ix - sunday morning

1.2K 163 48
                                    

Draco membasuh wajahnya dengan air mengalir. Lelaki itu menatap pantulan dirinya di depan cermin kamar mandinya yang mengembun. Mencoba menjernihkan fikirannya setelah peristiwa gila yang baru saja terjadi semalam.

Athena menciumnya.

Dan mengatakan kalau gadis itu mencintainya.

Apa maksud semua itu? Apakah Athena mengatakan itu semua hanya sebagai alasan supaya lelaki itu tidak jadi menikahi Pansy?

Apa Athena hanya mencoba untuk melakukan segala cara untuk membuatnya tidak jadi menikah?

Atau justru Athena sama sekali tidak ingat dan tidak sadar dengan apa yang dilakukannya karena gadis itu mabuk semalam.

Karena.. tidak mungkin Athena mencintainya. Itu hal paling konyol dan aneh yang pernah muncul dalam fikirannya. Lagipula, demi tuhan Athena adalah anaknya sendiri!

"Daddy!"

Suara sahutan Athena membuat Draco tersentak. Lelaki itu langsung mengambil handuk dan membasuh seluruh permukaan wajahnya. Draco kemudian meraih kaos hitam lengan pendek miliknya dan juga celana pendek dengan warna coklat. Setelah memakai baju, lelaki itu langsung keluar dari kamar mandi dan pergi menuju kamar anaknya.

Begitu sampai, Draco langsung membuka pintu dan membawa segelas susu. Athena terlihat menyipitkan matanya dengan rambut yang berantakan.

"Kau sudah bangun?" Tanya Draco sambil kembali menutup pintu dan berjalan kearah anaknya yang saat ini tengah terduduk di atas kasurnya.

"Minum ini dulu." Ujar Draco sambil memberikan segelas susu nya dan duduk di tepian ranjang Athena.

Athena meraih segelas susu itu dan meminumnya sampai habis. Setelahnya, Draco pun mengambil gelas kosong itu dan menyimpannya di atas nakas kecil yang ada di sebelah ranjang.

"Apa yang terjadi? Kenapa aku tidak bisa mengingat apa yang terjadi semalam? Bukankah seharusnya aku menghadiri acara ulang tahun Millie?" Tanya Athena sambil memegangi kepalanya yang terasa berdenyut.

"K--kau benar-benar tidak ingat dengan apa yang kau lakukan semalam?" Tanya Draco dengan hati-hati. Athena menggelengkan kepalanya dengan lemah, Draco pun menghela nafasnya pelan.

"Memangnya apa yang kulakukan semalam, Daddy?" Tanya Athena takut. Draco langsung menggelengkan kepalanya dan tersenyum, "Tidak ada. Mungkin kau hanya kelelahan. Dan... Kau sedikit mabuk semalam."

"APA?! aku mabuk? Bagaimana bisa?" Tanya Athena panik.

"Di rumah Milllie. Aku juga tidak tau kenapa kau bisa mabuk."

"Maafkan aku dad.. kumohon.. aku tidak bermaksud melakukannya." Lirih Athena sambil menundukkan wajahnya.

"Hey.. tidak apa-apa. Kufikir itu wajar. Kau sedang ada di masa remaja, aku juga dulu pernah mengalami hal ini. Kau hanya perlu berjanji padaku untuk tidak pernah mengulang hal seperti ini lagi, okay?" Tanya Draco sambil menaikkan kedua alisnya. Nana pun mengangguk pelan, "Ya.. dad, aku berjanji." Balas Nana sambil tersenyum.

"Kalau begitu, aku pergi bekerja dulu."

"Bekerja? Kenapa kau harus bekerja? Ini 'kan hari Minggu." Protes Nana sambil mengerucutkan bibirnya.

"Kau tau ini hari apa?"

"Um--ma-maksudku.. tadi aku sudah diberitahu Dobby lebih dulu kalau aku--maksudku, kalau hari ini adalah hari Minggu."

Draco pun mengangguk dan tidak mempermasalahkannya lagi. "Ada pekerjaan mendadak untukku di kementerian. Kau beristirahat saja, okay? Jangan pergi kemana-mana."

"Baik Daddy." Ujar Athena.

