0.4

1.3K 219 9
                                    

Hari sudah mulai malam, Rose masih netap dirumah sakit. Rose sekarang sedang memainkan hpnya, membuka sosmed mungkin?

"Gue pulang deh,"

"Jangan dong."

"Dih! Kenapa?"

"Nanti kalau ada hantu gimana? Kalau ada mayat gimana? Terus kalau ada suster ngesot gimana? Kan ngeri."

"Laki bukan? Begituan aja takut!"

Hyunsuk mendengus kesal. "Lo juga takut kali."

"Ya kan gue cewek, wajar lah. Lagi pula, disini ada kak Taeyong kok. Dia dua puluh empat jam stay disini."

"Masak?"

"Kok ngeselin?!"

Lelaki itu terkekeh kecil. "Yaudah sana pulang! Tapi awas ada brangkas berjalan ya."

"L-lo jangan nakut - nakutin deh! Gak lucu tau gak?!!"

"Tadi sok - sokan bilangin gue penakut. Lo sendiri juga penakut."

"Y-ya kan gue cewek."

"Ohh kirain cowok."

"Random banget lo anjirr,"

"Heh! Dirumah sakit gak boleh ngomong kotor!"

"Lah? Omongan gue kan gak kotor?"

"Lo yang lebih random dari gue."

"Ekhem!"

Mata mereka berdua mengarah ke Taeyong yang sudah berdiri didepan pintu. Tunggu! Sejak kapan pintunya terbuka?

"Batuk pak aji? Minum baigon, batuk hilang nyawa melayang."

Lelaki itu menatap datar Rose, sedangkan Hyunsuk udah ngakak.

"Ck! Lo mau pulang gak? Biar di anter."

"Dih! Tumben baik?"

"Gue sama lo serba salah tau gak?"

"Hehe, santuy pak."

"Nyamuk - nyamuk,"

Taeyong dan Rose langsung melihat kearah Hyunsuk.

"Ohh lo cemburu?"

"Dih! Gue? Cemburu? Gak banget."

"Jijik njay!"

"Heh!"

"Kilaf pak,"

Taeyong memutar bola matanya malas. "Mau pulang gak nih?"

"Ma-"

"Gak! Dia mau nemenin gue,"

Seketika mata Rose melotot kearah Hyunsuk yang tidak digubris sama sekali oleh lelaki itu.

"Serius?"

"Eng-"

"Iya! Kan dia yang udah buat tangan gue patah begini, jadi dia harus bertanggung jawab."

"Emangnya gue hamilin lu?!"

"Gak gitu konsepnya sayang~"

"Hareudang~ Hareudang~ Hareudang~~ Panas~ Panas~ Pan-"

Tak!

"Berisik anjing!"

Taeyong menjitak kepala Doyoung yang tiba - tiba muncul.

"Kenapa dah? Gue kan cuman nyanyi? Cemburu bilang boss."

Setelah mengucapkan kata - kata itu, Doyoung segera ngacir dari sana. Takut Taeyong ngamuk katanya.

'Mereka beneran dokter kagak sih?'

"Kalau gak mau pulang yaudah. Nanti kalau ada apa - apa cari aja."

Rose mengangguk sebagai jawaban, setelah itu Taeyong pergi dari sana tak lupa menutup pintunya kembali.

***

Hospital -ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang