MAAF YA AKU LUPA KEMARIN JANJI MAU UPDATE :D
Sekarang sudah update :) Ayo diserbu vote dan comment-nya yang udah nungguin kisah manis si cewek dingin dan cowok playboy...
Semakin banyak semakin cepet update :D SEMANGAT :D
Tama
Aku berjalan menuju lobby bandara dan mencari keberadaan Tante Nita serta keluarganya yang baru saja tiba dari Jakarta. Semangat memenuhi langkahku, karena selain keluarga Tanteku yang akan datang, turut bersama mereka datang juga sosok yang sudah kutunggu-tunggu sejak 6 bulan yang lalu.
Mataku langsung menangkap sosok dingin yang sedang berkutat dengan telepon genggamnya. Sangat seriusnya dia, sampai tidak menyadari bahwa aku kini sudah berdiri di sisi sepupuku Wira yang duduk disebelahnya.
"Hi Bro... how are you?" tanyaku pada Wira sepupuku tapi mataku terarah pada dia yang sekarang sedang mendongak ke arahku.
Sorot mata dan raut wajahnya yang dingin kini sudah bisa kulihat dengan jelas dalam jarak dekat. Dia masih sama cantiknya, sampai-sampai aku terlarut menatapnya hingga Tante Nita menegur dan memintaku segera membawa mereka ke tempat mobilku terparkir.
Sepanjang perjalanan aku mencoba membangun suasana santai, beberapa topik obrolan kubangun bersama Tante, Om, dan sepupuku. Sayangnya, Yaya (begitu aku memanggilnya) tidak tertarik terlibat dalam percakapan sama sekali dan malah memilih memandang jalan di depannya.
"Kamu apa kabar Ya?" tanyaku dan reaksi pertamanya adalah diam beberapa saat seperti ragu untuk menjawab.
"Never been better..." akhirnya dia menjawab singkat dengan suara serak dan dalamnya yang khas.
Sejak pertama kali aku mengenal sosok gadis kecil yang berusia lebih muda 2 tahun dariku ini, kesan dingin selalu tersemat padanya. Selain pada keluarganya, dia jarang tersenyum. Namun karena Tante Nita sangat dekat dengannya, akhirnya nasib membawa kami untuk sering berinteraksi dan perlahan-lahan dia tidak terlalu dingin lagi padaku. Hingga kejadian 6 bulan lalu membuatnya berubah dan seperti menjaga jarak denganku.
Saat aku akan mengajukan pertanyaan lagi, hanya demi mendengar suaranya, mendadak Tante Nita menyahut dengan berkata "Lia tuh populer banget di sekolahnya. Nana yang ada di gedung SMP aja selalu cerita kalau Lia ditembak senior yang ganteng melulu... Bener nggak sih itu sayang?"
Entah mengapa aku yakin Tante Nita sengaja menyampaikan informasi itu padaku. Iya supaya aku waspada karena Lia banyak yang suka.
Namun tidak semudah itu aku bisa terintimidasi. Aku malah menanggapi jawaban Lia dengan bertanya "Berarti kamu udah punya cowok dong Ya?"
Matanya yang mendelik tajam sebelum berkata "Sorry... I don't need a man..." membuatku semakin yakin bahwa kejadian 6 bulan yang lalu masih membuatnya menjaga jarak denganku.
*****
Sesampainya di rumah, aku segera mengantarkan Tante Nita dan keluarga ke paviliun sisi rumah. Rumahku memang memiliki satu paviliun yang seringkali dijadikan guest house ketika ada tamu datang dan menginap.
"Niiittt ...." pekik Bunda sesaat kami memasuki ruang tamu paviliun.
"Taaaa ...." pekikan tidak kalah kencang dilontarkan oleh Tante Nita yang langsung memeluk Bunda.
"Aku kangen banget lho," ucap Bunda kemudian yang langsung disahuti oleh Ayah yang berkata "Kok bisa kangen banget padahal tiap hari ada aja yang digosipin pas teleponan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Magnolia's
RomanceAura dingin yang selalu terpancar ke luar adalah satu-satunya tameng yang dimilikinya. Dia adalah Lia, wanita dingin dan keras kepala. Dia adalah Lia, wanita yang berpendirian teguh. Dia adalah Lia, wanita yang tidak melihat arti dari keberadaan pri...