Kau bagaikan taburan bintang.
Yang kadangkala disalahtafsir oleh sebahagian manusia.
Mereka kira kau menghilang, sedangkan engkau sentiasa ada di sana - setia dan tidak tergantikan.
Engkau bagaikan purnama.
Keindahan pekertimu memukau semua jiwa yang bertamu dalam hidupmu .
Kehadiranmu membawa cahaya , menerangi kegelapan yang membelenggu bumi tatkala senyuman malam menjelma .
Kau adalah pepohon , yang menjadi tempat perteduhan .
Tenangnya engkau memujuk jiwa jiwa yang dibuai kerapuhan .
Jiwamu tulus , tatkala sering kau membalas lemparan batu dengan manisnya buah yang bertangkai di dahanmu .
Kau adalah lautan , yang sentiasa menghadiahkan irama ketenangan kepadaku .
Hamparanmu yang luas memukau pandanganku , mengusir segala resah yang meracuni fikiran .
Kau adalah rumah , yang senantiasa dirindukan oleh setiap insan .
Kau berikan kegembiraan , kau tawarkan kebahagiaan. Kau menjadi tempat aku berpulang , kau membuatkan aku rindu untuk kembali .
Kau adalah separuh dari bagian nyawaku , yang Kukira telah terbang dan pergi .
Hadirmu membawa Sinar , melengkapkan semula jiwaku yang kosong .
Kau adalah nadi, yang menjadi asbab hidupku bernafas .
Kau adalah sahabatku , tempat aku meluah segala beban yang tak lepas .
Kupohon kau datang , dan menetaplah .
Kupohon kau kembali , dan maafkanlah .
Kupohon kau ada di sini , untuk kita membangun semua angan agar menjadi kenyataan .
Kupohon kau hadir , dan menjauhlah dari kata pisah .
Ku minta kau tahu , jangan biar kisah ini berakhir noktah .
Kerana aku rindu momen indah itu , aku rindu senyumanmu , dan aku rindu canda tawa kita bersama .
Bukankah kita adalah sahabat - untuk dahulu , kini dan selamanya ?
YOU ARE READING
Siri Cerpen dan Puisi - Tarian Pena
Short StorySederhana tapi bermakna, siri cerita pendek dan lakaran puisi yang dinukilkan ikhlas dari hati.