Bab 4 MIDNIGHT DRAGON

37 14 4
                                    

"Tempat militer apa?"

"UNS. Sayangnya sekarang sudah terbengkalai."

Aku dan And mengikutinya dalam diam, tak bertanya mesti tak mengerti apa maksudnya UNS dan mengapa ia membawa kami ke pangkalan militer terbengkalai.

Suara deruman mesin terdengar semakin jelas seperjalanan kami, dan sepertinya memang itulah tujuan kami sekarang. And sudah tak melepaskan pandangannya dari depan, menanti apa yang akan muncul dibalik suara gagah itu.

Tak perlu repot-repot, kau bisa melihat seberapa bergairah dirinya saat ini. Seolah perjalanan ini berupa sebuah kejutan, sebuah acara jalan-jalan, sebuah kesempatan untuk melihat dunia luar.

Sementara geraman mesin terdengar halus, menekan, sekaligus berwibawa. Didengar dari ciri khas, seharusnya sebuah mobil berukuran truk besar.

"Kau akan senang sekali melihat apa yang ada disana nantinya." Ia menunjuk ke arah depan dengan bangga.

Ujung depan sudah tak jauh. Sepanjang mata memandang, di depan adalah lapangan luar biasa luas, dan hanya ada sebuah gedung kecil yang terlindung dengan rindangnya pohon.

Antisipasi dari rekaman satelit.

And sudah tak tahan di beberapa puluh langkah terakhirnya, langkah besarnya yang tergesa-gesa akhirnya berubah jadi lari kecil-kecil sambil melompati akar-akar raksasa yang melintang.

Paman Marthin terkekeh, sementara ia terbengong, mengangakan mulutnya sebelum menjambak rambutnya sendiri dengan tak percaya. Matanya berbinar melirik sekilas pada Paman Marthin, sebelum berjalan lebih dulu ke arah sang sumber suara.

Hingga akhirnya pepohonan ini berakhir, barulah aku memahami monster apa yang tersembunyi di baliknya.

Sebuah pesawat jet terparkir di ujung landasan, tengah menunggu kami. Pesawat yang ukurannya hanya setengah pesawat komersial, tubuhnya yang ramping dan kerdil membuatnya terlihat jauh lebih lincah, ujung depannya didesain menyerupai peluru.

Sebuah terminator yang hanya dapat dijumpai di film.

"Paman, ini..."

"FireX 600, 'Midnight Dragon'," ucapnya bangga.

"Pesawat dari masa depan!" ungkap And.

"Masa depan?" Paman Marthin tertawa, "Umurnya sudah lebih tua dibanding kalian."

"Apa?"

"Ya. X600 diciptakan 20 tahun yang lalu. Dan ia primadona pada zamannya."

Baik diriku maupun And tak tahu harus berkata apa, hanya menatapi monster gelap itu dalam diam. Sisi estetiknya minimalis dan indah sekali, seolah dibuat dari kepingan kaca hitam licin.

Benda ini sudah ada 20 tahun yang lalu?

Bagaimana orang-orang mengaguminya di 20 tahun yang lalu?

"Ayo, jangan ragu-ragu!"

Tanpa kusadari, Paman Marthin sudah menapaki tangga kecil menaiki monster ini. Seketika seluruh perhatian kami terpusat pada pesawat kilat ini. Aku dan And berlari ke arah pintu, berhenti di depan pintu.

Sebuah keraguan muncul kembali dalam hati, hingga akhirnya suara Paman Marthin terdengar sekali lagi, "Jangan buang-buang waktu, anak-anak!"

And melangkah yang pertama, aku mengikuti dengan hati-hati dari belakang.

Sampai di dalam, dunia yang kukenal selama ini berputar seratus delapan puluh derajat. Segala sesuatu yang kuketahui dan tak kuketahui, bercampur aduk dalam logika. Sekolah, geometri, rumah...segalanya kini hanya masa lalu. Bahkan nyaris tak nyata.

Rescued [Edisi Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang