14

1.1K 128 4
                                    

babnya terlalu banyak gak si? dan kalian ngerasa gak sih alur ceritanya mulai gak beratutan?

menurut kalian cerita ini lebih baik di take down apa nggak? Mohon sarannya

mungkin untuk sementara aku bakaln tetep lanjutin sampek baiknya gimana. Mohon maaf atas segalanya :)

SELAMAT MEMBACA

####

I am tired of this place, I hope people change
I need time to replace what I gave away
And my hopes, they are high, I must keep them small
Though I try to resist I still want it allI see swimming pools and living rooms and aeroplanes
I see a little house on the hill and children's names
I see quiet nights poured over ice and Tanqueray
But everything is shattering and it's my mistakeOnly fools fall for you, only fools
Only fools do what I do, only fools fall
Only fools fall for you, only fools
Only fools do what I do, only fools fallOh, our lives don't collide, I'm aware of this
The differences and impulses and your obsession with
The little things you like stick, and I like aerosol
Don't give a fuck, not giving up, I still want it allOnly fools fall...

Renjun bernyanyi sembari memasak di dapur tanpa sadar seseorang diambang pintu dapur memandangnya sembari tersenyum. Bagaimana selama hampir satu tahun pernikahan mereka berjalan Jeno tak pernah mendengar suara Renjun yang sangat lembut saat sedang bernyanyi. Jeno berjalan tanpa menimbulkan suara dan memeluk Renjun dari belakang.

Seketika Renjun berhenti bernyanyi dan hampir memekik namun tidak jadi ketika Ia bisa menghirup aroma tubuh siapa yang memeluknya saat ini "Kau sudah bangun?" Tanya Renjun sedikit menggerakkan kepalanya menghadap jeno yang langsng dihadiahi sebuah kecupan dibibirnya oleh Jeno. Jeno mengeratkan pelukannya membuat Renjun menghela nafas pasrah "Kau bisa membuat masakanku hangus dipagi hari sayang" Jeno tidak salah dengar bukan? kata-kata yang jarang sekali keluar dari bibir Renjun kini terdengar ditelinganya. Jeno mengup pipi Renjun.

"Bernyanyilah lagi" Renjun membelalakkan matanya dan membalikkan badannya menghadap Jeno yang sudah melonggarkan pelukannya. Wajah Renjun kini memerah menahan malu.

"Kau mendengarnya?" Renjun menutup wajahnya dengan kedua tangannya karena malu. Jeno memeluk  Renjun menahan rasa gemasnya pada Renjun. Jeno sedikit mendorong tubuh Renjun kebelakang dan mematikan kompor yang masih dalam keadaan hidup tadinya. Jeno mengangguk di bahu Renjun dan tersenyum.

"Aku sangat menyukainya. Suaramu sangat lembut kau tau?" Renjun mendongakkan kepalanya menatap wajah Jeno yang kini juga menatapnya.

"Kau harus bersiap-siap Tuan Lee" Renjun sengaja mengalihkan pembicaraan karena Ia sangat malu, Renjun mencubit pelan hidung mancung milik Jeno yang tepat berada didepan mata rubahnya.

cup

"Iya aku tau. tapi bisakah kau menyanyi lagi untukku?" 

💚💚💚

Renjun dan Ryujin sedang menikmati makan siang mereka di Restoran milik Ryujin yang saat ini mulai cukup senggang karena jam makan siang sudah berakhir. Renjun menyendok Jellynya dengan lahap.

"Renjun-ah. Menurutmu....apa aku terima saja lamaran felix?" Mata Renjun membola mendengar pertanyaan Ryujin dengan suara yang teramat kecil. Ryujin menatap Renjun sembari menggigit bibir atasnya menunggu jawaban Renjun.

"Felix melamarmu?!" Rujin mengangguk pelan "Wahhh Aku tunggu undangannya ya" Selalu saja begitu. Bahu Ryujin menurun seketika "Ya. Han Jisung sudah meninggalkanmu, dan aku pikir Felix adalah laki-laki yang baik. Jika Felix hanya main-main Ia tidak akan menunggumu sampai detik ini bukan?" Renjun mengenggam tangan Ryujin.

"Aku bukannya berpihak pada Felix. Itu semua terserah padamu, Hatimu yang harusnya menentukannya, aku hanya memberikan jawaban atas pertanyaanmu tadi. Ryujin-ah, cobalah sedikit demi sedikit membuka hatimu untuk Felix, itu bukan hal yang salah bukan?" Ryujin tersenyum mendengar penuturan Renjun.

"Aku akan mencobanya"

"Kau tau? Dibulan-bulan pertama pernikahanku dengan Jeno aku masih sangat mencintai Jaemin, bahkan aku selalu menganggap Jeno adalah Jaemin. Ada kemiripan diantara mereka yang membuat aku dapat menerima Jeno dengan mudah dalam kehidupanku. Tapi aku sadar,  Jeno bukanlah Jaemin. Dan itu membuatku hampir mengakhiri semuanya

"Jeno hanya tersenyum dan hanya bilang 'bisakah kau berikan sedikit waktu saja? Aku ingin kau mencoba membuka hati untukku' perkataan Jeno waktu itu membuatku berpikir dua kali. Dan kini aku sadar bahwa aku mencintai Jeno seytuhnya dan benar-benar merasa tidak akan pernah melepaskan Jeno dengan mudah. Aku bersyukur waktu aku memilih pilihan yang tepat untuk bertahan dengannya, meski aku tau awal antara aku dan Jeno melibatkan Jaemin"

Ryujin merasa bersalah. Bagaimanapun Ia adalah satu-satunya oknum yang menuruti permintaan aneh Jaemin waktu itu, merahasiakan penyakit pria itu dan pura-pura menyetujui perjodohan Renjun dengan Jeno.

"Dan aku bersyukur tuhan memberiku kesabaran untuk terus menantimu" Suara berat itu membuat keduanya mendongak melihat bagaimana sosok Lee Jeno kini memandang Renjun dengan tatapan kasih sayang dan penuh cinta.  Jeno duduk disamping Renjun dan mengecup kening Renjun lembut.

Renjun menatap Jeno dengan penuh rasa syukur, tangannya mengelus tangan besar milik Jeno"Kau sudah lama?" Jeno mengangguk dalam senyumannya"Ingin berangkat sekarang?"

"Apa kau sudah selesai?" Renjun mengangguk. Jeno bangun dan mengulurkan tangannya pada Renjun. Renjun tersenyum dan menatap Ryujin sejenak

"Ryujin-ah!  Kami duluan ya? Kau bisa pikirkan itu lagi dengan hatimu, kami pamit. Terima kasih" Ucap Renjun menerima uluran tangan Jeno. Jeno melingkarkan tangannya kepinggang ramping milik Renjun dengan posesif.

Hari ini Renjun terlihat sangat cantik dan mengundang tatapan-tatapan semua laki-laki yang berada dalam Restoran milik Ryujin "Aku harap kau selalu bersamaku ketika kau sedang bepergian" bisik Jeno

"Aku bahkan ingin menerkanmu sekarang juga jika kau ingin tau" Renjun membulatkan matanya dan memukul ringan lengan Jeno "Jangan salahkan aku sayang, kau terlalu cantik untu aku abaikan" Renjun hanya diam tak ingin menaggapi Jeno. Sepertinya hari ini, Jeno harus membatalkan pertemuannya dengan keluarga rekan bisnisnya.

"Apa spesialnya wanita kecil itu? Jeno benar-benar bodohb. Ah, sepertinya kejutan akan segera datang sayang" Gumaman yang keluar saat melihat Renjun dan Jeno keluar dari Restoran.

💚💚💚

Entahlah aku sebagai penulis mulai gabut dan mengundang pelakor cantik untuk datang dalam ceritaku yang mulai tak beraturan.

Sekian terima Haechan 😘😉

NEVERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang