Hujan deras turun mengguyur Kota London di pagi hari. Matahari sama sekali belum menunjukkan sinarnya. Suasana menjadi gelap seperti senja dan tidak ada begitu banyak orang yang berlalu lalang di tengah kota.
Semua rumah terkena oleh tetesan air hujan yang turun memberikan bunyi bising di pagi itu.
Tidak terkecuali di sebuah rumah sederhana dengan halaman yang cukup luas. Bedanya, dirumah itu saat ini ditempati oleh cukup banyak orang. Hampir dari mereka semua memakai baju serba hitam. Termasuk seorang gadis yang sedari tadi hanya terduduk seorang diri sambil memperhatikan hujan yang turun di sekitar rumahnya.
Gadis itu memakai dress hitam panjang dengan rambutnya yang panjang tergerai begitu saja. Matanya terlihat bengkak---seperti habis menangis. Gadis itu mendongak dan menatap kearah langit----seolah hujan pun mengerti kesedihannya hari ini dengan ikut menangis dan turun membasahi bumi. Sekeras apapun gadis itu mencoba untuk menutupi kesedihannya, tapi tetap saja ia tidak bisa.
Hari ini dia baru saja kehilangan satu-satunya keluarga yang dia miliki. Satu-satunya keluarga yang sudah menjaganya semenjak ia kecil. Walaupun gadis itu sudah terbiasa untuk hidup mandiri seperti apa yang selalu diajarkan oleh kakeknya, tapi tetap saja----dia tidak bisa untuk menahan kesedihannya apalagi ketika dia mengingat kata-kata yang baru-baru ini selalu diucapkan oleh kakeknya.
'Aku sudah tua, aku bisa mati kapan saja dan meninggalkanmu sendirian, Athena. Kau harus tumbuh menjadi gadis yang mandiri, buktikan pada semua orang kalau kau adalah gadis yang hebat dan kuat.'
Saat itu Athena hanya menganggap ucapan yang diberikan oleh kakeknya hanyalah bualan semata----apalagi mengingat fakta bahwa kakeknya itu adalah orang yang humoris dan suka sekali bercanda. Tapi ternyata Athena salah----ucapan kakeknya benar-benar terjadi dan dia benar-benar meninggalkannya sendirian di dunia ini.
Tetapi, Athena tidak terlalu merasa hancur. Setidaknya dia masih memiliki sahabat dan juga orang-orang baik yang selalu mengunjunginya dan bahkan sudah menganggapnya seperti keluarga mereka sendiri.
Salah satunya adalah keluarga Potter.
Paman Harry dan bibi Ginny adalah orang pertama yang menemuinya sesaat setelah mereka mendapat kabar tentang kematian kakek Athena. Paman Harry selalu bilang kalau ibunya dulu adalah sahabat baiknya, dan ia pun sudah menganggap Athena seperti anaknya sendiri. Itu sebabnya paman Harry benar-benar peduli padanya dan bahkan mempersiapkan semua kebutuhan untuk acara pemakaman kakeknya.
"Nana, kau baik-baik saja?" tanya seseorang di belakang Athena. Gadis itu membalikkan tubuhnya dan melihat Harry berdiri di depannya. Menatap gadis itu dengan khawatir.
"Iya paman, aku baik-baik saja."
"Bagus." jawab Harry sambil tersenyum.
"Harry, dia bilang dia akan tiba dalam lima menit," ujar seseorang sambil keluar dari dalam rumah. Athena melihat bibi Ginny muncul dari dalam rumah dan berjalan menghampirinya dan juga Harry.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Handsome Daddy • [Draco malfoy] ✔️
Fanfiction•finished• •dia sangat menyayangiku, dan dia selalu mengabulkan semua yang aku inginkan• -Athena Isabelle- ♪♪♪♪♪♪ •dia gadis kecilku, dan hanya aku yang bisa memilikinya• -Draco Malfoy-