Part 4 - Sexy Yaya in Bikini...

382 62 9
                                    

TOBAT BANG TAMAAA :D

HADUH GIMANA INI SI PLAYBOY CAP KADAL?

PENASARAN? VOTE DAN COMMENT JANGAN LUPA :)

Tama

Gombalanku barusan sepertinya berhasil. Lia yang awalnya hendak beranjak pergi meninggalkan berakhir mematung diam bahkan tanpa melepaskan tangannya yang kugenggam. Wajahnya menunduk dengan semburat merah yang nyata.

Ini yang membuatnya akan selalu menjadi satu-satunya wanita di hatiku. Walau ada banyak wanita disekelilingku, benar-benar hanya Lia yang ingin kumiliki hanya untukku sendiri. Jadi sebenarnya perkataanku barusan tidak sepenuhnya menggombal sih.

"Eitsss main pegang-pegangan nih si Abang sama Lia," celotehan Tante Nita yang terdengar mendekat membuat Lia segera melepaskan genggamanku.

"Kok dilepas sih? Tante 'kan mau lihat gaya pacaran anak sekarang. Kangen tahu sama masa muda!" ucap Tante Nita lagi yang kini bahkan sudah duduk di kursi yang tadi diduduki oleh Lia.

"Emang Tante pernah pacaran pas muda?" akhirnya aku mencoba mengalihkan topik karena kasihan dengan Lia yang sepertinya risih dan malu.

"Mau ngalihin pembicaraan nih? Nggak mempan hahaha," Tante Nita malah tertawa terbahak-bahak.

Tawanya kemudian mengumpulkan seluruh keluarga akhirnya duduk di meja di mana hanya ada aku dan Lia sebelumnya. Karena sepertinya suasana mulai menghangat dan Lia juga sudah mulai membaur, aku pun berinisiatif meminta izin.

"Tan ... besok aku yang ajak Yaya jalan-jalan boleh 'kan?" tembakku langsung ke inti masalah.

Pertanyaanku barusan langsung membuat suasana hening. Semua mata tertuju padaku dan Lia seketika.

"Mau ajak ke mana Bang?" tanya Bunda duluan.

"Ajak Yaya ketemu saudaranya hehe ...." aku menjawab asal sambil terkekeh.

"Saudaraku?" Lia sepertinya mendadak tertarik dengan jawaban asalku barusan.

"Emang Lia punya saudara di sini sayang?" tanya Bunda kemudian pada Lia yang dijawab dengan gelengan ragu.

"Jangan aneh-aneh Bang. Lia nggak punya saudara di Bali tuh katanya. Jawab yang jelas mau ke mana, kalau nggak jelas Bunda nggak izinin!" tegas Bunda.

"Bener lhooo. Aku mau ajak Yaya ke Belayu, 'kan disitu banyak bunga saudaranya dia si Magnolia," aku kemudian menjelaskan lengkap dengan lokasinya karena khawatir dengan ancaman Bunda yang tidak akan mengizinkan pergi.

"Oh Belayu!" Ayah berucap antusias sambil mengangguk-anggukan kepala.

"Mantep 'kan Yah ideku?" tanyaku menyahuti respon Ayah dan ditanggapi dengan jempol oleh Ayah lagi.

"Belayu tuh di mana? Jauh? Ajak tante sama yang lain dong!" ucap Tante Nita kemudian.

"Tantee ehem ...." akhirnya aku berdeham sambil melirik Tante Nita penuh maksud agar memahami bahwa aku ingin pergi berdua saja dengan Lia.

"Oh mau pergi berdua aja ya? Okedeh Tante ngalah!" cetus Tante Nita kemudian yang membuat aku terkekeh dan wajah Lia memerah.

"Eh tunggu-tunggu! Abang udah tanya Kak Lia belum mau apa nggak pergi sama abang?" Sasha bertanya dan rasanya ingin kujitak saja kepalanya, susah sekali si kembar yang satu ini diajak kompromi.

"Ya, mau 'kan?" apa boleh buat aku pun mencoba peruntungan dengan mengajak Lia di depan umum agar dia tidak enak menolakku.

Benar saja, akhirnya Lia mau walau wajahnya terlihat tidak sepenuhnya mau.

Magnolia'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang