My Corporal Heroes [Levi X Reader] (On Going)

Chapter 14

| My Corporal Heroes |

Shingeki No Kyojin © Hajime Isayama

Levi Ackerman x Readers

Rate: T

By

Shitaaakags

.

.

.

♣♣♣

Suara sepatu kuda yang berderap dengan langkah yang cepat, terdengar berisik di pendengaran siapa pun.

Namun, mereka tidak memedulikan hal itu, yang sekarang menjadi fokusnya adalah memacu kuda secepat mungkin, selagi seseorang sedang mengalihkan perhatian dari bahaya yang mengejarnya.

Rencana tidak berakal ini memang sudah di rencanakan sebelum mereka menjalani misi. Tidak, yang hanya mengetahui rencana ini hanyalah Levi dan Erwin saja.

Karena otak pintar yang berada dalam kepala setengah botak yang ditutupi oleh rambut sialannya--ini kata Levi--selalu membuahkan hasil yang maksimal. Itu yang dipercayai oleh Levi.

Ada dua hal yang meyakini mereka membuat rencana ini. Pertama, rencana ini adalah jaga-jaga jika musuh yang tidak di duga, keluar dengan sendirinya. Seperti yang sekarang ini kalian lihat.

Kedua, rencana ini selain untuk berjaga-jaga, Erwin menyuruh Levi mengamati reaksi yang akan diambil [Name] dalam menghadapi musuh, terutama Titan.

Karena, menurut penelitian Erwin dari cerita Levi, seperti ada yang janggal. Levi yang memang sedari dulu mempercayai insting liarnya, hanya menyetujui rencana tersebut.

Sekarang, ia melihat [Name] yang sudah terbang dengan di bantu alat 3DMG nya, sedang mengalihkan perhatian dari si Titan wanita.

Titan itu sangat berambisi untuk mengambil Eren. Apa pun akan dilakukannya. Itu yang membuat Levi khawatir sedari tadi.

Anak itu belum berpengalaman sama sekali. Bahkan ini adalah pertama kalinya ia keluar dinding. Kali ini saja, ia meragukan rencana sialan dari si botak.

Ia terpaksa menyetujui karena ia adalah bawahan. Pangkat Kapten dalam dirinya saja tidak cukup untuk menentang seorang Komandan seperti Erwin. Terlebih ia tidak memiliki alasan yang kuat untuk menentangnya.

Ini hanya alasan berupa perasaan. Nalurinya berkata seperti itu.

Tiba-tiba Eren berteriak panik, "Kenapa [Name] yang harus menjadi umpan untuk mengalihkan perhatian? Kenapa tidak orang yang sudah berpengalaman?!"

"Diamlah Eren, ini perintah dari Heichou!" Petra mulai berbicara lagi setelah sebelumnya dibungkam paksa oleh Levi.

"Lalu bagaimana dengan nasibnya? Dia prajurit baru yang bahkan belum mempunyai pengalaman sedikit pun!" suara Eren makin kencang, ia menoleh kearah Levi yang sedari tadi hanya diam, "Heichou! Lakukan sesuatu! Ini bisa membahayakan nyawa [Name]!"

Tetapi Levi tetap diam bergeming.

Sekali lagi, Eren berteriak putus asa, "Heichou!"