Seventeen

937 124 15
                                    

WARNING!!🚫
Mengandung adegan yang tak patut di contoh dan semua isi cerita hanya fiktif, real imajinasi author semata.


•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Siang itu Freddie, Logan, Robert dan Nicholas melakukan perjalanan ke Cambridge. Setelah mendengar ucapan Nicholas pagi itu mereka pun merencanakan untuk kembali ke rumah kosong di dekat rumah Logan. Mereka ke sana karena Nicholas yakin jika rumah itu adalah kunci dari semua masalah ini terjadi.

Sedari tadi Logan merasa tak tenang sejak hilangnya Christian pagi tadi. Tangannya terkepal dengan perasaan yang begitu kacau antara takut, khawatir dan gelisah menjadi satu.

Sebuah tepukan mendarat di bahu Logan. "Keep your mind calm, I'm sure Christian will be fine, (Tenangkan pikiranmu, aku yakin Christian akan baik-baik saja)," ucap Freddie mencoba menenangkan kekasih teman mungilnya itu. Meski saat ini ia sendiri begitu mencemaskan akan keadaan Christian saat ini.

Logan pun mengangguk, "I hope so too. (Aku juga berharap demikian)."

Setelah melakukan satu setengah jam perjalanan, akhirnya mereka pun sampai di halaman rumah Logan. Mereka pun keluar dari mobil dan Logan meminta mereka untuk masuk ke dalam rumahnya untuk beristirahat.

"Logan? Are you home? And who are they? (Logan? Apakah kamu di rumah? dan siapa mereka?)"  tanya ibu Logan yang baru saja membukakan pintu untuk mereka.

"They are my friends. (Mereka adalah teman-temanku.)" ucap Logan yang kini mempersilahkan ketiganya masuk ke rumahnya.

"By the way, isn't Christian coming? (Omong-omong, bukankah Christian datang?)" tanya nyonya Lerman yang kini menatap putranya khawatir saat melihat Logan yang terlihat kacau.

Logan menggeleng, "Mom, sebenarnya kami sedang ada masalah. Ini tentang Christian."

Nyonya Lerman mengernyit kan keningnya saat putranya mengatakan mengatakan tentang masalah dan Christian? Hey, apa sesuatu terjadi pada calon menantu nya? Pikirnya.

"What's the matter, boy? Tell mom. (Ada apa, Nak? Beri tahu ibu)."

Logan menghela nafasnya gusar. "Christian ...." Logan pun menceritakan masalah yang saat ini mereka semua hadapi terutama yang menimpa kekasihnya saat ini. Sungguh ia sangat kalut dengan keadaan saat ini.

Nyonya Lerman menutup mulutnya dengan kedua telapak tangannya, ia begitu terkejut dengan apa yang putranya ceritakan padanya.

"Mom, do you know about the house? (Bu, apakah kamu tahu tentang rumah itu?)" tanya Logan yang tampak penasaran dan ibunya pun mengangguk.

"Yes, I have heard a story from various trusted sources. (Ya, aku pernah mendengar cerita dari berbagai sumber terpercaya.)"

Logan memutar kedua bola matanya, "Of course you know, Mother always likes hanging out with those gossipers. (Tentu saja kamu tahu, Ibu selalu suka bergaul dengan para penggosip itu.)" Cibirnya.

The Doll ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang