15

346 57 6
                                        

I hope sesuai ekspetasi kalian yya


"makasih kak" ujar Hana yang baru saja turun dari motor Doyoung, mereka berangkat bareng kebetulan tadi ketemu di halte.

Doyoung mengangguk dan mengusak surainya gemas, "jangan cemberut terus dong, yang semangat. Kata-kata netijen gausah didengerin"

Hana hanya bisa menghela nafas dan tersenyum kecut, "nggak kok, suka panas aja."

"i know , apa perlu gue sama lo 24 jam?"

"ya nggak gitu kak astaga" mereka tertawa bersama sebelum Haruto dan Jungwon datang dalam rangka menghancurkan suasana.

"apa perlu gue sama lo 24 jam?"

"ahh boleh kak boleh, hihihi"

Doyoung dan Hana bertatapan sebentar lalu memukul mereka dengan tenaga, ini orang akurnya kalo ngeledek anjir kayak Haechan sama Renjun.

"eh—OIYA, INI LOH ORANG YANG MAU NEMUIN LO DI SEBELAH PARKIRAN DULU" pekik Haruto exited, udah beberapa kali ketemu tapi gimana dia bisa lupa ya?

"Emang iya kak? Ada perlu apa?"

Let's say mampus untuk Doyoung

"e-engga kok, waktu itu yang mading"

"halah dusta, ngurus mading kok di sebelah parkiran. Mau berkreasi apa nyolong mangga?" ledek Haruto disusul Jungwon.

Doyoung cuma bisa mendengus kesal, awas aja nanti kalo gaada Hana, habis lo.

"udah ah, silahkan berdua ria. Awas ketiganya...."

"SETAN, PERGI LO!" habis sudah kesabaran Hana. Untuk gaada Jeongwoo, kalau ada bisa dipastikan akan terjadi baku hantam.

"tambah panas kuping gue kak" canda Hana yang dibalas tawaan oleh Doyoung, asli ketawanya manis banget.

:(

"pagi-pagi dah panas aja, masuk yuk" Hana tersenyum dan mengiyakan ajakan Doyoung.
































Iya panas, lihat tuh Jaemin di gerbang sekolah panas banget hawanya.

Iya panas, lihat tuh Jaemin di gerbang sekolah panas banget hawanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"psttt"

"Han, bangun" ucap Haruto pada Hana yang tengah tidur di lipatan tangannya.

Ia melirik ke Jeongwoo yang mengendikkan bahunya tak mau ikut campur.
Sekali lagi Haruto menepuk punggungnya agak keras, "heh bolot, jiwa kebonya singkirin dulu kek" cicit Haruto karena takut dilihat wali kelasnya.

"Hana??" yang dipanggil menerjapkan matanya dan meminta maaf berkali-kali pada si guru, bu Joy selaku wali kelasnya hanya menggelengkan kepalanya.

Ia menghadap ke belakang, "kok gak bangunin sih??" bisiknya, sedangkan Haruto dan Jeongwoo yang duduk sebelahan hanya mencibir.

From Home - Na jaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang