Ternyata bukan jamkos, tapi memang beberapa guru ikut berpartisipasi dalam penyiapan semacam diklat(?)
Iya, yang membawakan acara mahasiswa/i UNS,
"anjir to, lo tinggi ngapain di depan bodat" kesal hana, mereka duduk kok cuma kan tetep aja haruto yang tinggi itu ngehalangin,
"lo sih pendek" sabar ya sabar, saya juga ngerasain.
Setelah mendengarkan kurang lebih 1 jam kini sesi evaluasi dan tanya jawab
"kamu! Yang rambut hitam yang tinggi" haruto melemaskan tubuhnya, coba biar pendekin diri gitu tapi ya percuma,
"coba apa yang kamu dapatkan dari yang kami sampaikan" titah yang di depan,
"bilang ke bang haechan, gua dendam sama kak nancy" bisik haruto ke jeongwoo yang gak di gubris oleh oknumnya,
"ayo cepetan"
"Ya sabar lur" haruto doang emang yang berani gini,
Ia berdehem "kita harus mendaur ulang sampah yang masih bisa di daur ulang" ujar nya bangga,
"gitu doang?" tanya nancy heran,
"iyalah, kan apa yang saya dapat kan? Ya itu yang saya dapat" nancy dan kawan-kawan cuma bisa menggelengkan kepala dan ngelus dada,
"oke satu lagi, em.. Itu cewe yang belakang nya" jea dan hana tersentak karena mereka di belakangnya haruto,
"dia?" hana menunjuk jea, "bukan, kamu" sahut nancy membuat hana menggerutu dalam hati,
Dia daritadi tidur dan gatau apa-apa sama sekali, karena ya udah laper di tambah harus dengerin kayak gini siapa yang gak males?
Dia dari pulang kerja kemarin belum makan, alesannya diet.
"y-ya kayak haru tadi, mendaur ulang apa yang bisa di daur ulang" jawab hana polos,
Nancy menghela nafas dan menatapnya kemusuhan "maju dulu, berdiri disini ya"
Hana membelalakkan matanya lalu menggeleng sekuat tenaga, anjir bayangin aja udah malu coy.
Siapa yang gak malu disuruh berdiri di depan 3 angkatan sekaligus? Damn.
"ayo buruan!" titah nancy, dengan malas hana berjalan ke podium, gak peduli lah dia gimana keadaan wajahnya yang mungkin kayak orang teler
"ini contoh yang ga baik ya, bukannya mendengarkan malah tidur" ujar nancy membuat beberapa orang menahan tawanya,
"masih kecil aja gini, gede nya mau jadi apa?" lanjut nancy sambil menatap hana dari atas sampai bawah yang itu buat hana bener-bener malu, pen nangis aja rasanya.
"nan, udah" peringat haechan yang kurang suka sama sifat mantannya itu. Nancy kembali melanjutkan kalimat nya yang belum selesai,
"sakit dek?" tanya perempuan di sebelah hana karena lihat banyak keringat bercucuran di sekitar pelipisnya,
"ngga kak" balas hana pelan yang malah bikin perempuan itu khawatir,
"kenapa sha?" tanya cowok di sebelah perempuan yang bernama aisha itu, "ini ric, kayaknya dia sakit" balas aisha kepada eric,