Chapter 18

1.1K 59 3
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Disisi lain, seorang pria berwibawa kembali termenung mengingat masa lalunya. Seorang gadis cantik berambut merah yang sangat disukainya.

Sayangnya pernikahan mereka hanya berlangsung sementara, ia terpaksa menghianati istri pertamanya karena ke-licikan nenek nya dulu.

"Gomen, Kushina-san .. "

Naruto telah selesai merapikan tempat tidurnya, Hari Sabtu, jam 9.00 pagi lebih tepatnya ia akan membantu ibunya untuk berjualan.

Ia memang hanya bersekolah dari Senin hingga Jumat, Sabtu dan Minggu adalah haru liburnya. Tak lupa ia memakai pelindung baju (lupa namanya 🙂).

"NARUTO, JIKA SUDAH SELESAI TOLONG POTONG KUENYA, KAA-CHAN AKAN MELAYANI PELANGGAN DULU!" Teriak Kushina dari bawah kamarnya.

"HAI, KAA-CHAN!" Balas Naruto dengan teriak, jika ia tidak berteriak mungkin saja Kushina akan membawa sapu kesayangannya dan memarahi Naruto yang polos.

Naruto keluar dari kamarnya dan menuju dapur dimana kue tersebut berada,

'TAP!'

'TAP!'

'TAP!'

Ia memotong kue itu dengan ahli, bagaikan sang koki profesional. Tanpa menyadari sekelilingnya, Naruto dengan santai bernyanyi lagu kokoronashi dengan merdu.

Nee, moshimo subete nagesuteraretara
Waratte ikiru koto ga raku ni naru no?
Mata mune ga itaku naru kara
Mou nani mo iwanai de yo

Hei, andaikan aku buang segala yang kupunya
Akankah lebih mudah tertawa penuh suka
Jika hanya membuat hatiku merasakan luka
Cukup sudah, jangan berbicara lagi

ねぇ、もしも僕の願いが叶うなら
君と同じものが欲しいんだ
でも僕には存在しないから


じゃあせめて此処に来てよ
Nee, moshimo boku no negai ga kanau nara
Kimi to onaji mono ga hoshii nda
Demo boku ni wa sonzai shinai kara
Jaa semete koko ni kite yo

𝗔𝗰𝗰𝗲𝗽𝘁 𝗺𝘆 𝗹𝗼𝘃𝗲, 𝗦𝗮𝗯𝗮𝗸𝘂 𝘀𝗮𝗻?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang