"Benda ini positif milik perusahaan The Hill's."
"Tak pernah kuduga."komentar Sandra.
Michael kelihatan sedang berpikir keras, keringat dingin meluncur turun dari dahinya. Untuk beberapa detik, tak ada yang bisa diucapkannya.
"Cari tahu situasi gedung dan cara masuk ke dalamnya." Perintah Michael.
Sang bawahan mengangguk dan segera beranjak pergi.
"Nantinya kau mau mengirim siapa masuk ke sana?" Tanya Sandra.
"Aku yang akan pergi."
"Kau yang pergi?" ulang Sandra, terkejut dengan jawaban Michael.
"Kalau begitu, aku ikut." Kata Sandra tegas.
"Tidak!" respon Michael cepat.
"Kenapa tidak," tantang Sandra garang sambil melototkan matanya lebar-lebar dan wajah memerah, "Kalau kau pergi, aku ikut".
Michael tahu kalau ia takkan pernah bisa mengalahkan emosi istrinya. Mau tak mau, ia akan memasuki gedung The Hill's bersama Sandra. Sandra keras kepala dan tak bisa dilawan kalau sudah memutuskan begitu. Kalau ia sempat berangkat sendiri, pasti akan disusul Sandra juga. Michael tak punya pilihan lain.
Maka, dalam waktu beberapa jam, Michael dan Sandra tiba di kota besar Shanghai, tempat dimana The Hill's berpusat.
Sandra menghentikan mobil di seberang jalan, lalu menurunkan mereka berdua.
Sesaat setelah menutup pintu mobilnya, Michael mengetuk kaca jendela Sandra yang setelah ia turunkan, Michael berbisik : "Pindah ke posisi aman."
Sandra mematuhinya, terbukti ketika Ferrari-nya langsung melaju pergi.
Michael dan Sandra menyebrangi jalan, dan berperan sebagai pegawai masuk ke dalam gedung. Tak ada yang memerhatikan kalau mereka adalah wajah baru, karena memang perusahaan ini punya banyak sekali pegawai sehingga normal-normal saja kalau ada wajah yang tak dikenal.
"Kau ikuti gerombolan orang-orang tua itu," bisik Michael : "Sedangkan aku akan cari ruang kantor kepalanya."
"Em. Hati-hati." Balas Sandra lalu memutar arah jalannya mengikuti orang-orang berusia paruh baya yang berpakaian superior.
Orang-orang paruh baya ini nampaknya kalau bukan sebagai investor perusahaan pastinya memiliki kekuasaan. Mereka berjalan diikuti beberapa pemuda yang kelihatannya sekertaris atau tangan kanan mereka.
"Aku tak sabar dengan kejutannya." Kata salah seorang Bapak berusia yang kurus dan rambutnya putih semua.
"Tenang saja Tuan-tuan, kami jamin proyek ini takkan mengecewakan Anda semua." Jawab salah seorang yang bertubuh gempal.
"Apa akan selesai tepat waktu?" Tanya seorang lain yang bertampang garang.
"Proyek kami sudah dikatakan 90% selesai, tinggal tunggu waktu." Jawab orang gempal itu sambil meyakinkan mereka.
"Nah," lanjutnya sambil melihat seorang pemuda yang lewat, "Kita tanyakan saja pada pegawainya langsung."
"Hei, anak muda!" panggilnya. "Kemari sebentar."
Pemuda itu memakai kemeja berlengan panjang warna biru cerah dan celana kain hitam panjang. Di bagian kanan dadanya tersemat kartu pengenal, dan pemuda ini berdandan rapi sekali : rambutnya dinaikkan, sepatu hitam mengkilap, dan ia kelihatan bersemangat sekali. Pemuda ini berjalan mendekati si pria gempal, berdiri tepat di sampingnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/237199145-288-k643504.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Rescued [Edisi Revisi]
Ciencia FicciónMungkin, kau tak benar-benar mengenal orangtuamu.... Mungkin, kau tak tahu apa yang benar-benar terjadi di dunia ini... I was saying maybe. MAYBE.