Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Krieeeet
Pintu kayu besar yang tampak usang dengan dua daun pintu itu di dorong perlahan hingga terbuka lebar. Pengap, lembab, gelap dan kotor seperti itu lah suasana di dalam rumah kosong yang teramat besar itu.
Christian berjalan masuk terlebih dulu sambil mengedarkan pandangannya ke setiap sudut rumah itu. Logan kini ikut melangkah masuk dengan tangan yang masih menggenggam tangan mungil kekasihnya.
"Chris, it's dark in here. We better get out, Percuma saja kita masuk tak ada yang bisa kita lihat karena tak ada lampu." Ucap Logan agar tak masuk lebih dalam lagi.
"We're inside Logan. it would be a shame not to continue." Ucap Christian untuk meyakinkan kekasihnya untuk mengexplore lebih jauh lagi.
"Tomorrow we can come again baby, the night is getting late."
"Oh..come on! Aku ingin tahu di dalam ada apa. Karena sejak pertama melihat rumah ini aku sungguh penasaran. Why is a house this grand being left neglected?" Ucap Christian sambil melangkah masuk lebih dalam lagi di rumah itu. Logan hanya menghela nafasnya jengah. Ia sungguh tahu sifat keras kepala dan rasa penasaran tinggi dari kekasihnya itu tak dapat di bantah dan mau tak mau Logan meng-iyakan saja.
Kini dua orang itu berada di ruang tengah setelah melewati lorong utama rumah itu. Christian mulai melangkah mendahului Logan untuk menuju ruangan pertama dengan pintu yang terbuka lebar dan ia yakini sebuah ruang kerja dari pemilik rumah itu.
"Hey look! I did not think that there were still many books that were still intact after decades of neglect." Pekik Christian antusias dengan menatap rak besar yang masih penuh dengan buku-buku tebal meski terlihat sudah tertutup oleh debu.
"Do not carelessly touch, baby."
"Why?"
"Cukup turuti ucapan ku, okey." Christian pun mengerucutkan bibirnya kesal kemudian ia pun keluar dari ruangan itu sambil menghentakkan kakinya.
Setelah puas menyusuri lantai satu, keduanya kini sudah berada di lantai dua rumah itu. Di sana suasananya sama seperti di lantai satu gelap, pengap, lembab dan ada bau anyir yang sempat mereka tangkap pada indra pembauan mereka. Eh? Tunggu..bau anyir? apa ada yang baru mati di sini? Kenapa baunya kencang sekali? Pikir Logan. Dan keduanya pun mulai merasakan suasana mencekam di sana saat mereka sampai pada ruangan yang begitu luas tanpa ada sekat dan barang di sana.
"Berapa lama rumah ini di tinggalkan?" Tanya Christian tiba-tiba karena penasaran dan menatap ke arah Logan yang ada di belakangnya.
"I hear it's been twenty or twenty five years? this house has been abandoned by its owner." Ucap Logan sambil menggendikkan bahunya acuh.
