01

1K 43 4
                                    

"lagi Al, lagi"

1...2...3...

"senyum napaa issh, kaku amat lo"

"Gimana gua mau senyum ini masker ketet banget cia.." guman Aldrich. Cia hanya mendengus kesal dan membenarkan kepala Aldrich yang menurutnya tidak bagus untuk selfie, Aldrich hanya memutar bola matanya malas, mengikuti apa yang di inginkan oleh cia.

"kan kita lucu Al, lagi maskeran gini terus selfie gue post di instagram ya?"

"serah lo."

Cia dengan aktif memainkan ponsel Aldrich dan membuka aplikasi instagramnya untuk memposting foto yang baru saja ia dapat dengan Aldrich.
Aldrich segera membasuh wajahnya dikamar mandi setelah itu ia mengkeringkan wajahnya dengan handuk milik cia.

Disisi lain gadis berparas cantik dan berambut pirang ini tersenyum miris ketika melihat postingan istagram pacarnya dengan sahabat cewe nya.
Gadis itu segera menghubungi Aldrich namun tidak di angkat, lalu memberi pesan singkat

Naya♥: Kamu masih di rumah cia? Kalau iya aku pulang naik gojek aja ya, havefun💙

"Nih cewe lo ngechat" Dengan malas cia memberikan ponsel Aldrich, Perkataan yang di lontarkan cia tadi membuat Aldrich terdiam, ia lupa dengan janjinya yang akan menjemput kekasihnya. Aldrich segera memakai jaket lalu mengambil kunci motornya.

"Mau kemana sih Al?"

"Jemput Naya, kasian kalo ga di jemput dia udah nungguin gua, lo tunggu dirumah aja."

"Putusin aja cewe lo itu, dia sama gue mendingan gue juga Al"

"Dihh,,ngigo lo." balas Aldrich lalu keluar dari rumah cia lalu pergi ke garasi untuk mengambil motor sportnya, dia pun pergi dari perkarangan rumah cia
Deruman motor Aldrich membelah jalanan ibukota untuk pergi kesekolah Naya.

Aldrich datang tepat waktu, sebelum Naya menaikin angkutan umum. Aldrich menarik pelan tangan gadis itu, naya menoleh lalu menjauh dari angkutan umum itu.

"Loh ko kamu disini?" tanya Naya.

"Jemput kamu, maaf banget aku hampir kelupaan nay, sayang maaf banget." ucap Aldrich

"Cia gpp sendirian dirumah? Bukanya mamah papa nya lagi pergi.?" tanya Naya

"Nanti malem bonyok nya balik, Udah yuk kita pulang." Naya menaiki motor sport Aldrich yang lumayan tinggi itu. Naya memeluk tubuh Aldrich dari belakang dan tersenyum saat itu juga.

Saat sampai dirumah Naya, gadis itu turun dari motor sport Aldrich dan melepas helm nya lalu memberikan ke Aldrich.

"Kamu ga mampir dulu? Atau mau minum dulu gitu? Apa mau makan dirumah?" tawar Naya pada Aldrich

"Ga usah nay, aku tadi udah makan di rumah cia. Aku langsung main sama temen aja ya." ujar Aldrich pada Naya

Naya tersenyum miris, "Yaudah, hati hati. Jangan ngebut ngebut, kamu kalo bawa motor kaya orang kesetanan."

"Iya sayang hehe.. Abisnya ini mendung takut hujan nanti kamu sakit." Naya tersenyum hangat

"Lah kamu hari ini ga kuliah?" tanya Naya kepada Aldrich dan Aldrich menggeleng, " Aku titip absen sama Ican"

"Jangan kebiasaan ih"

Umur Aldrich terpaut lebih tua 2 tahun dari Naya
Aldrich baru saja melanjutkan kuliahnya semester 1, sedangkan Naya masih duduk di kelas 11 di SMA Andalas.

Dulu saat Aldrich masih sekolah di SMA Andalas, Dia selalu mengutamakan Naya, ia selalu di prioritaskan oleh Aldrich, Aldrich selalu ada untuknya. Tapi sekarang? Entahlah. Naya sendiri tidak mengerti dengan perasaannya, ingin marah tetapi tidak bisa, ia tidak ada hak untuk melarang Aldrich selalu bersama dengan Cia, karena gadis itu adalah sahabat kecilnya yang harus ia jaga dan lindungi.

Aldrich terkekeh lalu mengacak pucuk rambut Naya. "Besok kamu sekolah?"

"Cuma Pratikum doang, pulangnya cepat kenapa?"
tanya Naya.

"Mau jalan ga? Tapi kamu cape ga?" tanya Aldrich kepada Naya.

"Eeum..boleh aja, Tapi kamu yang izin ke mamah ya" kata Naya. Aldrich hanya mengangguk dan menyalakan mesin motornya.

"Besok aku jemput jam 8 malem," Naya hanya mengangguk seraya senyum manis kepada Aldrich.
Naya masih memeluk bukunya dengan satu tangan,dan tangan yang satu nya ia lambaikan ke arah Aldrich yang kian menjauh.

Naya pun masuk kerumah nya dan bergegas menuju kamar nya dan menaruh buku serta tas gendong nya di atas meja belajar. Naya segera mandi lalu makan.

Al♥: Aku udah sampai di tongkrongan, Kamu jangan lupa makan, abis ini tidur jangan kemana mana. Jangan sampe capek kan besok mau jalan hehe. Love you Nayakuu😍

Entahlah mengapa pesan dari Aldrich membuat mood Naya naik. Gadis itu mengembangkan senyumannya dengan sempurna di depan layar ponselnya

Naya♥: Iya sayang, kamu juga jangan lupa segalanya, jangan lupa makan, jangan pulang kemaleman, love u too😋 aku bobo ya.

Naya pun bersiap diri untuk tidur, dan segera mengganti pakaiannya menjadi piyama

Setelah semua kegiatan itu selesai, Naya langsung berjalan menuju ranjang tidurnya, gadis itu melepas ikat rambutnya dan meletakan disampingnya, jadi saat bangun Naya tidak perlu mencari carinya lagi . Lalu ia meletakan ponsel nya di atas nakas, mematikan lampu tidur yang bermotif awan berwarna pink itu. Menarik selimut dan menyamankan posisi tidur nya.

👾👾👾

Aldrich sudah sampai di tempat tongkrongan nya atau sebut saja basecamp. Tempat yang selalu membuat nya senang saat ada masalah. Semua teman teman nya lengkap ada disana, tanpa terkecuali. Aldrich duduk di sofa yang ada disana lalu melepas jaketnya karna kegerahan.

"Al, abang lo buat ulah lagi." ucap Ican yang termasuk sepupu kandung Aldrich

"Dia lagi ngincer salah satu siswi Andalas, gua ga tau siapa. Yang jelas dia anak Andalas." Jelas Jack.

"Jangan sampe Alex buat ulah lagi, bahaya, dia orang gila, lebih gila dari Dika." kata Ican

Dika memukul lengan Ican kuat,
"heh sembarangan!!!"

Josep mengangguk,"Bahaya kalau kejadian Cia ke ulang lagi, kita harus hati hati."

"lo harus jaga Cia Al, gue ga mau kejadian yang sama ke ulang lagi dan lo menderita lagi kasian lo nya dan kasian Naya." sahut Dika

"Ya, gua paham." kata Aldrich. "Urus masalah Cia. gua akan jaga jaga kalo Alex masuk ke wilayah Andalas. Dik lo kan masih sekolah disana lo awasin gerak gerik nya. Kalo bisa lo kasih tau satpam, jangan biarin orang Asing masuk ke sekolah." kata Aldrich. Dika pun mengangguk mengerti.

"satu minggu lagi Cia ulang tahun, gua mau kalian semua bantu gua buat kejutan untuk Cia." kata Aldrich.

Ichan, Jack, Josep dan Dika mengangguk mengerti.

"Gua tinggal terima bersih, pokonya jangan buat Cia kecewa, gua serahin ini semua sama kalian." kata Aldrich lagi.

"Beres kalo ada upah nya Al, hehe." kata jack.

"Ga
mpang. Lo lakuin dulu tugas lo, masih pada tau kan dekorasi favorite Cia?."

BERSAMBUNG.......







Shanaya Falensyah Gecri
Aldrich Bractam Carson
Cialetta Putri Wijaya
Ichan Galandra
Jack Axvel Gotwin
Dika Afindo Saputra
Josep Geswa Revaldi










JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN SAHABAAT!!!













S H A N A Y ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang