03

298 28 2
                                    

Aldrich sedang duduk di sofa yang ada di basecamp. Cowok itu sedang melepas jaket nya dan meletakkannya di meja yang ada disana.
Aldrich pernah berfikir, bahwa membawa Cia pulang ke indonesia adalah hal yang berbahaya, Cia sudah berada di ausie, aman disana tetapi Aldrich meminta kepada orangtua Cia agar Cia balik ke indonesia lagi.


Ternyata prediksi Cia aman di indonesia itu salah besar. Ia lupa ada Alex disini yang menginginkan Aldrich hancur. Dengan cara melenyapkan orang kesayangan Aldrich satu persatu.


"Wahh.. Bos bengong aja, ada masalah lagi?." tanya Ican kepada Aldrich yang sedari tadi murung.


"Salah ga kalau gue bawa pulang cia ke indo? Jelas jelas Cia udah aman di ausie?." tanya Aldrich pada Ican.


"Itu tergantung lo sebenernya, apa lo gak mikir perasaan naya?." tanya Ican.


"Naya?"


Ican mengangguk "Lo terlalu peduli amat ke Cia. Dan Naya tau. Lo nunjukin itu semua didepan dia Al. Apa lo gak mikir  kalo dia bakal sakit hati? Cewek mana yang gak sakit hati kalau cowoknya lebih perduli ke perempuan lain, bahkan perempuan itu dijadikan prioritas."



"Naya gak pernah bilang apapun ke gua, ngeluh juga gak pernah. Paling dia curhat curhat soal masalahnya di sekolah, gak pernah tentang Cia." kata Aldrich dengan nada datar.


Ican menepuk pundak Aldrich "Dia hebat bos, dia nutupin rasa sakitnya sendiri tanpa lo tau. Emang iya Naya gak bilang apapun ke lo tapi lo tau isi hatinya?" tanya Ican. "Gak kan?."


"Walaupun Cia sahabat lo, tapi Naya punya perasaan Al , dia Cewek lo." tegas Ican pada Aldrich.


"Apa lo bisa tau apa yang dirasaain Naya sekarang? Mungkin dia cemburu tapi dia tutupin dari lo biar gak jadi suatu konflik antara lo sama Naya." ujar Ican sambil menepuk pundak Aldrich


"Cewek jago akting Al. Dia pinter nyembunyiin perasaannya." ujar Ican lagi.


Perkataan Ican ada benarnya. Bahkan Aldrich tidak tau apa isi hati Naya. Apakah gadisnya sakit hati? Hanya Naya dan Tuhan yang tahu.


Aldrich merasakan perasaan yang tidak enak dihatinya, cowok itu segera menelpon Naya untuk memastikan apakah gadisnya baik baik saja.


"Hallo kenapa Al? Aku belom pulang sekolah." ujar Naya


"Kamu gak papa."


"Kalo pertanyaan kamu bisa kamu jawab sendiri, lebih baik nanti aja ya Al. Ini sumpah Pak--"


"NAYA? Berani main handphone ya kamu saat pelajaran saya!! KEL--"


Tuuttt


Naya mematikan panggilannya. Aldrich jadi merasah bersalah. Pasti Naya tengah di hukum oleh gurunya.
Al pun membuka whatshap nya dan mencari kontak Dika


Al: Amanin Naya sekarang dia dihukum.


Dika: Siap bos


Aldrich menelpon Cia untuk menanyakan kabar gadis itu sekarang.


"hallo... Gimana kabarnya sekarang Cia?"


"Heem..Baik kok Al, lo dimana sekarang."


"Dibasecamp. Lo udah makan?" tanya Aldrich.


"Heemm, belom Al."


"Oke gua kesana,tapi harus makan."


"Oke bos!"


S H A N A Y ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang