Bab 35

713 67 47
                                    

Jika mengikuti kata hatinya, Taehyung ingin secepatnya kembali ke Tokyo dan melupakan Yoona. Mantan isterinya itu telah memilih untuk menikah lagi, tapi bukan dengan dirinya, melainkan dengan lelaki lain. Inikah karma yang mesti ia terima? Inikah upah yang mesti ia bayar karena pernah memilih untuk meninggalkan Yoona-----dalam keadaan hamil pula? Dulu, Taehyung hanya mengikuti emosi dan angkara murka karena Yoona telah mengkhianatinya. Kini ia menyesal. Sangat menyesal. Seandainya saja ia bisa bersikap jauh lebih dewasa. Seandainya saja ia melontarkan kata maaf dan bukannya kata cerai, pasti ia dan Yoona bisa menata lagi kehidupan pernikahan mereka dan mengubur semua luka. Tapi... suami mana yang tidak akan sakit hati dikhianati oleh isteri yang ia cintai, meskipun seandainya pengkhianatan itu adalah sebuah ketidaksengajaan.

Tak henti-hentinya Taehyung menyesali diri dan nasib cintanya bersama Yoona. Mengapa ia mesti mencintai wanita itu dengan begitu dalamnya seperti ini? Jika saja ia bisa berhenti mencintai Yoona, pasti hatinya tidak akan sesakit ini.

Taehyung termenung. Haruskah ia kembali ke Tokyo seperti yang empat tahun lalu ia lakukan? Elijah masih ada di Jepang. Taehyung tidak naif, ia sadar betul kalau Elijah mencintainya. Mungkin jika ia memberikan hatinya kepada gadis itu------sama seperti Yoona yang memilih untuk memberikan komitmennya kepada Hwang Jungmin-----mungkin kesedihan dan patah hatinya ini bisa terobati.

Taehyung menggeleng. Mencari pelampiasan-----apalagi dalam bentuk seorang wanita------bukanlah caranya. Ia pernah mencoba untuk mencumbu Elijah------hampir empat tahun yang lalu------tapi pada akhirnya ia tak bisa. Bayang-bayang Yoona sudah terlanjur terpatri di dalam hatinya.

Taehyung memutar otak. Ia tak boleh kehilangan Yoona. Tapi bagaimana caranya? Sedangkan memohon-mohon pada bekas isterinya itu agar mau rujuk dengannya sudah ia lakukan selama beberapa hari ini. Mesti ada cara lain.

Taehyung berbaring di atas ranjang di dalam apartemennya yang sunyi. Haruskah ia membawa kabur ketiga anaknya dan membuat Yoona menyusul mereka lagi seperti waktu ia memboyong Taegyu, Taewoo, dan Aran ke Daecheon? Mungkin kali ini ia jangan cuma mengunci Yoona di dalam kamar tidur saja, melainkan di dalam kuil atau di dalam gereja agar mereka langsung dinikahkan sekalian.

Taehyung tertawa membayangkan semua ide konyol itu. Yoona bukanlah anak kecil, mana mau dia ditodong menikah seperti itu? Rahib dan pendetapun mana ada yang mau menikahkan mereka dengan cara begitu?

"KRIIIIIIING!"

Itu adalah telepon dari Studio Canalan, sebuah studio animasi 3D yang sangat terkenal di Korea Selatan. Mereka sangat tertarik untuk membawa tokoh-tokoh kartun BT21-----termasuk Tata-----ke dalam bentuk animasi 3D. Mereka juga sudah lama membujuk Taehyung agar mau menyutradarai proyek feature film animasi terbaru mereka.

Taehyung mencelat dari atas ranjang. Urusan Yoona akan ia pikirkan lagi nanti. Sekarang ia harus mendatangi kantor Studio Canalan untuk membicarakan kontrak kerja yang mereka tawarkan.

Satu setengah jam kemudian ia sudah berdiri di depan lift gedung Studio Canalan untuk naik ke lantai lima.

Ting!

Saat pintu lift terbuka, Taehyung terhenyak melihat sosok seorang pria yang sudah tidak asing lagi.

"Hyun bin ssi." Tegur Taehyung. Ia tersenyum tipis.

Hyun bin menoleh Taehyung. Tak ada ekspresi ramah yang ia tampilkan di wajahnya. Ia bahkan berpura-pura tidak mengenali Taehyung. Bersama dengan salah satu junior associate yang menyertainya ke Studio Canalan, Hyun bin melengos melewati Taehyung begitu saja.

Taehyung sadar Hyun bin sama sekali tidak menyukainya, lelaki itu bahkan seperti membencinya setengah mati.

"Hyun bin ssi," Taehyung memanggil. Ia merasa berhutang permohonan maaf kepada pengacara senior itu. "Maafkan saya." Dengan setulus hati, Taehyung membungkukkan badannya.

NOT OUR FIRST LOVE || VYOON FanficTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang