Bang jago hadir :D
Ayo dikomen dan divote biar cepet update hahaha :D
Warning 18+
Lia
Setelah bersusah payah memberanikan diri untuk bergabung ke pantai dengan yang lain, akhirnya aku benar-benar sudah ada di sini sekarang. Mengenakan bikini yang terlalu sempit di bagian dada ini, aku mencoba lebih percaya diri.
Setidaknya aku sudah menutupinya sebaik mungkin dengan outer jaring-jaring. Jadi bentuk tubuhku tidak terlihat sepenuhnya dalam balutan bikini saja. Ini ide Tante Nita dan aku langsung menyetujuinya senang.
Tatapan mata yang langsung ingin kuketahui saat sudah bergabung dengan yang lain di pantai adalah Tama. Puas aku melihatnya tidak mengira bahwa aku akan muncul dengan mengenakan outer. Dia pun terlihat berusaha tenang dan menunjukkan dia tidak terkejut. Padahal aku yakin sebaliknya.
Lalu ketika semua sibuk ingin melakukan berbagai aktivitas di pantai ini, aku akhirnya memilih tidak melakukan apapun. Aku lebih memilih ketenangan sambil menyusuri pinggir pantai. Suara debur ombak pasti sangat indah terdengar, hembusan angin pantai pasti juga sangat menyegarkan. Jadilah aku berkata, "Lia mau jalan-jalan di pantai aja ya."
Tiba-tiba sahutan iseng yang sudah kuhafal turut terdengar, "Aku temenin Lia jalan-jalan deh."
Tama benar-benar belum juga menyerah ternyata. Entah mengapa hatiku hangat melihat usahanya untuk selalu bersamaku. Tapi aku tidak akan semudah itu menunjukkan isi hatiku yang sebenarnya.Aku tidak menghiraukannya dan meninggalkannya untuk jalan menyusuri pantai terlebih dahulu. Keyakinanku penuh bahwa Tama pasti akan segera menyusulku. Benar sekali, tidak genap satu menit kemudian Tama sudah berjalan di sisiku.
Aku mendengus pelan. Tama mudah sekali ditebak. Walau beberapa kali dia berusaha mengajakku berkomunikasi, aku memilih mengacuhkannya. Sampai akhirnya aku terus berjalan dan berjalan. Bahkan sesekali aku mempercepat langkahku untuk menjauh darinya.
Namun aku mendadak menghentikan langkah kakiku. Segerombolan laki-laki yang baru saja selesai surfing terlihat ada di depanku. Aku takut berjalan di depan mereka sendiri saja. Jadi aku menunggu Tama berjalan di sisiku, barulah kembali melanjutkan langkahku.
Kupikir aku sudah aman. Namun salah! Salah satu laki-laki dari gerombolan tadi kini sudah ikut berjalan menyusuri pantai di sisiku.
Aku benci dengan matanya yang tidak berhenti mengamatiku. Laki-laki ini kurang ajar! Aku bisa menilainya dari caranya saja melihatku. Apa itu hal yang normal dilakukan?
Setelah itu laki-laki itu berkata, "Kenalan boleh?"
Baru aku akan menjawab tidak, namun suara Tama terdengar lebih dulu.
"Tidak boleh," ucapnya berani.
"Kenalan boleh dong," ucap laki-laki itu masih belum menyerah. Tapi aku juga masih konsisten tidak akan menggubrisnya.
Laki-laki itu ternyata malah semakin berani. Dia langsung menggenggam tanganku dan membuatnya seakan-akan sedang berkenalan.
"Aku Iyo ... namamu?" ucapnya tanpa rasa masalah. Sedangkan aku sangat panik mendapati tanganku digenggam tanpa persetujuanku.
Sungguh aku membeku dan ketakutan. Ketika aku ingin melepaskan tanganku, namun mendadak tangan itu terlepas sendiri akibat dorongan yang kuat.
Tama mendorong laki-laki itu dengan tinjuan. Terus tinjuan dilayangkan Tama pada laki-laki itu hingga aku memekik ketakutan. Akan tetapi mendadak kami tidak lagi hanya bertiga. Ada banyak laki-laki dari rombongan pria ini yang kemudian mengerubungi kami.
KAMU SEDANG MEMBACA
Magnolia's
RomanceAura dingin yang selalu terpancar ke luar adalah satu-satunya tameng yang dimilikinya. Dia adalah Lia, wanita dingin dan keras kepala. Dia adalah Lia, wanita yang berpendirian teguh. Dia adalah Lia, wanita yang tidak melihat arti dari keberadaan pri...