"YANG BENER AJA LO?" hana tersentak mendengar teriakan jea di hadapannya,
"duduk goblok, malu-maluin" bisik hana, jea nyengir tanpa dosa lalu memasang muka sok serius,
"gimana bisa? Jadi rumor nya beneran?"
Hana mengendikkan bahu tanda tak tau dan tidak mau tau, "kek nya gamungkin sih, dia masih muda" jea berlagak sok mikir,
"ponakannya kalik, masa anaknya"
Lalu kepalanya di dorong oleh seseorang "sok mikir, kayak punya otak aja lo" ledek haris atau yang biasa di panggil haruto, orang jepang asli, dari konoha.g
Semua pada suka manggil haruto soalnya kalau haris dikira guru sains mereka.
"korang bisa diam tak? Awak sedang belajar ni" sungut jeongwoo di bangku depan dengan sok pakai logat melayu,
"sok belajar, kayak punya otak aja lo" ledek haruto lagi, "heh cicing maneh" sentak jeongwoo yang tak terima, iya dia orang bandung yang sok nyasar ke malaysia.
"jahat kamu adinda, apa salah kakanda"
Jeongwoo jadi ikutan drama alay nya haruto "maafkan aku kakanda, sampai jumpa, aku mau mandi kembang dulu"
"najis goblok" haruto menabok jeongwoo dengan gak elitnya, jiwa jamet sahabat dahsyat nya udah keluar.
"yang cowo minggir deh ah!" haruto dan jeongwoo memilih minggir daripada kena amukan bundahara,
"eh tapi kalo beneran anaknya, berarti udah nikah dong? Ih masa sihh, baru semester 3 kan dia?" cerocos jea bingung sendiri,
"yaudah sih, kok lo yang ribet?" heran hana sama teman nya yang random ini, "ya gapapa sih, pengen tau aja"
"weh, ikut bolos ke kantin ga?" tawar jeongwoo, "ngga ah, bentar lagi masuk juga" tolak jea,
"orang jamkos kok, si botak gaada" balas haruto, ini gabaik ya masa nistain guru hshs.
"YODAH GAS" teriak hana dengan semangat 45 nya,
"LOH KALIAN MAU KEMANA?" mereka ber4 melihat kebelakang,
"Lari woy ada mak lampir" kata jeongwoo yang nistain mantan kakak nya sendiri, kakak nya namanya haechan.
Mereka pisah, haruto sm jeongwoo tetep ke kantin sedangkan jea sm hana ke uks, mau ngadem.
"loh ga pelajaran?" tanya pinky, si alumni yang sekarang jadi dokter di uks
"engga mbak, jamkos hehe"
"eh mbak bisa titip bentar gak? Mbak mau rapat ke dinas" tanya pinky sambil berjalan ke bangsal paling pojok,
"IH BAYI SIAPA IMUT BANGET" teriak jea tanpa sadar, "sttt diem, ini keponakannya itu siapa namanya mbak lupa, pokoknya mahasiswa UNS yang lagi praktek disini"
"oke mbak, kasih hana aja" hana mendelik sebal ke jea tapi tetep di terima, jea tu takut gendong bayi tapi gemes,
Setelah pinky keluar hana menidurkan bayi nya di kasur tapi dia nya berusaha merangkak terus jadi nya main di lantai,
Anjas kayak TPA.
"eh emang boleh gitu nitip bayi?" hana mengangkat bahu nya, "gatau, tapi dulu pak sehun juga bawa kan?"
"iya sih, santuy bener ni sekolah" balas jea menatap sekeliling,
Hana menatap lamat-lama wajah bayi itu, "naira?" kaget nya, "naira sape?" tanya jea,
"gila lucu banget sial, jadi pengen punya anak" ucap jea asal sambil mencubit pipi bayi itu, "sembarangan, masih kelas 11" balas hana sambil nampol jea,
"eh woy dia kok nangis?" panik jea, "mana gua tau" hana ikutan panik,
"mungkin belom makan? Atau mau susu?"
"susu lo aja" sekali lagi hana nampol jea, lagian kalo ngomong ga di pikir dulu sih.
Ceklek
Seorang pria mematung di depan pintu sana, jea dan hana menatapnya bingung
"ini punya kakak?" tanya jea polos, lo kira barang?
"iya" singkat jaemin lalu mengambil alih bayi itu, "kalian ke aula sekarang" titah nya setelah menggendong bayi itu,
"ken-"
"buruan" jea mendengus kesal karena jaemin memotong ucapannya lalu ia pergi duluan,
"ga pergi?" tanya jaemin dingin sembari menenangkan naira, "e-eung.. Iya, itu kayaknya naira laper.. Kalo engga, ya haus atau ngantuk" ucap hana gugup lalu pergi dengan setengah berlari menyusul jea,
"tuh kan bener keponakannya, ngeyel sih lo" ujar hana pada jea, "hehe iye, dahlah yok"
Sedangkan jaemin di dalam uks menatap bayi di gendongannya dengan tatapan sendu,
"dia mirip bunda kamu, nai"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.