25

66 6 1
                                    


Malam ini Naya sedang bercermin di meja riasnya. ia melihat pantulan dirinya sendiri di dalam cermin. Naya tersenyum melihat penampilannya yang sangat kacau malam ini.

Naya mengambil ponselnya di atas meja rias yang dari sengaja ia letakkan diatas meja rias. Naya menghela nafasnya perlahan,dengan tangan yang memeganngi perut sebelah kanannya yang sakit beberapa hari ini.

Naya menyalakan ponselnya dan melihat notifikasi chat dari teman temannya dan juga Aldrich. karin terlalu banyak mengirim pesan kepadanya

Karinsyu

lo dimana? keruang tamu gue dirumah lo Nay

Naya pun segera keluar dari kamar nya dan tak lupa menutup pintu kamarnya, kemudian ia pergi menemuin karin yang berada di ruang tamu.

"Nay lo kenapa pucet banget? are you oke?" tanya Karin yang panik melihat kondisi Naya

"Masa sih pucet gpp gue kecapean aja kali rin." jawab Naya santai

"lo sakit Nay? badan lo panas." ucap karin sambil mengechek suhu tubuh naya menggunakan tangannya

"Engga ko ga sakit gue." jawab Naya

"Yauda lo istirahat aja lagi ya, tadinya gue mau ajakin lo makan diluar tapi lo pucet banget." jelas karin kepada Naya.

"Iya rin, lo hati hati ya di jalan." ucap Naya pada karin


"Tidak berharap untuk balikan hanya kangen dengan kenangan yang pernah di ciptakan bersama"


Entah mengapa ada kelegahan di hati Naya saat mengetahui bahwa aldrich dan teman temannya sudah sampai. walaupun Naya mengetahui kabar itu dari Karin. tapi naya sangat malas bertemu denga Al. tapi akhirnya naya menurunkan egonya dan bertemu dengan Aldrich

"Kamu kenapa ko pucet banget?" tanya Aldrich

"Gpp ko aku" jawab naya

"Kamu sakit? aku anter ke dokter ya?" ajak Aldrich pada naya

"Jadi kamu ngapain kesini?ada apa?" ucap naya langsung to the point

"aku gak pernah mau lepasin kamu." kata Aldrich

"iya." jawab naya

"Jadi kita baik baik aja kan Nay?." tanya Aldrich pada naya tapi naya diam tak menjawab

"Happy Anniv nay." ucap Aldrich lembut

"iya udah tau, udah san pulang." usir naya

"Kamu gak kangen sama aku Nay?" tanya Aldrich

"Enggak, udah sana  pulang aku mau istirahat." naya pun langsung pergi ke kamarnya meninggalkan aldrich di ruang tamu


Keesokan harinyaa Aldrich mengajak naya untuk pergi jalan jalan berdua kesebuah taman bermain anak anak. aku merasakan ada hal yang aneh dengan Naya beberapa hari ini

"Al tunggu jangan cepat cepat jalannya." ucap naya dengan suara pelan

"astaga sayang kamu kenapa ko pucet banget, bentar aku beliin minum ya." ucap Aldrich dan segera bergegas membelikan Naya minum

Naya membungkuk memegangi lututnya ia terlihat sangat lelah. aku bertanya pada dirirku sendiri ada apa dengan Naya. aku pacarnya seharusnya aku tau naya kenapa.

"sayang kamu istirahat dulu ya, kamu keliatan cape banget." ucap aldrich sambil menuntun Naya untuk duduk di kursi yang adah di bawah pohon.

"Nay ayo kit-."

Ucapanku terhenti saat melihat darah segar yang menetes di atas sepatu pink milik Naya, darah itu semakin banyak. aku mengangkat kepala naya, ternyata darah segar itu keluar dari hidug naya. lalu segera aku mengambil tissu dari tas naya dan mengelap darah  mimisan naya.

aku tidak bisa berkata apa apa lagi. mataku berkaca kaca saat melihat kondisi naya, aku tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi kepada naya.

"Kamu kenapa?" tanya Aldrich dengan suara yang bergetar

Naya  memegang tanganku dan menghentikan aktivitasku yang sedang mengelap darah dari hidungnya. ia tersenyum beberpa saat kemudian sebelum kehilangan kesadarannya. aku menyanggah tubuh naya yang perlahan tumbang di atas pangkuanku

aku langsung mengangkat naya kedalam mobil dengan langkah cepat dan cekatan. aku melihat tangan dan kemeja putihku yang penuh dengan darah mimisan naya. dengan suara bergetar aku berkata "Naya kamu harus bertahannya."










BERSAMBUNG






JANGAN LUPA DI VOTE YA SAYANG:v

S H A N A Y ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang