Drap drap drap.
Suara langkah kaki memenuhi koridor kantor kepolisian. Tidak peduli dengan beberapa pasang mata yang merhatiinnya, yang terpenting sekarang ini adalah JANGAN SAMPAI TELAT.
Brak!
Pintu dibuka secara kasar, membuat beberapa pasang mata langsung menatap ke arahnya.
Krik krik krik.
Sunyi, ternyata tidak ada rapat atau apapun. Semua yang berada dalam ruangan tersebut kini sibuk dengan pekerjaannya masing-masing.
"Lo kenapa Woo?" Tanya Mashiho yang kini memberhentikan kegiatan mengetiknya.
"Bukannya rapat?"
Tuk! Jitakan ringan Jeongwoo dapatkan di kepala belakangnya.
"Ngigo lo." Celetuk Doyoung yang baru saja menjitak Jeongwoo dengan majalah tergulung, pemuda tersebut pun juga baru saja memasuki ruangan.
Jeongwoo mengaduh, tangannya terangkat guna mengusap kepalanya yang tadi dengan seenaknya jidat dijitak oleh Kim sialan Doyoung.
"Omong-omong, Woo. Kayanya lo dapat tugas, deh." Ucap Jihoon selaku ketua kepala Polisi Unit Daerah.
Jihoon lantas bangkit dari duduknya, kemudian memberikan map coklat kepada Jeongwoo yang baru saja duduk di kursi kerjanya.
"Ngapain?"
"Baca sendiri, gue sibuk."
Jeongwoo hanya berdecak melihat Jihoon yang sudah melesat keluar entah kemana. Tanpa membuang waktu lagi, Jeongwoo pun membuka map tersebut.
Matanya menyipit, membaca segala laporan dan tugasnya. Detik kemudian, Jeongwoo mendesus dan melempar berkasnya ke atas meja kerja.
"Yeu, kirain mah apaan, tau-tau cuman ngawasi karnaval." Jeongwoo mendesus, dengan terpaksa ia bangkit dari duduknya guna menjalankan tugas yang diberikan Jihoon tadi.️️ ️️
***
Jeongwoo tidak sendirian, ia kini ditemani oleh Junkyu; si rekan kerjanya.
"Karnaval mobil antik? Bosan bangeet, mau rebahaan!" Gerutu Junkyu sembari menghentakkan kakinya.
Jeongwoo? Ia hanya menghela nafas dan merotasi matanya kemudian. Sejujurnya, ia juga bosan hal seperti ini.
"Oy kalian!"
Merasa terpanggil, keduanya lantas menengok ke sumber suara tersebut. Ternyata yang barusan memanggilnya adalah Junghwan dimana dia ditemani oleh Yedam.
"Sedang apa kalian disini?"
Jeongwoo berdecak sebal tiba-tiba, "Enggak usah sok baku, mentang-mentang Polisi Unit Khusus."
Junghwan lantas mendelik, melirik ke arah Jeongwoo yang santai menyandarkan tubuhnya di tiang listrik.
"Woah apakah lo masih dendam karena dikeluarkan dari Unit Khusus, Park Jeongwoo."
Jeongwoo yang tidak terima akan perkataan Junghwan membuat ia langsung menghampiri pemuda bermarga So tersebut. Kerah kemeja putih Junghwan ditarik oleh Jeongwoo, keduanya kini saling menatap tajam.
"Apa? Lo enggak lebih dari pembunuh, Woo." Ucap Junghwan dengan tenang, seolah kalimat tersebut adalah kalimat biasa.
Bugh!
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Balance unlimited - HAJEONGWOO.
Fanfiction"Jangan sok kaya lo Watanabe Haruto." "Eh, tapi lo beneran kaya, sih---" ️️ ️️ ️️ ️️ ️️ Jeongwoo tidak habis pikir dengan Haruto si partner kerjanya itu, saking bergemilang harta Jeongwoo menganggap Haruto gila. Ya bagaimana tidak? Gampang banget H...