Jimin, nanti malem bisa datang ke rumah? Papa ngajak kamu makan malem bareng.
Maaf Ra, nanti malem gak bisa.
Oke gak papa. Hwaiting!
Read.Centang dua biru. Yura sudah biasa dengan semua itu. Lagi lagi Yura harus mengerti kesibukan seorang Park Jimin. Artis ibu kota. Bukan, tapi artis yang sudah mendunia. Entah ada di urutan keberapa seorang Lee Hayura di dalam hidup Jimin. Tapi Yura selalu bertahan.
Tak ada siapapun yang tahu akan hal ini selain keluarga, agensi, dan bangtan tentunya. Hanya orang orang itu yang mengetahui hubungan spesial yang terjalin antara Hayura dan Jimin. Kenapa, karens pasti akan banyak sekali masalah yang muncul. Jika Yura diketahui publik, keamanan hidup Yura bisa terganggu. Begitu pula pada para anggota Bangtan juga pasti mendapatkan skandal jika ada orang luar yang mengetahui.
Tidak mudah menjalin hubungan diatas sebuah masalah. Hubungan ini sudah beberapa kali menuju kata pisah. Bukan hanya sekali, tapi berkali kali. Yura yang selalu meminta untuk berpisah. Tapi Jimin yang melarang. Ya, semuaitu karena satu hal. Rasa sayang.
Yura menyimpan ponselnya dan berjalan keluar menuju balkon. Udara dingin di sore hari lah yang pertama kali menyapanya. Dia berjalan menuju pembatas balkon dan diam disana menikmati keindahan sore hari kota Seoul. Ada bangunan bangunan yang tinggi menjulang, jalanan ramai oleh orang orang yang barusaja pulang dari kantor, serta sepasang merpati yang bertengger di atas genteng sebuah rumah.
Jauh di depan sana, Yura dapat melihat sungai Han. Sungai yang penuh dengan kenangan. Tempat dia dan Jimin selalu bertemu dan mengobati rindu.
"Yura..!"
Suara seorang wanita paruh baya terdengar memanggil nama Yura dengan keras. Mungkin tetangga tetangga nya juga bisa mendengar saking kerasnya.
"Yura.. Dimana kamu..?! Cepat turun!"
"Iya Ma sebentar."
Dengan segera, Yura turun ke lantai bawah rumahnya. Perempuan yang selalu di panggil Mama itu pasti akan terus saja berteriak jika Yura tidak segera.
Dan tentang erempuan itu, dia memang Yura panggil dengan sebutan 'mama'. Tapi dia bukan Ibu kandungnya. Ibu kandung Yura adalah Bundanya. Dia asli orang Indonesia tapi sudah meninggal sejak melahirkan Yura.
Papanya yang asli Korea lalu membawa Yura pergi dari Indonesia setelah kematian sang Bunda. Dan pada saat Yura berumur sekitar 5 tahun, Papanya menikah lagi dengan seorang perempuan bernama Song Hye Ko. Ya, orang yang belakangan ini dia panggil dengan sebutan Mama.
"Dari mana aja kamu? Cepet bantuin Mama masak."
"Iya Ma."
Kalian bisa bayangkan lah bagaimana sifat He Kyo. Tipikal ibu tiri pada umumnya. Suka menyuruh. Dan entah apakah ada rasa sayang untuk anak tirinya itu. Tapi beruntungnya Yura, Mamanya masih memiliki sifat seorang peri yang baik hati. Ya, walaupun tidak menunjukkannya dengan cara yang lemah lembut, tapi Yura tahu bahwa Mamanya tak sepenuhnya galak dan suka menyuruh nyuruh. Dia cukup sayang, tapi gengsi untuk mengungkapkan.
"Itu si Jimin jadi datang?"
"Enggak jadi Ma."
"Yaudah."
Hye Ko kembali melanjutkan memasaknya dibantu dengan Yura. "Kenapa dagingnya sedikit sih Yura?" dengan nada yang agak tinggi Hye Ko bertanya. Membuat Yura diam membeku.
"Banyakin aja. Mama tau kalian suka."
Seberkas senyuman merekah di bibir Yura. Sudah di bilang kalau Hye Ko memang perhatian. Ya, walau perhatian dengan cara yang ekstrem.
"Iya Ma."
Mereka kembali sibuk dengan pekerjaan mereka masing masing. Yura yang sibuk memasak daging dan Hye Ko yang sibuk memasa sesuatu yang entah apa karena Yura juga tidak tahu. Tapi satu hal yang Yura tahu, masakan Mamanya memang selalu enak walau bagaimanapun bentuknya.
"Ma."
"Ya ?"
"Ini dagingnya udah selesai dipotong."
"Yaudah simpen. Terus kamu pergi sana."
"Iya Ma."
He Kyo sampai saat ini belum memiliki anak. Dokter mengatakan kalau He Kyo memang tidak bisa memiliki keturunan. Rahimnya bermasalah. Diagnosis ini sudah dia dapat sejak umurnya masih 18 tahun. Entah bagaimana perasaannya saat itu tapi pasti hancur sekali. Karena katanya seorang perempuan yang sesungguhnya adalah dia yang mendia Ibu dari seorang anak. Dan He Kyo benci itu. Tapi dia tidak tidak sadar kalau dia memiliki Hayura.
"Hayura."
"Ah, iya Ma?"
"Eum.. Tidak jadi."
He Kyo kembali membalikkan badan ke arah kompor. Dia kembali memegang spatula dan membolak balikan daging yang sudah tercium wanginya yang menggoda perut.
Dan Yura, dia menurut apa perintah Mamanya. Dia pergi dari dapur dan duduk di ruang keluarga menonton acara televisi favoritnya.
"Makasih Yura." bisik He Kyo bermonolog dengan sepi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Her : secret girlfriend
ФанфикDi semesta ini tak ada yang tahu kalau Park Jimin memiliki seorang kekasih yang sengaja ia sembunyikan. Mulai : 11 Januari Tamat : -