Draco tersenyum dan mengecup puncak kepala gadis itu, "Good Girl."

"Kalau begitu, aku pergi dulu." Ujar Draco lalu kemudian pergi meninggalkan kamar Athena. Gadis itu melambaikan tangannya sekali lagi sebelum Draco benar-benar keluar dari pintu.

Begitu pintu tertutup rapat, Athena langsung menarik nafasnya dengan kasar sambil memegangi dadanya dengan kedua tangan.

"Ini gila.... Ini gila!! Apa yang semalam sudah kau lakukan, Nana! Bisa-bisa nya kau mencium ayahmu sendiri dan mengatakan kalau kau mencintainya!!" Sahut Athena dengan bibir bergetar.

"Daddy tidak boleh tau kalau aku sebenarnya ingat tentang apa yang terjadi semalam. Tidak... Tidak, dia tidak boleh tau... Aku harus memastikan daddy tidak akan pernah ingat tentang hal semalam... Lagipula, tadi malam aku mabuk, 'kan? Daddy pasti mengira aku hanya meracau karena aku mabuk .. dia pasti yakin kalau aku tidak mungkin mengatakan hal seperti itu dalam keadaan sadar. Ya.. ya, Athena... Kau harus tenang." Sahut Athena sambil menormalkan kembali nafasnya.

***

"Jadi.. bagaimana?" Tanya Pansy pada Draco. Saat ini mereka tengah berada di Leaky Cauldron untuk membicarakan hal semalam. Dan Draco dengan terpaksa berbohong kepada Nana kalau lelaki itu sebenarnya keluar untuk menemui Pansy, dan bukan pergi ke kementerian.

"Entahlah, semalam Nana berbicara banyak hal. Dan... Dia terlihat sangat marah padamu, dia tidak ingin aku menikah denganmu." Ujar Draco sambil meneguk firewhiskey nya.

'Sialan! Bisa-bisanya anak itu mencoba untuk menghancurkan rencanaku.' batin Pansy.

"K--kenapa?" Tanya Pansy, berpura-pura khawatir.

"Entahlah .. sepertinya Athena mabuk parah. Saat terbangun dia bahkan tidak sadar dengan apa yang terjadi semalam."

Tunggu dulu.. jika Nana tidak ingat dengan apa yang terjadi semalam, itu berarti gadis itu seharusnya tidak akan pernah tau tentang apa yang semalam diceritakan oleh Pansy padanya, bukan?

Pansy tersenyum miring lalu kemudian berkata, "Kasihan.. dia pasti merasa kecewa karena memiliki  teman seperti itu." Ujar Pansy, berpura-pura menunjukkan wajah sedihnya.

"K--kau.. membelanya?"

"Ya, aku tau kalau anak itu mungkin memang sering membully orang disekolah. Tapi, pasti Nana melakukan semua itu karena dia selama ini tidak mendapatkan kasih sayang dari seorang ibu. Hatiku sangat sakit ketika tadi malam aku baru mengetahui hal ini... Aku sangat ingin bisa menyayangi dan merawatnya seperti anakku sendiri." Lirih Pansy, wanita itu menunduk dan berpura-pura menangis di hadapan Draco.

Draco hanya bisa terdiam sambil memainkan gelas kecil yang dipegangnya. Sementara itu, Pansy tersenyum miring sambil menunggu Draco yang terlihat tengah berfikir dengan serius.

"Aku akan mengatur pertemuan keluarga kita. Pernikahan kita akan kupercepat."

Pansy langsung bersorak dalam hati, ia pun berkata, "Tidak perlu terburu-buru. Aku tau Athena butuh waktu untuk---"

"Tidak, ini sudah keputusanku. Suka atau tidak suka, Nana harus paham kalau dia memang butuh sosok ibu yang bisa mendidiknya dengan benar."

***

Nah lohhh

Dreko ama panci mu nikahh, maydayy maydayy

Tapi tenang gaiss, wkwk.. Nana pasti langsung beraksi.

Kira2 apa yang bakal Nana lakuin buat gagalin pernikahan dreko ama panci??

Tunggu kelanjutannya :*

My Handsome Daddy • [Draco malfoy] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang