"KIBAAAA!" Sakura berteriak histeris karena Kiba dengan sengaja menumpahkan tepung terigu tepat diwajahnya."HAHAHA!" Kiba tertawa keras dengan memegang perutnya yang sakit karena tertawa dengan keras.
"WAJAHMU SANGAT BURUK FOREHEAD!"
"AWAS KAU KIBAA!" Dengan cepat terjadi adegan Tom & Jerry disana.
Sedangkan Naruto dan Hinata hanya menggeleng-gelengkan kepalanya dengan pasrah.
Sasuke? Tidak peduli, namun ada rasa cemburu di perasaannya.
"Apa kalian akan seperti itu, dan tidak membantu kami?" Sindir Sasuke.
'Deg'
Dengan perlahan mereka berdua menggerakkan lehernya untuk menatap Sasuke.
Mereka berdua tersenyum kikuk.
"G-gomen ne, Sasuke-kun?" Sakura tersenyum kikuk.
Sasuke menatapnya sejenak, lalu mengalihkan pandangannya.
"Pfft, Kacang mahal bro!" Kiba menutup mulutnya yang sangat ingin tertawa keras.
Sedangkan sakura? Mengepalkan tangannya yang bersiap untuk memukul Kiba jika saja hinata tidak memanggilnya.
"Sakura-chan, ayo kemari!" Ucap Hinata tersenyum tipis.
"Ha'i!" Jawab Sakura lalu menatap sinis Kiba.
"Ayo aku bantu bersihkan!" Hinata menggapai wajah sakura untuk membantu membersihkan tepung itu dari wajahnya.
"Arigatou gozaimasu!" Ucap Sakura.
"Ha'i!" Hinata menganggukkan kepalanya dan tersenyum tipis.
"Wah, adonannya cepat sekali jadi Naruto!" Kagum Sakura.
"Itu karena kalian sibuk mengoceh!" Ucap Naruto polos.
Mereka terdiam dan menunduk malu.
"Sudah kubilang kalian hanya menyusahkan Naruto!" Sasuke menggelengkan kepalanya.
"Eh, maksudku bukan begitu. Disaat kalian mengoceh aku sangat senang, karena kalian aku dapat mengambil kata-kata yang kalian ucapkan untuk aku ucapkan pada orang lain!"
"Dan aku juga memotret wajah kalian saat kalian sibuk mengoceh!" Kekeh Naruto sambil memperlihatkan wajah sakura yang dipenuhi oleh tepung.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗔𝗰𝗰𝗲𝗽𝘁 𝗺𝘆 𝗹𝗼𝘃𝗲, 𝗦𝗮𝗯𝗮𝗸𝘂 𝘀𝗮𝗻?
RomanceUzumaki Naruto, pria berbadan kurus, berkulit hitam, serta berpakaian culun, menyatakan cintanya pada gadis yang bernotabene putri sekolahnya. Ia menyukai gadis itu dalam diam, dan memberanikan dirinya untuk menyatakan cinta yang ia pendam dari hati...