"Eh lo cowok itu bukan sih?" Mereka yang belum jauh memutuskan untuk kembali.
Apalagi-batin Renjun. Saeronnya masih belum mau ngomong. Renjun terpaksa menoleh.
"Jun-"
"Lo yang nolongin dia bukan sih?"
Renjun hanya pasang muka bodoh. Nyatanya ia tak mengerti apa yang sedang dibicarakan.
"Yang nolongin Saeron pas-" Kata-katanya terhenti, "Lo yang maki-maki gue kan waktu itu? Wah akhirnya dipacarin ya Sae"
Deg!
"Biar kemana-mana dijagain gitu" Kata anak lainnya.
Renjun diam mengingat sesuatu. Apa sih. Tak mungkin Kim Saeron-
"Masa iya- Sae, ngomong sesuatu dong, mereka ngomongin apa sih?" Pintanya pada Saeron.
Saeron masih bungkam. Renjun sudah menaruh kedua telapaknya diatas bahu gadis itu, "Saeron, mereka ngomongin yang waktu itu gue ceritain ke lo.."
Renjun menyerah, karna masih tak ada jawaban.
Ia melipat dua lengan didepan dada menatap ketiga perempuan dihadapannya. "Ahh gue inget, lo ini yang gue sebut cewek j*l*ng waktu itu kan?"
"Hem apa-"
"Iya kok, gue sebut cewek-cewek j*l*ng ke lo semua. Sekarang masih mau gangguin Saeron lagi? Udah gede juga, umur lo gak nambah apa gimana? Masa udah berapa tahun sejak itu ketemu Saeron ngomongnya masih seenaknya"
"Ck ngomong lo tu-"
"Udahlah males rame, kalo ketemu Saeron pura-pura gak kenal aja, bisa?" Sebelah tangan Renjun menarik Saeron pergi.
"Heh-"
"Nantang banget ya lo, masa mau gue sebut lo kayak waktu itu lagi ditempat kaya gini" Ucap Renjun tanpa menoleh kemudian benar-benar pergi.
Mereka berdua berhenti sampai ditempat agak jauh dari ketiga temannya-ralat, yang seperti itu tak bisa disebut teman.
Saeron tampaknya masih shock. Jadi Renjun menariknya lagi sampai ke dalam cafe lain, memesankan gadis itu minum dan duduk dihadapannya kemudian.
Hening sejenak. Saeron juga tak mungkin angkat suara dulu. Renjun sebenarnya mau marah-marah karna banyak hal.
"Lo pasti kaget ketemu mereka lagi, minum dulu" Perintah Renjun diikuti tatapan mendadak oleh gadis itu.
"Sorry Jun, waktu itu gue udah mau bilang-"
"Lo berarti inget ya sama gue, beneran itu lo? Kenapa lo gak- Ck, sorry, pokoknya lo minum dulu deh"
Saeron mengambil secangkir coklat itu, menyeruputnya pelan dengan tangan masih bergetar. Detik berikutnya menampakkan wajah konyol, mengangetkan Renjun saja.
"Ini apa Jun? Kopi?"
"Iya, lo gak suka ya?"
"Gue gak suka kopi.." Gumam Saeron sebenarnya mau mengomel.
Tawa Renjun tertahan, dan saat itu juga ia lihat busa kopinya menempel dibibir Saeron, gadis itu bahkan tak sadar, masih sibuk mengibas-ngibaskan lidah dengan tangannya. Jemari Renjun bergerak mendekat pada wajah gadis didepannya.
"Ini kenapa?"
Saeron sontak menjauh, selain kaget, lumayan sakit, ternyata bukan busa kopi yang dipegang Renjun, tapi didekat dagu gadis itu ada luka.
"Itu tadi yang sama Yuri.."
Renjun berdiri dari duduknya dan mencari-cari sesuatu dari dalam tas. Kemudian mengambil duduk disebelah Saeron.
KAMU SEDANG MEMBACA
Renjun Freakin' Huang [On-Going]
Roman d'amourSetiap hubungan memiliki rintangannya masing-masing. Ini soal masa muda, pendekatan, perjuangan, dan kecemburuan, sebuah warna-warni kisah cinta Saeron yang menyukai seorang Renjun Huang, teman sekelasnya sendiri. Perjalanan cinta yang bermula dari...