2 Tahun Kemudian
"Ah.... Ah...."
Yoona menggeliat-geliat dalam desahan panjang dan pendek yang saling bergantian. Kedua telapak tangannya mengepal tapi tak bisa digerakkan dengan bebas karena Taehyung terus mencengkeramnya erat-erat.
"Ng... Tae.... ...." Yoona menggigit bibirnya sementara kaki kirinya menggelinjang di atas pinggul Taehyung yang bergetar kencang.
"Hhhh...." Taehyung menatap wajah cantik isterinya yang mengilap dibasahi oleh keringat yang masih terus mengalir turun. Entah keringat siapa, keringat Yoona ataukah keringat dirinya? Tak jadi soal. Semuanya sudah bercampur menjadi satu. Sebentar-sebentar Taehyung menciumi bibir, bagian samping kiri leher Yoona dan setiap jengkal lekuk tubuh wanita yang sangat ia cintai itu.
Tangan kanan Yoona berhasil lolos dari cengkeraman tangan Taehyung. Ia spontan memeluk, setengah menggaruk dan meremas punggung Taehyung.
"Tae..." Bibir Yoona menegang. Ia tak mungkin sanggup menahannya lagi.
Sambil terengah-engah, Taehyung melumat habis bibir isterinya yang tampak merah merona dan terasa panas membara.
Suara-suara berisik yang keluar dari speaker TV terdengar nyaring di luar pintu kamar mereka. Taehyung mendadak diam tertegun.
"Kenapa?" Yoona merasa terganggu oleh diamnya tubuh Taehyung.
"Anak-anak sudah bangun." Setelah menguping selama beberapa detik, Taehyung berbisik.
"Lalu?"
"Mereka pasti kelaparan. Aku akan membuatkan mereka susu dulu." Taehyung bangkit dari atas tubuh Yoona.
"Eeeh, Tae," Yoona merengut jengkel, "selesaikan dulu."
"Selesaikan apa?"
"Monyet!" Yoona merutuk. Ia tahu suaminya sedang berpura-pura bodoh. Sedikit lagi mereka akan mencapai klimaks, mana bisa ditinggalkan begitu saja seperti ini? Apa Taehyung ingin membuatnya frustasi karena buah kenikmatan yang hampir mereka petik itu tak jadi mereka cicipi bersama?
"Monyet? Aku terlalu ganteng untuk disamakan dengan monyet." Taehyung tertawa pelan, khawatir kedua anak mereka akan mendengar suara tawanya.
"Kunyuk!"
"Lho, tadi katanya monyet, sekarang kunyuk. Mana yang benar? Monyet apa kunyuk?"
"Bangsat." Yoona merasa gemas. Ia tarik tubuh Taehyung sebelum lelaki itu sempat membuka selimut. Yoona sudah hafal akan tingkah jahil Taehyung. Suaminya itu sedang mencandainya, berpura-pura hendak menyudahi hubungan intim mereka begitu saja.
"Mau berapa ronde lagi?" Tantang Taehyung sambil tersenyum-senyum nakal. Ia tak jadi turun dari atas ranjang.
"Tak usah banyak tanya. Yang barusan saja belum beres."
"Mau diulang dari awal atau dari tengah-tengah?"
"Taehyung...." Yoona mendesis putus asa. Tubuhnya masih dipenuhi oleh gairah yang meluap-luap sedangkan mereka cuma punya waktu sedikit lagi, jika Taehyung masih saja banyak omong, Yoona bersumpah tidak akan mau melayaninya lagi selama tiga bulan. Biar suaminya yang konyol itu tahu rasa.
"Oke-oke, tak usah melotot galak begitu. Aku juga masih mau, kok. Masih sangat bernafsu pada tubuhmu ini." Taehyung kembali memamerkan keperkasaannya.
Tak kurang dari setengah jam kemudian, keduanya terhempas ke atas kasur dengan penuh kepuasan. Yoona memejamkan matanya sambil memeluk tubuh Taehyung. Baik suara televisi maupun celotehan kedua anaknya sama sekali tak ia hiraukan. Ia butuh istirahat, setidaknya untuk lima menit ke depan.
KAMU SEDANG MEMBACA
NOT OUR FIRST LOVE || VYOON Fanfic
Fiksi PenggemarTaehyung adalah seorang pemuda konyol yang kekanak-kanakan dan Yoona adalah seorang gadis berhati tulus. Mereka berdua saling mencintai dan sedang mengejar karir masing-masing. Karena sebuah keteledoran, mereka terpaksa menikah dini tanpa restu dan...