0.9

1K 172 23
                                    

"Heh! Lo masih ngambek ya sama gue?"

"Dih! Gue bukan anak kecil kali."

"Loh? Lo kan masih sekolah? Jadi itu namanya lo belum terlalu dewasa."

"Dih! Tau apa lo soal gue?! Gue udah dewasa yah!!"

"Ah masa?"

"Heh! Gue gini - gini juga bisa buat perut lo membesar yah," ujarnya dengan nada yang jahil, dan jangan lupakan semirk mesumnya itu.

"Gak akan bisa, lo kan lagi sakit."

"Loh? Yang sakit kan cuman tangan gue, lagi pula kan juga udah mau sembuh."

"Ihh! Lo mesum banget sumpah! Dan juga yah, gue lebih tua dari lo! Lo itu harus manggil gue dengan sebutan kakak." ujarnya dengan seyum angkuh atau mungkin sombong?

"Cih! Tua aja bangga!" cibirnya.

Seketika mata Rose melotot. "Gak ada ahlak lo! Tapi seriusan, kita itu beda 2 tahun. Jadi lo harus manggil gue dengan sebutan kakak. Kalo 1 sih gakpapa."

Hyunsuk diam, berpikir. "Eum ... Kak Ros?" ujarnya dengan kekehan kecil.

"Anjing!! Nama gue itu ROSE! BUKAN, ROS HYUNSUK!!!" ujar Rose gemes sekaligus kesel.

Hyunsuk terkekeh kecil, lalu memasang muka imutnya. "Kak Rose?" ujarnya dengan suara yang diimut - imutkan. Hey! Suaranya itu berat! Jadi mana cocok!!

Rose bergidik ngeri melihatanya. "Dih! Jangan deh! Geli gue!!"

Hyunsuk memutar bola matanya malas. "Gadanta,"

Rose cengengesan mendengarnya.

"Mau jalan - jalan gak?"

"Kemana?"

"Taman, maybe?"

"Gak ah, mager."

Oh ayolah, Rose kan juga mau kayak di Drakor yang pernah ditontonnya. Dimana sang pemeran utamanya mengajak lawan jenisnya ketaman dan mereka berdua menghabiskan waktunya berdua menikmati langit senja. Okeh! Terlalu drama ini mah. Tapi respon yang diberikan Hyunsuk jauh dari ekspetasinya :)

"Ish, lo gak bosen apa tiduran mulu?"

"Loh? Gue kan lagi duduk ini."

Rose tersenyum masam mendengarnya. "Iya - iya suka hati lo deh."

"Btw, lo gak sekolah dong yah? Terus lo gak ngehubungi ortu lo gituh? Kalo dicariin gimana?"

"Emangnya gue anak kecil?! Lagi pula gue udah ngehubungi mereka kok, merekanya aja yang terlalu sibuk dan lebih mementingin pekerjaannya dari pada anaknya sendiri."

"Eum .... lo curhat?"

Kenapa respon Rose kayak gitu sih?!! Dia kan juga mau diperhatikan.

"Respon lo gak enak banget sumpah,"

"Ih gue kan cuman nanya!"

"HELLO ALL!!"

"Anj- Astafirugllah Mbak, ngejutin aja sih?!!"

"Hehe maaf, gimana keadaanya? Masih sakit gak tangannya?"

Hyunsuk tersenyum kecil membuat Rose mencibir. "Enggak kok Mbak,"

"Eh? Seriusan?!! Berarti kalo dipukul gak sakit dong?"

Baru saja Joy akan memukul lengan Hyunsuk, 3 suara sudah melarangnya.

"JANGAN!!"

"Eh?"

"Astaga Joy! Kalo lo timpuk tangannya bisa - bisa gak jadi sembuh entar!!" ujar Taeyong.

"Hehe, kan gue gak tau."

Taeyong hanya menggelengkan kepalanya.

"Mbak ngapain kesini?"

"Nih! Ngasih rantangan, jangan lupa dimakan yah Suk. Yaudah deh, Mbak pergi dulu. BAY!!"

"Heh! Untuk gue mana?!!" tanya Taeyong.

"Maaf, gak ada makanan buat anda bapak Taeyong. SORRY! SORRY TO SAY!!"

"Setres tuh anak."

"Memang, btw udah minum obatnya?"

"Belum."

"Diminum, obatnya. Biar cepat sembuh."

Setelah itu Taeyong pun pergi dari sana.

"Sebenarnya kegunaan obat itu untuk apa sih?! Gue kan gak sakit?"

"Kegunaan obat itu untuk menghilangkan denyut pada tangan lo! Lo mau tangan lo ngedenyut gitu? Kan enggak."

"Tumben pintar?"

Rose memasang wajah masamnya.

"Btw, lo kok gak masuk kampus?"

"Lo tau gak sih Suk? Gue nengok buku aja udah bikin otak gue puyeng! Apa lagi harus belajar!!"

"Yaudah, jadi ngapain mau kuliah kalo lo aja gak mau belajar?"

"Itu juga bukan kemauan gue kali!"

"Ohh, lo juga ga masuk kuliah karena mau ngehindarin mantan lo itu yah?"

Rose jadi teringat kejadian beberapa jam yang lalu.

"Em enggak juga sih."

"Masa?"

"Ck! Seriusan!!"

****

Note;
WAAH! Part terpanjang nich, btw gue lupa ngerjain tugas woi! Jadi mungkin nanti malam lagi bakal nge upp yang....bentar mikir dulu.

OH IYA! JANGAN LUPA VOTE YAH GUYS!! BABAY!!

Hospital -ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang