Chapter 2

1.7K 111 12
                                    

"Akhirnya kalian sampai juga!" Ucap Sakura dengan lega

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Akhirnya kalian sampai juga!" Ucap Sakura dengan lega.

"Haha! Maaf kami terlambat!" Kekeh Kiba sambil merangkul Naruto.

Naruto yang dirangkul hanya terpaku kaget atas perlakuan Kiba, seumur hidupnya tidak ada orang yang merangkul dirinya selain ibunya sendiri.

"Apa! Lihat! Kiba-kun merangkul si cupu itu!"

"Kiba! Menjauhlah dari si hama itu!"

Naruto yang mendengarnya pun menunduk dan memundurkan dirinya ke belakang serta melepaskan rangkulan Kiba.

Ia merasa tak pantas diperlakukan seperti itu,   Kiba yang melihatnya pun mengepalkan tangan nya, dan menatap tajam segerombolan murid yang mengejek Naruto.

"Diam atau ayah kalian dalam bahaya!" Dingin Kiba dengan menatap tajam segerombolan murid itu.

Segerombolan murid itu pun bergetar karena ketakutan, omongan Kiba bukanlah main-main. Kiba adalah pewaris bungsu dari perusahaan Inuzuka.

"M-maafkan kami!" Ucap orang itu dengan gugup, lalu meninggalkan kawasan tim mereka.

"Jangan dengarkan mereka, Naruto!" Ucap Kiba dengan tersenyum tipis.

"Hallo? Kau yang bernama Naruto bukan?" Ucap Sakura dengan tersenyum manis.

"H-ha'i" Jawab Naruto dengan pelan, Sakura pun tersenyum tipis.

"Perkenalkan namaku adalah Haruno Sakura, aku akan perkenalkan anggota kita masing-masing! Yang berambut coklat itu Inuzuka Kiba, yang berambut hitam itu Uchiha Sasuke, Gadis berambut indigo itu Hyuga Hinata, dan yang terakhir Gadis berambut kuning in-"

"Sabaku No Temari!" Potong Temari dengan cepat, lalu ia tersenyum sinis ke arah Sakura.

"Hnm, dia sudah memperkenalkan dirinya!" Ucap Sakura yang tersenyum kikuk.

"Hai, Naruto-kun!" Sapa Hinata, ia tersenyum manis ke arah Naruto.

"Kun?" Batin Naruto dengan ekspresi kagetnya, ia pun dengan segera menghilangkan rona tipis dibagian wajahnya.

"Tidak usah mendengarkan mereka, Dobe!" Dingin Sasuke, ia tidak peduli harus berteman dengan siapa. Jika orang itu baik, maka ia akan baik juga terhadap orang itu.

Seperti prinsipnya :

"Aku baik tergantung dimana lokasiku!"

Sasuke pun meletakkan kedua tangannya di saku celananya yang membuat dirinya terlihat cool.

"H-ha'i!" Naruto hanya menundukkan kepalanya, ia masih malu untuk memperlihatkan wajah cupunya kepada mereka semua.

𝗔𝗰𝗰𝗲𝗽𝘁 𝗺𝘆 𝗹𝗼𝘃𝗲, 𝗦𝗮𝗯𝗮𝗸𝘂 𝘀𝗮𝗻?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang