"Apa lagi yang belum?" Draco duduk di atas lantai dengan alas berbulu yang ada di kamar Athena. Lelaki itu sedang sibuk memastikan kalau semua barang-barang Athena tidak ada yang tertinggal.
"Baju-bajuku," ujar Nana yang masih berkutat di depan lemari pink nya yang besar.
"Bagaimana bisa hal yang paling penting terlupakan?" tanya Draco sambil berjalan kearah Nana yang masih berdiri di depan lemari bajunya.
"Itu karena kau terlalu sibuk menyuruhku membawa barang-barang yang tidak terlalu penting, Daddy." Athena membalikkan tubuhnya pada Draco dan menatap Daddy nya sambil cemberut.
"Apa maksudmu? semua yang kusuruh untuk kau bawa itu penting," jawab Draco.
"Seperti satu pack kaos kaki dan makanan-makanan?" tanya Nana sambil menyipitkan matanya.
"Kau tidak tau betapa dinginnya di Hogwarts saat musim dingin, Nana."
"Daddy, aku sudah sekolah di Hogwarts hampir enam tahun. Aku sudah terbiasa dengan udara disana."
"Jangan membantah. Kau harus selalu memakai kaos kaki kemanapun kau pergi. Selain itu, kau juga akan butuh banyak makanan disana supaya bisa tetap sehat."
"Daddy, Hogwarts selalu memberi seluruh murid-muridnya dengan makanan yang lezat, kau tidak perlu khawatir." Nana menghela nafasnya sambil mengambil beberapa baju dari lemarinya untuk disimpan kedalam kopernya.
"Tapi tidak semua makanan buatan elf disana itu enak. Percayalah padaku, kau akan membutuhkan banyak makanan ketika sedang berada di Dorm." Draco berjalan menyusul Nana menuju kopernya yang ada di atas karpet berbulu dan membantu Nana membereskan baju-bajunya.
"Tunggu dulu." Nana menghentikan gerakkan tangannya dan menatap kearah Draco.
"Apa?" tanya Draco.
"Apa kau dulu sering menyelundupkan makanan ke dalam Dorm mu, Daddy?"
Draco tertawa mendengar pertanyaan Nana. Dia pun menjawab dengan santai, "Tentu saja. Aku dan beberapa temanku terkadang terlalu malas untuk pergi ke Aula dan kami biasanya memakan makanan yang ada di Dorm."
"Kau ternyata murid yang pemalas, Daddy," Nana terkekeh dan kembali memasukkan baju-bajunya. Gadis itu kembali berjalan menuju lemarinya untuk mengambil beberapa pakaian dalam yang belum ia masukkan. Nana pun terkejut begitu Draco ikut membantunya. "Daddy!! apa yang kau lakukan!!" sahut Nana dan dengan cepat menarik pakaian dalamnya yang berada di tangan Draco.
"Kenapa?" tanya Draco.
"Aku bisa memasukkannya sendiri! kau tidak perlu membantuku!" shut Nana heboh dengan kedua pipi yang memerah.
"Kenapa harus malu, aku ini Daddy mu sendiri," ujar Draco sambil tersenyum. "Um--tapi tetap saja aku malu~" ucap Nana pelan sambil menundukkan kepalanya.
"Kau lupa siapa yang saat kau sakit selalu menggantikan baju tidurmu setiap malam, hm?" tanya Draco pada Nana.
"Daddyy!!!" Nana menutup mulut Daddy nya dengan tangannya yang mungil. Draco pun menarik tangan mungilnya itu dari mulutnya sambil terkekeh. Mereka pun kembali melanjutkan untuk membereskan segala keperluan Nana. Setelah setengah jam, akhirnya mereka selesai dan Draco menyimpan koper Nana di samping tempat tidurnya.
"Ini hari terakhir kau liburan sebelum benar-benar pergi ke Hogwarts. Apa kau menginginkan sesuatu, hm?" tanya Draco pada Nana. Gadis itu menyimpan jari telunjuknya di depan mulut seperti nampak berfikir, "Hm, apa ya~" ucap Nana.
"Ayo cepat, aku hanya punya waktu sampai jam 8 malam."
"Memangnya kenapa?" tanya Nana.
"Aku harus pergi ke kementerian."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Handsome Daddy • [Draco malfoy] ✔️
Fanfiction•finished• •dia sangat menyayangiku, dan dia selalu mengabulkan semua yang aku inginkan• -Athena Isabelle- ♪♪♪♪♪♪ •dia gadis kecilku, dan hanya aku yang bisa memilikinya• -Draco Malfoy-