0.0

2.4K 307 34
                                    

"AKH!! GOBLOG!!!"

Wanita itu memukul stir mobilnya cukup kencang.

Dia mengendarai mobilnya secara uring - uringan.

Drtt

Drttt

Drttt

Hpnya terus berbunyi, dan dia tidak ingin mengangkatnya.

Karena bising, dia pun merogoh hpnya iu.

"Shit! Berisik bangs*t!!"

"Sayang, aku mau jel--"

"Apa lagi yang mau di jelasin hah?!! Gue gak butuh penjelasan lo!!"

Tit

Dia memutuskan sambungan telepon itu dan melempar hpnya kesembarang arah.

Drrrtt

Hpnya berbunyi lagi yang membuatnya naik pitam, dia segera saja mengambilnya, tapi karena hpnya yang lumayan jauh dari bangkunya membuatnya tidak konsen saat menyetir.

Dan............

BRUK!

"ANJING! GUE NABRAK ORANG WOI!!!"

Dia segera turun dari mobilnya.

Jalanan sangat sepi, jam sudah menunjukkan 01 : 37.

"D-dia gak bakal jadi zombie kan ya?" gumamnya.

"Ck! Goblok banget sih lo Rose! Ya mana mungkin lah!!"

Dia melihat keselilingnya, sepi. "Ini orang kok gak ada yang lewat sih?!!"

Dia menggigit kuku jarinya gugup, dia gak tau mau buat apa sekarang. "Telpon mbak Joy!"

Dia segera kembali ke mobilnya dan mencari hpnya. Setelah itu dia keluar lagi dan mulai menelpon seseorang.

"M-mbak!"

"Apaan sih? Gue lagi t--"

"GUE NABRAK ORANG!!!"

"Ooo nabrak or- APAA!!! LO BERCANDA KAN SE?!!"

"Gue gak lagi bercanda mbak! Ini jadinya gimana?!! Gue harus gimana nih?!!"

"Lo gendong dia, masukkan kemobil lo! Terus anter dia ke RSU. CEPAT!!"

"RSU mana?!!"

"RSU punya kak Taeyong aja,"

"Yaudah,"

"Eh tunggu! Btw orang yang lu tabrak, cewek? Cowok?"

"C-cowok, kenapa?"

"Ganteng gak?"

"Fu*k you!!"

Segera saja Rose melakukan apa yang telah diucapkan oleh mbaknya itu. Setelah itu dia membawanya masuk kedalam mobil, dan mulai memutar balikkan arah mobilnya.

Dia bergidik ngeri melihatnya. "Untung kepalanya gak kelindes kan! Tunggu! Itu tangannya gak mungkin patah kan ya? Ihhh geli gue jadinya,"

~♡~

"KAK!"

"Gausah teriak - teriak sayang~. Ini dirumah sakit."

"Hehe maap,"

"Kenapa?"

"I-itu gue habis nabrak orang tadi,"

"APA?!!"

"Guasah teriak -teriak juga dong sayang~~."

"Y-ya kan gue kaget. Dimana mayatnya?"

Tak!

"Dia belum jadi mayat bego!"

"Ihh lo tuh ya! Cewek kok ngomongnya kasar!! Eh btw, lo habis putus ya? Berantakkan banget perasaan,"

Seketika muka Rose berubah menjadi datar. "Ngselin!! Cepet bawak dia kedalam! Keburu is dead entar!!

"Iya - iya,"

Beberapa suster rumah sakit segera membawanya masuk keruang ISU.

"Dia kayaknya harus dioprasi deh dek,"

Mata Rose melotot. "S-serius?!! Memangnya separah itu yah?"

Lelaki itu memutar bola matanya malas. "Lo pikir aja sendiri, kalau tangannya patah itu harus dioprasi apa enggak!!"

"Y-ya santai dong! Yudah lu cep--"

"Bilang pakek lo-gue lagi, gue cium."

"Ck! Yaudah kak, kamu cepat oprasi dia deh!"

Lelaki itu tersenyum senang. "Gitu dong! Yaudah deh gue pergi ya! Bayy!!"

"Gilak! Ada ya dokter kayak dia?" gumamnya

***

Note;
Next?

Hospital -ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang