13

345 60 0
                                    

Puk

"ngelamun terus nanti miskin" ucap asal haruto setelah menepuk kepala hana,

"korelasinya dimana bangsat?" balas hana,

"gaada, kayak kamu sama dia. CIA CIA CIA, SO SAD BROU" timpal jeongwoo yang sedang menggila bersama jungwon.

"ngapain sih bu bos?" tanya jungwon yang dibalas gelengan dari empunya. Perasaannya masih campur aduk kayak gado-gado.

Dia masih terbayang-bayang kelakuan jaemin semalam, ah menyebut namanya saja bikin pipi hana memanas. Apa jaemin nggak sadar kalau—hana baper?!

Iya! Hana baper! Hana mengakui itu.

Ting!
Ting!
Ting!

"hp siapa?" tanya haruto lalu pada ngecek hp masing-masing. "gue" balas hana,

Jena
Online

|hanaa?
|bisa ke mading nggak?
|tp lo siap mental dulu ya :(

Kenapa jena?|
Di mading ada apa?|
Perasaan gue udh nyelesaiin rekap agenda | bulanan 

| :(
|gue gak pgn lo tau, tapi lo harus liat ini

Di mading loby kan?|
Oke tunggu|


"mau ikut nggak?"

"kemana?"

"mading" ketiga laki-laki itu saling tatap lalu haruto mengangguk samar dan akhirnya mereka ke loby sekolah.

....

Males banget gue basa basi, itu temen lo yang namanya Aleeona Hana depak aja dari sekolah.
Keluarganya gak jelas, dia lagi deket sm duda juga. Beban sekolah banget kan?

Rahang hana jatuh ketika selesai membaca ketikan tersebut. Ini apa maksudnya?! Dia baru saja difitnah??

"jen, yang nempel siapa? Yang ngetik siapa?" tanya nya dengan nada frustasi, "g-gue juga gatau han..."

Hana kalut, ia menatap 3 laki-laki yang sedaritadi mengikutinya, mereka juga me gendikkan bahunya.

Hana menghela nafas dan mencabut kertas tersebut kemudian dirobeknya.
"kalian tau nggak yang nempel siapa?"

Beberapa murid yang ada di situ juga tidak menanggapi, sedangkan hana yang menunggu jawabannya udah jengah banget.

"sabar ya, jangan emosi" ujar jena sembari mengusap lengan nya, ia tak pernah melihat wajah hana yang seperti ini. Lebih serem.

Oh tunggu, ia jadi teringat sesuatu, "jea mana? Gue nggak liat dia seharian"

"lo gatau ya?"

"...jea pindah sekolah"

Hana speechless , kok dia nggak tau? Kok jea nggak ngasih tau? Kok tiba-tiba?

Terlalu banyak pertanyaan yang ingin dua lontarkan, tapi dia kecewa. Kenapa dia harus ditinggal saat hubungan mereka jauh dari kata baik?

Sudah biasa, tapi ini berbeda.

"kenapa pindah?"

From Home - Na jaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang