"Berikan teleponnya pada ayahmu."
"Appa, Eomma mau omong sama Appa." Taegyu memberikan ponsel kepada ayahnya.
"Taehyung! Cepat bawa anak-anak pulang atau-----"
"------Atau apa? Kau mau merusak kebahagiaan mereka? Coba kau tanya saja pada mereka, mereka sangat gembira hendak pergi ke pantai."
"Tapi Aran belum sembuh benar! Lukanya masih-----"
"------Aku takkan membahayakan Aran. Dia tak boleh ikut berenang seperti kakak-kakaknya."
"Taehyung! Aku sangat marah padamu. Cepat bawa anak-anak pulang."
"Aku akan membawa anak-anak pulang... Tapi dua hari lagi. Kalau kau mau, kau boleh menyusul kami. Nanti kuberitahu nomor bungalow yang kami tempati."
Plek. Taehyung menutup ponselnya.
Yoona luar biasa geram. Ia marah dan kecewa pada Taehyung. Tanpa berpikir dua kali, Yoona menyambar kunci mobilnya.
"Kau mau pergi lagi?" Bibi Mikyung yang menginap di rumah Yoona menoleh dari balik pintu kulkas.
"Iya, saya mau menyusul anak-anak."
_______________________________________
Seperti apa yang ia janjikan, Taehyung memberikan nomor bungalow yang mereka sewa kepada Yoona. Bahkan, ketika Yoona tiba di sana, lelaki itu tengah berdiri di muka bungalow sambil menunggunya.
"Mana anak-anakku?" Yoona memukul dada Taehyung dengan keras.
"Auw!" Taehyung meringis mengelus-elus dadanya. "Anak-anak kita." Ralatnya.
"Mana mereka?" Yoona melotot galak.
"Sedang tidur." Taehyung melirik arlojinya. "Kau pikir sekarang sudah jam berapa? Sejelek-jeleknya aku, aku takkan membiarkan mereka bergadang semalaman."
"Aku mau bawa anak-anak pulang." Yoona mencoba untuk menerjang masuk, tapi ia dihalangi oleh Taehyung. Saat Yoona memaksa untuk masuk bungalow, tangan Taehyung yang kekar tak sengaja menyentuh dadanya. Yoona refleks mundur.
Taehyung menyeringai, "kenapa kaget begitu? Dulu aku biasa memegangnya dan kau sangat suka-----"
"------Jangan kurang ajar." Yoona benci sekali seringai nakal yang terukir di wajah tampan Taehyung. "Aku mau bawa anak-anak pulang."
"Malam-malam begini? Kau sadar sekarang sudah jam berapa?"
Yoona melirik jam tangannya. Sudah hampir jam satu malam.
"Yoona, kau tak perlu merasa was-was. Si kembar dan Aran adalah anak-anakku juga. Aku tidak akan melakukan sesuatu yang bisa mencelakai mereka. Aku hanya ingin mengajak mereka pesiar di pantai. Sudah berhari-hari Aran terkurung di dalam rumah sakit, mau kau penjarakan dia juga di rumah? Apa salahnya jika sekarang aku mengajak mereka berlibur?"
"Taegyu dan Taewoo harus masuk sekolah."
"Besok hari Sabtu. Mereka libur."
"Aran-------"
"------Aran belum masuk sekolah." Taehyung menyilangkan kedua lengannya. "Tidakkah kau merasa kasihan pada Aran? Sekolah tak boleh, jalan-jalan bersama ayahnyapun tak boleh. Kenapa kau egois sekali?"
"Aku tidak egois. Aku hanya mengkhawatirkan mereka."
"Apa yang mesti kau khawatirkan? Mereka pergi bersamaku, ayah kandung mereka."
"Tapi kau tak meminta izin padaku terlebih dahulu!"
"Aku tak mau mengganggu kencanmu di hotel. Kalian sudah sempat masuk kamar?"
KAMU SEDANG MEMBACA
NOT OUR FIRST LOVE || VYOON Fanfic
FanfictionTaehyung adalah seorang pemuda konyol yang kekanak-kanakan dan Yoona adalah seorang gadis berhati tulus. Mereka berdua saling mencintai dan sedang mengejar karir masing-masing. Karena sebuah keteledoran, mereka terpaksa menikah dini tanpa restu dan...