Tekken Force

17 2 0
                                    

Sebulan sudah Kazuya berlatih di dalam gua, hari itu dia sengaja pergi ke desa terdekat untuk menukarkan separuh ikan tangkapannya dengan sekantung kecil beras untuk memberi kejutan pada sang kakek.

Namun begitu tiba di mulut gua Kazuya dikejutkan bentakan keras sang kakek yang menggema nyaring dari kedalaman gua yang gelap. "Tidak...!! jangan kemari Kazuya! lari selamatkan dirimu....!!!"

Diikuti dengan beberapa gema langkah-langkah tergesa dalam kegelapan gua, ditingkahi dengan suara seseorang yang menggema berbicara dengan cepat dan juga tergesa. "Kita menemukannya! Target masih hidup!! Ulangi, target masih hidup!!"

"Apa...?!" Kazuya tak peduli lagi dengan beras dan ikannya yang masih segar. Dia membuang kantung beras dan ikannya begitu saja ke tanah dan segera menyongsong gegas masuk ke dalam gua.

Namun....

"Kalian takkan pernah bisa menyentuh cucuku...!!"

"Diam, pak tua!! Lu mau mati ya!!!"

"TTRRRAAAT....!!! TRRATAA....!!! RAATTT.....!!!" Tiba-tiba senapan serbu menyalak dari dalam kegelapan.
Dan....

"BOOOMMMM....!!!" Sebuah ledakan besar menggema dari dalam kegelapan gua merubuhkan stalaktit dan stalakmit menjadi tiang-tiang penyangga alami gua purba. Meruntuhkan atap dan dinding-dinding gua mengubur segala yang ada di dalamnya....

"TIDAK....!!! Kakek!! Kakek! KAKEEEEKKKK...!!!" Kazuya menjerit histeris hingga suaranya serak. Air mata pecah seketika merinai membanjiri pipi bocah malang itu....

Tiga puluh menit sebelumnya....

"Sudah lebih dari satu bulan seharusnya kerangkanya ada di dasar jurang..." Suara seorang pria bernada tegas berbicara dari seberang radio via earpiece kepada seorang pemimpin pasukan kecil berjumlah enam orang bersenjata lengkap. Suara yang tak asing. Suara dari Heihachi Mishima.

"Kalian dengar, kita harus menemukan mayat bocah malang itu sampai dapat." Setelah sepakat, enam tentara paramiliter menyebar berpencar mencari jasad Kazuya di dasar jurang Hon-Maru.

Tekken Force abdi setia Perusahaan Mishima alias Mishima Zaibatsu. Tentara bayaran terlatih di markas tersembunyi selama lima tahun lebih yang dilatih langsung Heihachi Mishima sendiri. Tentara-tentara ini loyal kepada perusahaan yang memang menjadi sumber penghidupan mereka. Secara rahasia mereka disewakan kepada para gerilyawan untuk memantik perang dan memulai kekacauan dunia. Namun loyalitas mereka hanya satu, yakni kepada Mishima Zaibatsu.

Mereka berseragam serba hitam, dengan rompi anti peluru yang khas berpelindung bahu. Dan helm hitam full face yang berfungsi melindungi wajah mereka dari serangan, sekaligus menyembunyikan identitas mereka agar mudah dikenali. Itu seragam resmi mereka sebagai pasukan keamanan perusahaan yang disamarkan.

"Kapten.... Kapten kita menemukan gua yang mencurigakan disini." Bisik seorang Tekken Force melapor kepada atasannya.

Dengan lampu senter yang tersemat di senjata mereka, enam tentara Tekken Force masuk menelusuri kegelapan gua.

"Mmm, ternyata tembusannya ke sini..."  Gumam sang kapten memeriksa bekas-bekas api unggun dan obor-obor yang menyala di tempatnya menandakan adanya seseorang yang tinggal di dalam gua selama beberapa waktu, selain yang di dalam sel tentunya.

"Gue membangun penjara ini setahun yang lalu, untuk memenjarakan Jinpachi Mishima karena dianggap mengganggu rencana Tuan kita, Heihachi Mishima."

"Teganya Tuan Heihachi memenjarakan ayahnya sendiri di tempat seperti ini..."

"Yah begitulah, saat orang sudah mabuk kekuasaan apapun bisa lakukan. Termasuk membunuh istri dan anaknya sendiri...."

"Ah, ternyata kalian..." Semua terkejut ketika melihat wajah menakutkan Jinpachi yang menyeringai tersorot lampu senter.

"Aah.... pak tua mengagetkan saja. Ternyata lu masih hidup ya... Keluarga Mishima emang tangguh ya..."

"Yah semua orang begitu..." Jinpachi menanggapi. "Apa yang membuat kalian kemari bertamu di rumahku yang sederhana ini...?" Jinpachi dengan bangga menganggap sel yang mengurungnya sebagai rumahnya. Dan memang tempat itu sudah menjadi rumahnya.

"Kami kesini mencari mayat cucumu yang nakal itu."

"Apa.... Mayat?!"

"Ya mungkin dia sekarang sudah menjadi bangkai yang dikerubuti cacing dan belatung."

"Kurang ajar!! Berani-beraninya kalian!!"

"tap tap tap..." Terdengar gema langkah riang dari kejauhan.

"Tidak...!! jangan kemari Kazuya! lari selamatkan dirimu....!!!" Teriak sang kakek sekuat-kuatnya hingga seolah menggetarkan dinding-dinding gua.

"Apa Kazuya?!  "Kita menemukannya! Target masih hidup!! Ulangi, target masih hidup!!" Tekken Force berlari memburu ke arah suara langkah kaki itu.

"Apa!!" Teriak Kazuya tak mempedulikan kata-kata sang kakek, langkahnya malah terdengar tajam memburu.

"Kalian takkan pernah bisa menyentuh cucuku...!!" Dengan cekatan Jinpachi berhasil meraih senapan serbu milik salah satu anggota Tekken Force.

"Diam, pak tua!! Lu mau mati ya!!!" TTRRRAAAT....!!! TRRATAA....!!! RAATTT.....!!! Panik, tentara bayaran itu menembak dalam kegelapan, yang malah sengaja diarahkan Jinpachi untuk menembak memutuskan rantai yang membelenggunya.

Begitu rantai putus, energi Ki dari dalam tubuh renta itu menguar menjadi percikkan-percikkan lidah kilat yang menyelimuti tubuh Jinpachi yang mengeluarkan aura panas. Sekali gebrak dinding-dinding yang mengurungnya runtuh berserakan di bawah kakinya.

Dengan cekatan Jinpachi menjambret dua buah granat yang tersemat di dada salah satu anggota Tekken Force, melemparnya dan....

"Booooommm....!!!"

Tekken : Mishima SagaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang