06

273 24 4
                                    

Ichan menggelengkan kepalanya melihat Aldrich yang frustasi karena panggilannya tidak di jawab oleh Naya. Aldrich terus menghubungi Naya entah dimana dia saat ini. Aldrich sudah menanyakan Naya kenapa Karin, Sishy, Natalie dan Aisyah. Tetapi mereka semua tidak tahu dimana Naya.


"Mending lo kerumah Naya aja Al." ujar Ichan


"Tapi Cia? Bokap sama nyokap nya belom sampe."


"Ada gue jangan tolol jadi orang, Naya cewe lo bego!." umpat Ichan pada Aldrich. Karena Ichan sudah benar benar kesal ia pun mendorong Aldrich agar keluar dari ruangan Cia.


Aldrich pun melajukan motornya untuk kerumah Naya.


Tok tok tok


Klek


"Loh Al?" yang keluar adalah elfrida mamah Naya. Pagi ini Aldrich tidak kulia ia lebih memilih menjaga Cia di rumah sakit.


Aldrich merasah bersalah atas tindakannya semalam pada Naya. Ia ingin minta maaf dan menebus kesalahannya.


"Naya ada tan?" tanya Aldrich seraya menyalam tangan elfrida.


"Ada di kamar, dia demam semalam pulang hujanan di antar sama Alex."


"Demam tan?." tanya Aldrich masih tidak percaya


Elfrida mengganguk "Sana liat dikamarnya." ucap elfrida. Aldrich pun langsung menuju kamar Naya. Aldrich tersenyum melihat wajah polos nan cantik membuat rasa ke khawatiran nya menghilang. Semua pikirannya menghilang saat melihat Naya sedang tidur.


Aldrich menyelipkan anak rambut Naya yang menutupin wajahnya. Disentuhnya dahi Naya dan benar bahwa ia sedang demam.


Raga pun menyiapkan air kompres dari dapur. Lalu mulai mengkompres Naya. Naya yang tidurnya terusik pun mulai menggerakkan badannya, menggulat kecil lalu membuka matanya secara perlahan.


"Al..." panggil Naya dengan suara khas Baru bangun tidur.


"Kenapa sayang? Ada yang sakit? Kita kerumah sakit ya." ucap raga Dan Naya menggelengkan kepalanya "Kok kamu disini?" tanya Naya.


"Aku dapat info dari Karin kalo kamu gak sekolah, jadinya dari rumah sakit aku langsung ke sini. Aku takut kamu kenapa kenapa soalnya aku telpon kamu gak angkat." ujar Aldrich.



"Iyalah kan aku lagi tidur gimana mau angkat telpon kamu coba?" Naya terkekeh dengan suara yang masih khas orang bangun tidur.


Aldrich tersenyum " Maafin aku soal semalem ya nay."


"Gapapa Al, udah biasa juga kan."


"Nay..."



"Udah gak usah di bahas lagi, kamu udah makan?" tanya Naya pada Aldrich. Dan Aldrich pun menggeleng "Kita kebawag yuk buat makanan." ucap Naya.


"Makanan apa? Kamu masih sakit sayang."


"Ya makanan lah aku laper udah ayoo." Naya menarik tangan Aldrich untuk turun ke bawah.


"Kita buat apa ya? Telor balado sama sop aja deh. Kamu suka kan?" Aldrich mengangguk antusias sambil membantu Naya menyipkan bahan bahan nya.


"Nih kamu potong ini." ujar Naya


Aldrich pun memotong bawang. Jujur ia tidak tahu bagaimana cara memasak. Padahal dia selalu memperhatikan Naya kalau sedang memasak.


S H A N A Y ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang