10

284 22 3
                                    


Mengatakan maaf itu mudah. Tetapi asal kau tahu menganggap tidak terjadi apapun itu hal tersulit-NFG

Setelah kejadian yang dialami Naya dan Karin yaitu dipukuli oleh pria yang tidak mereka kenal. Akhirnya Naya dan Karin pun bisa pulang kerumahnya. Naya di antar oleh Aldrich pulang kerumah nya. Naya pum sampai tertidur di mobil Aldrich. Elfrida sangat khawatir pada Naya. Aldrich pun menggendong Naya ala bridal style. Sesampainya dikamar Naya, Aldrich pun dengan setia meunggu Naya sampai bangun.

"Al.." ucap Naya dengan suara yang masih lemah.

"Kamu udah bangun? Masih pusing? Ada yanh sakit lagi?" tanya Aldrich pada Naya. Gadia itu menoleh ke arah Aldrich lalu menggeleng.

"Kalau masih sakit, besok izin gak usah sekolah lagi aja." ujar Aldrich.

"Iya Al."

Aldrich pun pamit pulang pada Naya. Karena ia besok ada jadwal kuliah pagi. Naya pun mengiyakan Aldrich untuk pulang, karena Naya tau pasti Aldrich juga cape dan butuh istirahat.

👾👾👾

Di pagi yang cerah ini, Naya sudah terbangun. Badannya masih terasa sakit walau hanya sedikit. Elfrida tidak mengizinkan Naya untuk bersekolah. Naya hanya menurut pada perintah sang mamah.

Naya pun keluar dari kamarnya dan berjalan menuju dapur. Dilihatnya ada apa saja bahan makanan di kulkas dan disana hanya ada telur.

"Udah la ini aja dulu." guman Naya.

Naya pun mulai memanaskan wajan, lalu diberikan minyak sedikit untuk menggoreng telurnya. Naya pun mengambil piring lalu mangambil nasi untuk makan.

Setelah selesai makan, Naya pun bergegas untuk mandi. Gadis itu membersihkan dirinya di kamar mandi. Setelah selesai mandi Naya pun memakai pakaian nya .

Naya memakai celana baggy berwarna putih , lalu kaus polos berwarna hitam, rambut curly yang ia gerai begiti saja, serta slingbag hitam dan juga sneakers berwarna hitam.

"Naya kerumah Al ya mah." pamit Naya pada mamahnya

"Hati hati jangan kecapean." ujar mamahnya

"iya siap mah!."

Kamu tahu? Bertahan untuk mencintaimu itu sakit-NFG

"Ini kita mau kerumah kamu? emang ada siapa aja disana Al." tanya Naya oada aldrich.

"Mama, Papa, Vino sama Cia."

Cewek itu lagi.

"Ooh." jawab Naya singkat.

Aldrich menoleh "Kenapa?."

"Gak papa."

Sesampainya di rumah Aldrich. Naya pun turun dari mobil Aldrich dan masuk kedalam rumah Aldrich.

"Assalamualaikum." seru Aldrich dan juga Naya bersamaan.

"Waalaikumsalam, duh Naya kamu makin cantik aja ya sayang, sini duduk gimana kabarnya udah mendingankan?"

Naya tersenyum lalu duduk di samping Aldrich."Emm alhamdulillah udah mendingan tan. Tante kabarnya gimana?." tanya Naya balik

"Kamu ini masih aja panggilnya tante, panggil Mama aja biar sama kaya Al." ujar Mama Al

"Ee-h iiya ma. Mama gimana kabarnya sehat?" tanya Naya kembali

"Alhamdulillah, mama juga sehat. Maaf ya mama kemarin gak bisa jenguk kamu kerumah sakit. Mama kaget dengar Al cerita kalo kamu sakit."  ucap Sinta

"Ah gak papa ma, lagi pula luka Naya gak terlalu parah. Cuma jadi sering pusing aja diki." ujar Naya

"Hmm denger tuh Al, dijaga Nayanya. Mama gak mau ya Naya kenapa napa!." kata Sinta pada Aldrich.

"Iya mama ku sayang, tanpa mama suruh juga Al jagain Naya." ucap Aldrich.

"Kan udah gede ngapain di jagain, manja banget." sambung Cia dengan ketus.

"Heh gak boleh gitu Ci." tegur Sinta pada Cia

"Sabar Nay." batin Naya.

"Oh ya Naya udah makan?" tanya Sinta pada Naya. "Udah ma" jawab Naya seadanya. Sekarang mood Naya turun karna ucapan Cia tadi.

"Bantu mama masak mau ya. Cia juga ya." ucap Sinta seraga terkekeh.

"Aaa mau ma." jawab Naya

"Naya mah jagonya." seru Aldrich sambil mengacak ngacak rambut gadisnya dengan gemes.

"Ayo!" Sinta, Naya, Cia pun pergi kedapur. Diambilnya bahan makanan dari kulkas oleh Naya. Sedangkan  cia hanya duduk memikirkan gimana nanti nasib kukunya itu.

"Cia bantuin dong.." kata Sinta pada Cia.

"Kuku Cia nanti rusak tan, baru aja semalam perawatan." jawab Cia

"Lebay lo!." batin Naya.

"Kamu bisa masak gak sih?" tanya Sinta. Cia hanya menggeleng, "Naya aja bisa, masa kamu kalah." Cia kesal karena sedari tadi Sinta hanya membela Naya. Cia hanya membantu memindahkan cabe yang sudah di rajang oleh Naya kedalam wadah. Hanya itu saja.

"Om burhan kemana ma." tanya Naya dengan tangan yanh masih merajang cabe.

"Ada di atas sama Vino, paling lagi kasih makan Kucing nya Al." jawab Sinta

"Lah Vino gak sekolah mah."

"Engga nay, gurunya ada rapat" kata Sinta. "Oh iya nanti setelah lulus mau kuliah dimana Nay?" tanya sinta.

"Maunya sih satu kampus sama Al, cuma tergantung sama mamah mau nguliahin dimana." ujar Naya.

Cia kesal ia tidak di ajak berbicara sedari tadi. Cewek itu hanya memasang wajah tidak sukanya pada Naya. Gadis itu sengaja nyenggol lengan Naya agar jari Naya keiris pisau.

"Adduuh!"

"Astagaa Naya." Sinta segera mengambil kain lap  yang ada disana, lalu dibilas jari Naya dibawah air yang mengalir. Aldrich yang mendengar jeritan Mamanya bergegas lari ke dapur.

"Yaampun sayang, kok bisa gini sih." Aldrich panikia membantu sang mama untuk mengobati jari Naya.

Naya milirik kearah Cia. Cia hanya memasang wajah yang sulit di jelaskan. Tetapi Naya tau kalau ini perbuatan Cia dengan sengaja.

"Tadi Aku gak hati hati motongnya, jadi kegores deh." ucap Naya.

"Hmm... Lain kali hati hati ya sayang,yaudah kamu bantu yang lain aja. Jangan motong lagi!" tegas Aldrich membuat Naya terkekeh.

"Siap Kapten!"

"Makannya kalo gak bisa motong jangan belagak motong Nay, kualat kan lo." ucap Cia sinis.

Naya terkekeh. "Iya cia."




(kucing Aldrich)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(kucing Aldrich)




BERSAMBUNG.....









JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN SAYANG!!!









S H A N A Y ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang