12

367 71 3
                                        

"wih anak muda mau kemana nih?"

Hana merotasikan bola matanya dan melipat tangan didepan dada, "mbak yuqi julid mulu heran"

"loh..." yuqi turun dari motornya dan mendekati hana "nggak julid, kan tanya" balasnya riang,

Tak lama jiho keluar dari rumahnya, "tapi nada lo rese banget, yuqi" hana tertawa bahagia dan menjulurkan lidah kearah yuqi. Mereka berdua emang jarang akur tapi-bertengkar itu love leaguage buat mereka.

"gue serius ini, lo mau kemana malem-malem gini?" tanya yuqi yang kali ini nadanya berubah serius, karena seperti yang orang-orang tau hana itu anak rumahan dan yang pasti mageran jadi tumben banget pergi sendiri.

"terus apaan nih? Sejak kapan lo mau pake rok selain rok sekolah?" gotcha ! Sudah hana duga yuqi bakal nanya itu,

"y-ya emang salah? Gue pengen mencoba feminim tauk!" balasnya sedikit nyolot,

Yuqi mengangguk-angukkan kepalanya, "iya-iya terserah, semoga digigit nyamuk" candanya, jiho hanya geleng kepala aja lihat kelakuan mereka. Perbedaan umur tuh nggak mempan buat mereka, bercanda ya bercanda aja layaknya teman seumuran.

TIN TIN TIN

Hana menoleh ke gerbang kompleknya, sudah ada mobil jaemin. Wah gawat kalo jiho sama yuqi tau!

"dih siapa tuh? Berasa komplek sendiri aja sih" cibir yuqi, "alah paling orang gabut, udah sana kalian masuk aja, mbak titip rumah ya" jiho mengangguk dan masuk ke rumahnya diikuti yuqi dibelakangnya.

Duk

Hana meringis kecil saat tak sengaja jatuh karena menginjak tali sepatunya sendiri. Ia berjongkok sebentar untuk membenarkan tali sepatunya lalu kembali berlari ke gerbang komplek.

"lama ya kak? Maaf" ujarnya dengan tergesa-gesa, sedangkan jaemin terkekeh pelan lihat wajah nya yang panik tapi pandangan nya teralihkan ke lutut si gadis,

Sobek sedikit namun sudah sedikit mengering. Mungkin karna jatuh tadi, jaemin lihat kok. Sekarang aja dia masih nahan ketawa tapi kasian juga lihatnya.

Ia mengambil kotak obat di jok belakang dekat naira tidur. Hana ikut menoleh sedikit,

"makanya gausah lari-lari, dikejar utang dek?" ledeknya sembari memberi plester ke lututnya, "misi ya..." anjirr kok sopan?

"gausah sih kak, nggak sakit juga"

"nanti infeksi" hana hanya bisa diam, balasan yang sangat klasik, pikirnya.

"makasih kak"

"dih kok sok imut?"

"hari ini vibe gue good girl ya anjir, jangan ngerusak suasana deh" balasnya ketus, ya gimana? Hana gak cocok banget vibe kalem gemes gitu.

Hana menoleh ke belakang lalu bertanya, "naira gapapa disitu? Gue pangku aja deh"

"gausah nanti lo repot"

Hana malah mengambil naira secara perlahan dari jok belakang, dan jaemin harus jaga iman sekarang. Kenapa sih harus pakai rok? Jaemin tuh kalau khilaf bahaya.

Sedangkan hana masih fokus ke naira yang kini ada di pangkuannya. Tangannya tak tinggal diam, mumpung pipi si bayi nganggur juga.

"makan di pasar malem sekalian?" hana mengangguk aja, daritadi ditanyain jawabannya kalo nggak ngangguk ya geleng, dia terlalu fokus sama ciptaan Tuhan di pangkuannya.

Ckitt

"sebelum keluar gue mau tanya"

"apa?"

From Home - Na jaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang