"baiklah jika mereka menginginkan pertarungan, mereka akan dapatkan, dan kalian beristirahatlah pulihkan luka kalian karena kita akan berperang"

"sepertinya Sauki sudah terpancing masuk kedalam rencana ku hahaha, kalian memang hebat bersandiwara, prajurit kesayanganku" bisik julpa yang mengintip mereka.

"sebaiknya kau berhati hati, sepertinya para prajurit sialan itu akan membuat cerita palsu kepada ketua mereka, dan otomatis Wing of Knight akan menyerang kalian" saran Dimas.

"dan bukan hanya itu, Claw of Beast juga pasti ikut serta" tambah Dimas

"kau tidak usah khawatir, kami pernah berhadapan dengan mereka sebelumnya" jawab Chris.

"saat itu mereka sama sekali tidak berniat bertarung, tapi saat ini firasatku mengatakan bahwa mereka tidak akan segan segan" jawab Dimas

"dan satu hal lagi, aku bukannya khawatir dengan kalian, aku hanya tidak ingin kalian dihabisi mereka, karena aku membutuhkan bantuan kalian" tambah Dimas

"masih saja sinis, tenang saja, kami tidak lemah" jawab Chris.

"ini aku berikan alat komunikasi, jika ada apa apa yang berhubungan dengan Wing of Knight, cepat hubungi kami" Dimas memberikan alat berkomunikasi berbentuk gelang kepada Chris.

"baiklah aku terima" Chris langsung memakai alat itu.

"Jul perintahkan Imam untuk memberikan surat tantangan perang kepada Rage of Fire" kata Sauki yang sudah bernafsu menyerang Rage of Fire.

"kenapa kau repot repot memberikan surat kepada mereka, bukannya langsung kita seorang secara mendadak saja" jawab Julpa.

"Aku ingin berperang secara adil, agar kedua belah pihak dalam kondisi siap dan prima" jelas Sauki.

"terserah kau sajalah" jawab Julpa yang langsung pergi mencari Imam.

"mam kau disuruh Sauki mengirimkan surat perang kepada Rage of Fire"

"apa? kita akan berperang?" Imam terkejut

"iya, nanti Sauki akan memberikan pengumumannya kepada seluruh klan"

"tapi aku ingin tau apa yang membuat kita harus berperang dengan mereka" ucap Imam.

"perhatian kepada seluruh anggota klan Wing of Knight dan Claw of Beast, persiapkan diri kalian, kita akan berperang dengan Rage of Fire. alasan kita akan menyerang mereka karena mereka mencoba melakukan pembakaran hutan dan menyerang anggota Wing of Knight secara brutal, mereka sudah tidak bisa di diamkan, mereka sudah menabuh genderang perang kepada kita, aku tidak akan menahan diri lagi kepada mereka. sekian" Sauki mengumumkan tentang perang yang akan mereka lakukan.

"kau sudah dengarkan alasan mengapa kita harus berperang? " tanya Julpa pada Imam

"baik, akan aku antarkan surat ini pada mereka" jawab Imam.

Di markas Silence Reaper, sudah 3 jam berlalu semenjak proses pencangkokan kesadaran dilakukan, akhirnya proses itu selesai.

"bagaimana? " Dimas bertanya pada Kevin yang baru saja keluar ruangan.

"proses pencangkokan berhasil, tapi mereka harua beristirahat total, aku sengaja membuat mereka koma sementara, agar Anang dan Eko bisa menyesuaikan kondisi mereka" jelas Kevin.

"berapa lama waktu pemulihan mereka" tanya Dimas.

"kurang lebih 2 hari, bila mereka sudah siap, mereka akan bangun sendiri" jawab Kevin.

"dan bagaimana cara membedakan kesadaran mereka, bila mereka menggunakan 1 tubuh" Chris ingin tahu.

"aku sudah memasangkan indikator pada pupil mata mereka, bila kesadaran Anang, maka pupil mereka akan berwarna biru, dan bila kesadaran Eko, pupil mereka akan berwarna merah" jelas Eko.

"tak ku sangka, klan kalian memiliki orang jenius seperti dia" Chris bertepuk tangan salut.

"baiklah bila kondisinya sudah kondusif, aku izin pamit" Chris pamit kepada Silence Reaper.

"baiklah, sekali lagi terima kasih, dan bila ada apa apa kabari kami" Balas Dimas.

Chris pun kembali ke markas Rage of Fire. sesampainya dia di markas, anggota klan Rage of Fire merasa bingung dan menunjukan surat perang yang di antar oleh Imam.

"Chris coba baca ini" Aldo menyerahkan suratnya.

"sudah ku duga" Kata Chris.

"apa maksudnya? mengapa mereka tiba tiba mengajak perang? " Aldo bingung.

lalu Chris menjelaskan permasalahannya kepada seluruh anggota Klan.

"kau gila ya? " Rezgil kesal

"karena kau yang merasa sok pahlawan dengan menolong Silence Reaper, kita semua yang kena imbasnya" tambahnya

"tenanglah, bukannya ini tujuan kita, mengalahkan aliansi Beast Knight bukan? " jelas Chris.

"apa kau lupa, kita kalah dari mereka, mereka terlalu kuat" timpal Ferdi.

"aku sudah membuat Aliansi dengan Silence Reaper, mereka pasti bisa diandalkan untuk menghancurkan Aliansi mereka" jelas Chris.

"baiklah, nasi sudah menjadi bubur, aku ikut apapun keputusanmu" kata Aldo yakin.

"bagaimana dengan kalian" tanya Chris.

"YES WE BURN ALL" mereka meneriakan itu yang menandakan mereka setuju.

alat komunikasi Dimas berdering, ada panggilan dari Chris.

"yo.. kau benar, Wing of Knight menantang kami berperang" ucap Chris.

"kapan dan dimana? " tanya Dimas.

"2 hari dari sekarang, mereka akan ke markas kami" jelas Chris.

"baiklah kami akan membantu kalian" jawab Dimas lantang.

"apakah tidak apa apa jika kita tinggalkan Anang dan Eko di markas selama kita berperang? " tanya Dimas kepada Kevin.

"mereka akan bangun ketika mereka siap, dan disaat waktunya tiba, kekuatan mereka akan meningkat karena sudah tidak ada batasan lagi pada diri mereka, mereka bisa menjadi bantuan yang berguna untuk menghadapi Claw of Beast" jawab Kevin.

"apa maksudmu ? apa mereka mampu menghadapi kumpulan binatang itu? " Dimas ragu.

"kau lihat saja nanti saat tiba waktunya" jawab Kevin tersenyum.

"baguslah, karena ini waktunya balas dendam" balas Dimas geram.

"aku pun sudah menyiapkan senjata mutakhir ku, dan menjadikan mereka sebagai sasarannya" kata Kevin. 

War Of WalkotWhere stories live. Discover now