0.1

1.7K 260 26
                                    

"Se!"

"Apa?"

"Kemungkinan besar, dia bakal siuman 3 hari lagi."

"Loh? Kok cepat banget? Biasanya kalau gue nonton ditv siumannya sampe berbulan - bulan. Kok ini beda ya?"

Lelaki itu memutar bola matanya malas.

"Lo mendingan ganti baju dulu deh. Berantakkan banget."

Rose melihat kearah pakaiannya sekarang.

Benar! Berantakkan.

"Gakpapa, yang penting gue masih cantik." ujar dengan menunjukkan senyum manisnya.

Lelaki itu terkekeh dan tangannya mengulur untuk mengacak - acak rambut Rose gemas.

"Pulang sana! Setelah itu mandi! Apa mau gue mandiin?" ujarnya dengan senyum menggoda.

"Ihhh dasar dokter mesum!!"

Lelaki itu terkekeh lagi. "Biarin! Aku kan mesumnya cuman sama kamu aja."

Dia memeberikan winknya kepada Rose membuat Rose bergidik ngeri melihatnya.

"Yaudah deh gue pulang dulu! Kalau mbak Joy datang, bilangin gue pulang bentar ya kak!"

Lelaki itu membuat angka O ditanganya.

"Gue pulang dulu bay!!"

Rose segera berlari bak anak kecil dari Rumah Sakit itu, melupakan fakta bahwa dirinya lagi patah hati.

Taeyong, lelaki itu terkekeh geli melihat tingkah laku Rose.

~♡~

Keesokan harinya, Rose datang lagi kesana.

"Woi kak!"

"Apa sih sayang?"

"Jijk bego!"

"Ihh itu mulutnya minta dicium ya hm?"

"Dih! Mesum!!"

"Biarin. Jadi? Kenapa?"

"Em......gue udah bisa masuk belum?"

Lelaki itu ngangguk. "Udah, semalam Joy jenguk."

"Eh? Masak? Dia kok gak bilang sama gue yah?"

"Gak penting juga,"

"Dih! Yaudau deh, gue masuk dulu."

"Yaudah masuk, tinggal masuk."

"Ck! Ngeselin."

Rose pun mulai membuka pintu kamarnya.

Rose menaruh lelaki itu keruang VIV.

"Ganteng juga nih orang," gumamnya

Rose memperhatikan muka lelaki itu cukup lama.

Sampai, dia teringat akan hal.

"Oh iya! Dompetnya dimana yah?"

Setelah mendapatkan dompet lelaki itu, Rose pun membukanya.

Dia melihat ktp lelaki itu.

"Choi Hyunsuk, 1999? Adekkan gue dong ya?"

"Se!"

"Anj--- e-eh? Belum gue bilang loh! Santuy mukanya,"

"Ck! Lo tuh ya! Kebiasaan banget sih!"

"Heh! Lo tuh yang datang gak ngetuk pintu dulu!!"

Taeyong memutar bola matanya malas.

"Kenapa?"

"Telpon ortunya gih,"

"Gue gak tau nomornya,"

"Hp. Cari dari hpnya,"

"Bukannya hpnya retak yah?"

"Mungkin aja masih berfungsi,"

"Lo pikir hp nokia, yang dibanting - bangting tetap bagus!!"

Taeyong mendengus kesal. "Ck! Yaudah deh!"

***

Hospital -ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang