Aku dan kamu , adalah dua figura asing - sehingga saatnya takdir sengaja menemukan kita.
Hingga ke saat ini , aku masih diburu tanda tanya
Entah dari mana usulnya , entah kamu siapa ?
Meski ia hadir tanpa sapaan , meski ia datang bersama seribu persoalan ,
Namun tetap ku menyambut salam perkenalan yang kau hulurkan.
Detik berganti detik , waktu berganti waktu .
Segalanya masih sama , tiada satupun persoalan yang memaparkan jawabnya .
Aku jadi ingin tahu , siapa insan misteri ini ? Aku begitu ingin mengenalimu .
Pada saat itu ,
Semesta masih ingin bergurau canda , sama sepertimu yang memerangkap aku dalam sangkar yang penuh tanda tanya .
Siapa gerangan insan , siapa empunya nama ?
Hingga ke suatu ketika .. rasa itu tiba . Rasa yang mengatakan bahawa engkau sedang tidak baik baik saja
Dari layangan penamu , juga setiap susun aksaramu - dapat kubaca suara suara air mata yang cuba kausampaikan pada dunia
Aku mulai tahu , saat ini adanya luka yang bersemadi di hatimu . Ada derita yang memerangkapmu .
Ada duka yang tersirat di balik redup matamu , yang hanya dapat dibaca oleh mereka yang fasih akan bahasa jiwamu
Dan rontaan bisu itu .. telah mengheret aku jauh ke sebuah negeri yang paling aku takutkan , negeri yang bernama persoalan
Maka bolehkah aku bertanya ? Untuk kali ini saja .
Ada apa denganmu ?
Ada apa dengan senyuman itu ? Ia kelihatan tenang meski kutahu ia hanya dilakar dengan sebuah kepura-puraan
Ada apa dengan matamu ? Ia kelihatan aman , meski aku tahu ada rahsia yang sedaya ia cuba sembunyikan .
Ada apa dengan debaran hatimu ? Ia kelihatan damai , walhal dapat kurasa ada sesuatu yang cuba kau sirnakan
Seolah olah ...
Ada hadir yang engkau nantikan , ada kenangan yang sulit kau lepaskan.
Ingin saja aku bertanya , ingin saja kubongkar semua
Inginku menyelongkar dan meneroka kamar yang menyembunyikan seribu rahsia itu
Kau , sosok penuh misteri , empunya senyuman penuh rahsia .
Hadir dan pergimu yang tiada berjanji , wujud yang tidak dunia sedari .
Maka untuk kali ini saja , sudikah kau mengisahkan segalanya padaku ?
Untuk kali ini saja , inginku mencari jawab dan menoktahkan pertanyaan itu
Untuk kali ini saja , ingin kuberkongsi segala pahit luka yang bersemadi di dadamu.
Maka izinkanlah aku , meski untuk kali ini saja .
YOU ARE READING
Siri Cerpen dan Puisi - Tarian Pena
Short StorySederhana tapi bermakna, siri cerita pendek dan lakaran puisi yang dinukilkan ikhlas dari hati.