Chapter 9

1.3K 92 25
                                    

'Cklek!'

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

'Cklek!'

"Naruto!" Panggil Kushina dengan cemas, matanya berkaca-kaca melihat perban di wajah putra tunggalnya.

"Hiks! Naruto, maafkan aku karena aku kau seperti ini?" Ucap Kushina dengan menangis.

Ia sangat tak tega melihat anak tunggalnya terluka seperti ini, ia sudah diberitahu kenapa Naruto bisa terluka hingga masuk rumah sakit.

Naruto tidur dengan polos, ia tidur seperti tidak ada beban sama sekali. Naruto yang malang hidup tanpa ayah, dibully dari kecil karena fisiknya.

Hidup yang berkecukupan, Kushina semakin terisak mengingat suaminya. Ia melahirkan Naruto tanpa suaminya.

Ia kira suaminya sibuk, namun ternyata selingkuhan suaminya juga melahirkan saat itu. Ia sangat tertampar dengan kenyataan bahwa suaminya sering berselingkuh dengan istri barunya.

Karena mood Kushina yang sangat lemah karena baru melahirkan, ia mengirim surat perceraian pada suaminya.

Dan kalian tahu apa?

Suaminya justru langsung menandatangani surat itu didepan tubuhnya sendiri, lalu melemparnya tepat di wajah Kushina.

Dengan buliran air mata yang terus menetes, ia pergi dengan perasaan sakit disekujur hatinya.

Ia bersumpah tidak akan memperlihatkan anaknya pada mantan suaminya itu. Tapi Kushina tidak akan menolak jika takdir yang akan menyatukan mereka kembali.

Karena Kushina punya alasan tertentu.

"Engh!" Naruto mengerjabkan matanya.

Ia melebarkan matanya melihat butiran air bening jatuh dari wajah cantik ibunya. Dengan cepat ia duduk dan mengelap air mata itu.

"Kaa-chan, kau kenapa!" Cemas Naruto, apa karena luka diwajahnya ibunya sampai nangis seperti ini?

"Hiks! Tidak apa-apa Naruto!" Elak Kushina, ia tak dapat menyembunyikan isak tangisnya.

"Apa karena aku?" Ucap Naruto polos.

Kushina menyipitkan matanya, "Jangan percaya diri kau Naruto!" Kushina mengepalkan tangannya.

'BUGH!'

Ia meninju perut Naruto tanpa perasaan.

"Akh! Kenapa kau memukulku, Kaa-chan!" Kesal Naruto, ibunya ini memang aneh ttebayo.

Kushina kembali tersenyum manis, "Tidak, apa sekarang kau mulai baik?" Tanyanya ramah.

𝗔𝗰𝗰𝗲𝗽𝘁 𝗺𝘆 𝗹𝗼𝘃𝗲, 𝗦𝗮𝗯𝗮𝗸𝘂 𝘀𝗮𝗻?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang