"Eomma?" Jeno kaget melihat siapa yang datang dan masuk tanpa permisi kedalam ruangannya. Wajah Tiffany terlihat mengeras langkah kakinya berjalan cepat menuju Jeno yang kini berdiri disamping meja kerjanya.
Plak!
Jeno memegangi pipinya yang panas akibat tamparan keras ibunya "Kau pantas mendapatkannya atas dosa-dosamu anak brengsek!" Jeno menatap tak mengerti atas apa yang ibunya katakan. Dosa apa? Kesalahan apa yang telah Jeno perbuat?
"Eomma, ada apa sebenarnya?"
"Apa Eomma mengajarimu untuk tidak bertanggung jawab?! Kau bahkan meninggalkan anakmu demi wanita jalang seperti Renjun?!" Jeno membelalakkan kedua matanya mendengar perkataan ibunya sendiri yang bahkan menuduhnya dengan hal yang tidak-tidak.
"Eomma! Eomma tidak pantas mengatakan Renjun seperti itu" tiffany memandang remeh kearah Jeno yang masih membela Renjun "Dan anak siapa yang Eomma katakan?" Jeno benar-benar harus menahan emosinya didepan Ibunya agar tidak meledak.
"Ini! Eomma telah menyelidikinya, Kim Yena hamil saat ia pergi" Jeno terdiam melihat isi amplop yang ibunya berikan "Seharusnya aku menyadari jika buah tidak akan jatuh terlalu jauh dari pohonnya. Aku menyesal telah beranggapan jika Renjun berbeda dari Seulgi"
"Eomma!"
"Apa? Mereka sama-sama jalang dan sama-sama perebut. Jadi apa bedanya mereka? Ah,Bodohnya aku. Ceraikan jalang itu dan bertanggung jawablah atas apa yang kau lakukan pada Yena" Tegas Tiffany.
Rahang Jeno mengeras "Eomma! Renjun tidak seperti yang kau bayangkan" Tiffany mengerutkan keningnya tidak percaya pada ucapan Jeno yang lebih memilih Renjun dari pada dirinya selaku ibu kandungnya "Renjun bahkan tidak tau akan perjodohan yang Ayahnya lakukan padanya" Geram Jeno.
"What?! Bahkan Ibunya juga pernah melakukan hal yang sama dengan apa yang wanita jalang itu lakukan saat ini" Tiffany menatap tajam kearah Jeno "Eomma tidak mau tau! Tinggalkan wanita jalang pembawa sial itu dan kembalilah pada Kim Yena. Cucuku butuh Ayahnya Jeno. " Tiffany sengaja menekan setiap perkataannya agar Jeno cepat sadar "Tinggalkan jalang itu sebelum Eomma yang memisahkan kalian berdua. Ah, Eomma yakin dalam hatimu yang paling dalam kau masih merindukan Kim Yena bukan?"
"Eomma..."
"Yena. Wanita malang itu harus menanggung dosamu sendirian selama bertahun-tahun Jeno-ya" Tiffany kali ini benar-benar kesal "Ceraikan Renjun secepatnya. Eomma tidak mau tau! Dan segera nikahi Yena"
"Aku tidak bisa! Aku mencintai Ren..."
"Halmoni?" Suara anak kecil yang masuk kedalam pendengaran Jeno dan Tiffany membuat kedua membeku. Dan kini bahkan jantung Jeno terasa berdegup sangat kecang saat melihat siapa yang datang bersama anak itu.
Wanita itu. Wanita yang sangat Jeno cintai.
"Yena..."
💚💚💚
Disisi lain Renjun baru saja mendengarkan penuturan Ryujin tentang perjanjiannya dengan Jaemin dan juga Yang-yang. Dirinya benar-benar bodoh, tapi sekarang apa yang ia lakukan? Bukannya marah tapi Renjun malah tersenyum penuh arti.
"Itulah mungkin kenapa aku sangat mudah untuk meluapakan Jaemin, dan menggantikannya dengan Jeno. Dimana anak Yang-yang sekarang dirawat? Aku merasa seperti sahabat yang tak punya hati membiarkan sahabatku sendirian menjaga anaknya yang sedang sakit"
"Renjun..."
"Oh ayolah Ryujin-ah! Kita bahkan akan sama-sama menjadi seorang ibu. Pasti menyakitkan saat merawat anak tanpa seorang pendamping bukan? Yang-yang adaalah sahabatku terlebih aku harus meminta maaf karena dia telah merelakan hatinya terbelah untuk menyetujui permainan kalian"
Ryujin menunduk.
"Khaja!" Renjun bangun dan mengulurkan tangannya kearah Ryujin yang hanya diam dan menunduk. Terlalu banyak drama yang telah wanita itu rencanakan dalam hidupnya untuk mempermainkan hidup seseorang yang menyayanginya.
"Aku minta maaf karena terlalu lambat memberi tahukan hal ini padamu"Renjin hanya menghela nafas dan menatap Ryujin malas.
"Apa dengan hal ini akan membuat waktu membawa kita kembali ke masa itu? Tidakkan? Bahkan sampai saat ini, kita tetap menjadi teman bukan?" Ryujin tersenyum dan memeluk Renjun erat.
Renjun dan Ryujin masuk kedalam ruangan rawat anak Yang-yang dan hal itu membuat Yang-yang menatap kaget kearah Renjun dan Ryujin.
"Ryu....."
"Jadi ini alasan kau menghilang dari kami?" Renjun memotong perkataan Yang-yang yang ingin memanggil Ryujin "Kita teman bukan?"
Yang-yang memeluk Renjun dan menangis, Renjun mengusap pundak Yang-yang yang bergetar karena menangis. Ryujin tau kesalahannya terlalu besar. Apa yang dilakukan Ryujin? Ryujin telah mengancam Jaemin untuk pura-pura mencintai Renjun, agar Renjun jauh dari laki-laki yang sangat Ia cintai, Hwang Hyujin.
Ryujin terlalu buta akan obsesinya terhadap Hyujin, sehingga ia melakukan kesalahan yang sangat besar pada seseorang berhati malaikat seperti Renjun.
Aku harap kebahagiaan selalu berada disisimu Renjun-ah.
"Wah....bahkan wajahnya sangat mirip dengan Nana. Siapa namanya?" Tanya Renjun dengan mata berbinar-binar. Wajah itu sangat mirip sekali dengan wajah Jaemin.
"Na jisung"
"Kuatlah sayang! Kau harus kuat seperti Appamu yang selalu menjaga Eommamu. Maafkan Ajhumma yang memisahkan kalian" Renjun kini menyesal atas kebodohannya. Renjun tau bagaimana rasanya memiliki orang tua tunggal, Ibu tirinya meninggal disaat ia masih berusia tujuh tahun. Dan saat itu ia tau bahwa ia dan saudara tirinya ditukar oleh Ibu tirinya. Karena saat itu Chanyeol lebih memilih Ibu kandungnya sendiri.
Mengingat itu rasanya mengapa terasa sangat sesak.
Apa Eomma sekarang baik-baik saja? Bagaimana wajah Eomma sebenarnya? Apa mirip denganku seperti Jisung dan Nana atau..
"Renjun..."
💚💚💚
Hari yang melelahkan bukan?
Selamat membaca 😊