My Corporal Heroes [Levi X Reader] (On Going)

Chapter 15

| My Corporal Heroes |

Shingeki no Kyojin © Hajime Isayama

Levi Ackerman x Readers

Rate: T+

By

Shitaaakags

.

.

.

♣♣♣

Warn! Harsh Word.

Sudah satu jam yang lalu sejak [Name] menyerang brutal Titan wanita itu. Dan Levi memutuskan membiarkannya membunuh si Titan.

Namun rencana untuk membunuhnya sepertinya gagal. Karena pelaku di balik Titan wanita tersebut melindungi dirinya di dalam kristal yang ia buat.

Itu yang membuat mereka kesal. Tetapi setidaknya Levi sudah tahu siapa orang di balik Titan wanita itu. Dia adalah Annie Leonhardt, seorang anggota polisi militer.

Benar-benar tidak terduga.

Ia melihat kearah [Name] yang masih mengamuk, menusuk-nusuk pedangnya pada kristal beku milik Annie. Mencoba membuat si Titan wanita itu keluar dari perlindungannya.

"Keluar kau brengsek! Keluar!!!" [Name] berteriak kesetanan.

Levi menghela napas, ia berjalan pelan ke arah [Name] yang sedang tidak terkendali, sembari menembakkan asap suar untuk memberitahu keadaan bahwa misi sudah selesai.

"Mau seberapa kencang tusukkanmu, dia tidak akan bisa keluar sesuka hatinya." ucap Levi datar.

[Name] mendelik bengis kearahnya, "Diam, Brengsek."

Levi menaikkan satu alisnya, "Oh? Kau sudah berani mengataiku brengsek rupanya."

Baru saja Levi selesai berbicara, bocah itu sudah menyerangnya dengan cepat. Sigap seperti biasa, Levi menangkisnya dengan tenang. Refleks tubuhnya benar-benar tidak bisa di remehkan.

Mungkin hanya [Name] seorang yang bisa bertarung dengan Levi. Maksudnya, diri [Name] yang saat ini tidak terkendali.

"Pria bajingan sepertimu memang pantas ku panggil brengsek." [Name] menyeringai sadis di hadapan Levi.

Sedikit sakit memang dikatai seperti itu oleh [Name], bocah yang selalu ia perhatikan. Namun bocah itu sama sekali tidak menaruh perhatian padanya.

Ia malah sangat dekat dengan si bocah titan Jaeger itu. Sangat menyebalkan.

Levi mendecih, "Bocah tidak tahu diri sepertimu tidak pantas mengataiku seperti itu." lantas ia mendorong [Name] jatuh ke tanah, menindihnya lekat.

Mungkin bila saat ini yang ia tindih adalah [Name] yang asli, ia pastikan wajah bocah itu akan memerah cerah. Sambil tergagap memanggil namanya.

Ah, kesenangan seorang pria tua sepertinya tidak akan ada yang mengerti.

[Name] menggertakan gigi, "Menyingkir dariku, bangsat!"